Kritik dan sindiran menohok Anies Baswedan di depan Ahok
Merdeka.com - Dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta akhirnya berada dalam satu panggung dan saling berhadapan. Calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat, beradu visi misi serta gagasan dengan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Anies Baswedan - Sandiaga Uno.
Ahok dan Djarot memaparkan kinerja mereka membangun Jakarta selama dua tahun terakhir. Sementara lawannya, Anies dan Sandiaga bertubi-tubi mengkritik sekaligus menawarkan gagasan baru untuk Jakarta di masa mendatang. Mereka saling kritik secara terbuka, di depan publik. Anies Baswedan tak segan menyerang Ahok. Mulai dari kinerjanya sampai sikap dan tutur kata Ahok. Itu semua dilontarkan persis di hadapan Ahok dan massa pendukungnya yang berbaju kotak-kotak.
Di awal debat, Anies mengkritik visi-misi Ahok-Djarot yang baru ingin membangun manusia atau masyarakat Jakarta. Selama ini kinerja Ahok-Djarot hanya fokus pada pembangunan fisik ibu kota. "Fokusnya selama ini hanya benda mati, masyarakatnya, manusianya baru akan. Tadi disampaikan oleh Pak Basuki. Di sini bedanya, kami dari awal sampaikan kualitas kota ini ditentukan manusianya," ujar Anies Baswedan.
-
Apa yang dikritik Golkar dari Anies soal Pilgub DKI? Dia mempertanyakan, apakah ada partai yang mau mengusung Anies di Pilgub Jakarta.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Bagaimana Anies ingin mewujudkan perubahan? 'Bagi semuanya siap untuk kerja bersama, siap untuk menjangkau semua, siap untuk mendatangi tetangga, siap mendatangi keluarga kerjakan sekarang. Supaya Insya Allah 14 Februari Republik Indonesia akan menyaksikan perubahan,' kata Anies memungkasi.
-
Bagaimana Golkar menanggapi Anies di Pilgub DKI? 'Mau turun pangkat lagi dari capres menjadi cagub lagi gitu. Jadi saya kira tentu ini harus dipikirkan,' tegas dia.
-
Apa yang dibahas Anies dan Sandiaga? Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Sandiaga Uno mengakui pernah membahas rencana mendirikan partai politik (parpol) bersama Anies Baswedan.
-
Apa yang Anies tekankan kepada kader PKS? Anies mengaku perubahan bukan hanya untuk satu orang, partai, dan koalisi, tetapi hajat seluruh masyarakat Indonesia. 'Jadi bapak-ibu sekalian perubahan ini bukan tentang satu orang, bukan tentang satu partai bukan tentang satu koalisi ini adalah tentang mengubah hajat keluarga-keluarga di seluruh Indonesia. Untuk mengubah itu perlu kemenangan,' tegasnya.
Anies menegaskan, pihaknya fokus pada pembangunan manusia. Anies dan Sandi mengaku ingin memajukan kota Jakarta sekaligus membahagiakan warganya. Dia heran kenapa Ahok dan Djarot baru akan membangun manusia Jakarta. "Apa artinya majukan kota tanpa warganya. kenapa baru sekarang bicara pembangunan manusia? Seharusnya dari kemarin," ucapnya.
Saat Ahok membanggakan kinerjanya memperbaiki reformasi birokrasi di lingkungan pemprov DKI, Anies Baswedan justru mengkritik cara Ahok. Secara tersirat Anies menyindir Ahok yang suka marah-marah dan mengkritik anak buahnya yang tidak becus, di depan umum. Menurutnya, cara ini justru membuat demoralisasi bagi PNS.
"Budaya organisasi harus positif. Menghukum tertutup, memuji terbuka. Jangan dibalik. Yang dibangun itu iklim positif. Jangan bilang semua PNS seluruhnya koruptor. Itu namanya pemimpin tidak hadir. Pemimpin itu mendorong agar berubah lebih baik," kata Anies
Anies kembali mengkritik Ahok dengan gayanya menangani persoalan di Jakarta. Menurut Mantan mendikbud ini, sistem reformasi birokrasi yang dibangun justru cenderung one man show dalam mengatasi persoalan ibu kota. Tidak membangun sistem di birokrasi bawah. "Yang bereskan seharusnya bukan yang ada di puncak. Lalu dia turun seolah-olah seperti pahlawan," sindir Anies.
Anies kembali menyerang perilaku Ahok. Dia mengambil wawancara live di stasiun televisi nasional di mana Ahok menyebutkan kata-kata yang tidak pantas keluar dari mulut seorang pemimpin. "Bagaimana menyampaikan hal tersebut kepada anak-anak, siswa dan orangtua. Apakah kata-kata itu pantas dilontarkan seorang pemimpin?" serang Anies.
Mendapat pernyataan itu, Ahok malah bersyukur meskipun dirinya kerap berkomentar keras, tapi banyak sekolah yang melakukan kunjungan ke Balai Kota untuk bertemu dengan dirinya. Bahkan di berbagai kesempatan, anak-anak itu minta foto bareng.
Di akhir debat, Anies kembali menyindir Ahok. Anies Baswedan menceritakan pencalonannya sebagai gubernur DKI berkat kehebatan PKS dan Gerindra. Memilih orang lain, bukan kadernya, karena melihat kepentingan rakyat Jakarta, bukan hasrat untuk berkuasa. Lantas Anies menyinggung Ahok yang awalnya ingin maju lewat independen dengan mengumpulkan KTP untuk ikut Pilgub DKI 2017 namun belakangan justru maju lewat parpol. Ini dinilai telah mengkhianati perjuangan sekelompok pendukungnya.
"Tidak satu pihak manapun kami khianati. Kami tidak pernah kumpulkan KTP, tidak pernah bilang anti parpol, kami konsisten," sindir Anies.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies bercerita, di masa lampau para pendiri negara disegani karena memegang integritas.
Baca SelengkapnyaMasih banyak warga Indonesia belum bijak dalam menyampaikan kritik di media sosial.
Baca SelengkapnyaAnies menjawab mengenai persoalan hukum yang masih tebang pilih hanya tajam ke bawah.
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, etik memang dimulai dari kepala atau cara berpikir, kemudian anggota tubuh lainnya mengikuti etika yang sama.
Baca SelengkapnyaCapres Anies Baswedan mengkritik tajam pemerintahan era Presiden Jokowi. Anies ingin kewarasan dalam bernegara dikembalikan.
Baca SelengkapnyaMomen menarik ketika salah seorang mahasiswa tajam menyebut Anies terlalu banyak janji.
Baca SelengkapnyaAnies menilai, UU ITE harusnya memberikan perlindungan terhadap data.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden dari Koalisi Perubahan dan Persatuan, Anies Baswedan, menghadiri dialog rakyat yang digelar Partai Demokrat di Bandung, Minggu (6/8).
Baca SelengkapnyaAnies pun membalas sindiran ketika disebut jago kata-kata.
Baca SelengkapnyaAnggawira menilai Anies Baswedan lupa dengan sejarah soal pernyataannya orang dalam atau 'ordal'.
Baca SelengkapnyaCapres nomor urut satu Anies Baswedan menyinggung orang dalam (Ordal) dalam debat capres perdana
Baca SelengkapnyaDirektur Komunikasi Indonesia Indicator, Rustika Herlambang memaparkan analisis debat capres perdana digelar KPU pada Selasa lalu.
Baca Selengkapnya