Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kritik etika politik koalisi, Mendagri merasa ditikam dari belakang

Kritik etika politik koalisi, Mendagri merasa ditikam dari belakang penandatanganan Pansus RUU Pemilu dan Pemerintah. ©2017 Merdeka.com/renald ghiffari

Merdeka.com - Lobi politik antara kelompok fraksi Pansus revisi UU Pemilu dan perwakilan pemerintah dalam rapat Pansus di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (13/7) malam, gagal mencapai kesepakatan. Pemerintah berkukuh segala aturan UU Pemilu lama yang sudah baik dipertahankan dan disempurnakan. Salah satunya menyangkut angka ambang batas pencalonan Presiden 20 persen. Sementara beberapa fraksi mengajukan ambang batas pencalonan presiden nol persen. Hingga akhirnya muncul opsi lima paket yang berisi lima isu krusial yang akan dibawa ke paripurna 20 Juli 2017.

Tak tercapainya kesepakatan antara pemerintah dan DPR membuat Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengkritik etika politik partai koalisi pemerintah di DPR. Kepentingan politik sesaat membuat partai koalisi mengindahkan etika koalisi.

"Etika politik berkoalisi yang semakin tidak jelas karena kepentingan jangka pendek, enteng atau ringan saja meninggalkan etika berkoalisi," ujar Mendagri Tjahjo melalui pesan singkat yang diterima wartawan di Jakarta, Jumat (14/7).

Tjahjo mengatakan, partai koalisi pemerintah seharusnya konsisten berjalan bersama dan memperjuangkan langkah politik yang sama demi kepentingan bangsa dan negara. Namun dia justru merasa ditinggalkan partai koalisi selama pembahasan revisi UU Pemilu.

"Koalisi pemerintah harusnya semua keputusan politik bisa dilaksanakan, diamankan, diperjuangkan bersama beriringan, tidak ditinggal lari sendiri di tengah jalan. Inikah etika politik Berkoalisi? Tidak elok berkoalisi tapi menikam dari belakang," sindir Mendagri.

Mantan Sekjen PDIP ini menilai, ambang batas pencalonan presiden sebesar 20 persen kursi di DPR dan 25 persen suara nasional sudah mencerminkan sistem presidensial yang baik. Ini sudah berjalan dua kali Pemilu dan diterima semua partai. Dia heran jika saat ini partai politik yang ada justru meributkan ambang batas itu.

"Bahkan ada yang ingin kembali ke nol persen. Ini namanya kemunduran pemahaman demokrasi," kritiknya.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Komisi XI Harap Dua Kubu Kadin Segera Selesaikan Masalah: Jangan Bicara Siapa Benar Siapa Salah
Komisi XI Harap Dua Kubu Kadin Segera Selesaikan Masalah: Jangan Bicara Siapa Benar Siapa Salah

Menurutnya, biang kerok permasalahan kadin ini bermula karena pucuk pimpinannya terjun ke politik.

Baca Selengkapnya
Terkendala Sistem KomandanTe, Sejumlah Caleg PDIP Terpilih Terancam Gagal Dilantik
Terkendala Sistem KomandanTe, Sejumlah Caleg PDIP Terpilih Terancam Gagal Dilantik

KomandanTe bagian dari strategi pemenangan elektoral terpimpin secara gotong royong yang bertumpu pada mesin partai untuk memenangkan PDIP di Jawa Tengah

Baca Selengkapnya
VIDEO: Prof Andi Gregetan Sindir Etika Rapuh Ketum Kadin 'Dibegal' karena Pro 03 Ganjar
VIDEO: Prof Andi Gregetan Sindir Etika Rapuh Ketum Kadin 'Dibegal' karena Pro 03 Ganjar

Prof Dr Andi Pangerang mengaku membaca soal polemik posisi ketua umum di Kamar Dagang dan Industri (Kadin)

Baca Selengkapnya
Ini Kata Gibran soal Puan Sindir Perilaku Kader Tak Junjung Tinggi Etika Politik
Ini Kata Gibran soal Puan Sindir Perilaku Kader Tak Junjung Tinggi Etika Politik

Putra Presiden Jokowi itu menanggapi santai sindiran pedas dari putri Megawati Soekarnoputri.

Baca Selengkapnya
Megawati Prihatin Sindir Konflik Partai Sebelah
Megawati Prihatin Sindir Konflik Partai Sebelah

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyinggung keprihatinan konflik yang terjadi di tubuh partai politik.

Baca Selengkapnya
PDIP Jalin Komunikasi dengan Fraksi Lain untuk Tolak RUU MK
PDIP Jalin Komunikasi dengan Fraksi Lain untuk Tolak RUU MK

Djarot menyebut komunikasi tersebut bertujuan untuk mencegah penyelundupan Pasal-Pasal di RUU MK.

Baca Selengkapnya
Megawati: DPR Opo Toh Yo, Saya Tegaskan Taat Sepenuhnya pada Putusan MK
Megawati: DPR Opo Toh Yo, Saya Tegaskan Taat Sepenuhnya pada Putusan MK

Mega bahkan sampai mempertanyakan ke Mahfud MD yang merupakan mantan ketua MK.

Baca Selengkapnya
VIDEO: AHY Sakit Hati Ungkapan Kata Maaf Hanya Jadi Obat Murah Atas Pengingkaran
VIDEO: AHY Sakit Hati Ungkapan Kata Maaf Hanya Jadi Obat Murah Atas Pengingkaran

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono memaafkan pihak melalukan tindakan jahat pada dirinya dan Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Sekjen Demokrat Sakit Hati AHY Dikhianati, Anies Baswedan Dipasangkan Sama Cak Imin
VIDEO: Sekjen Demokrat Sakit Hati AHY Dikhianati, Anies Baswedan Dipasangkan Sama Cak Imin

Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengatakan merasa dikhianati oleh Surya Paloh karena tidak mengajak Partai Demokrat dan PKS

Baca Selengkapnya
PDIP Kritik Food Estate yang Digarap Prabowo, Gerindra Ibaratkan Koalisi seperti Kendaraan
PDIP Kritik Food Estate yang Digarap Prabowo, Gerindra Ibaratkan Koalisi seperti Kendaraan

Wakil ketua MPR RI ini mengingatkan pesan Prabowo bahwa setelah pemilu akhirnya seluruh komponen bangsa akan bersatu kembali.

Baca Selengkapnya
SBY: Allah Tidak Izinkan Kita Berkoalisi Dengan yang Tidak Jujur
SBY: Allah Tidak Izinkan Kita Berkoalisi Dengan yang Tidak Jujur

Demokrat mendapatkan hikmah karena Anies akhirnya memutuskan meninggalkan AHY.

Baca Selengkapnya
Yenny Wahid Kutip Ucapan Gus Dur: DPR Seperti Taman Kanak-Kanak
Yenny Wahid Kutip Ucapan Gus Dur: DPR Seperti Taman Kanak-Kanak

Yenny Wahid turut menolak RUU Pilkada. Dia memprotes sikap DPR merevisi UU Pilkada lewat sebuah postingan di akun Instagram @yennywahid.

Baca Selengkapnya