Kritik Ibas Dinilai Mengingatkan Pemerintah supaya Optimal Menangani Pandemi Covid-19
Merdeka.com - Ketua Fraksi Partai Demokrat (FPD) DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas mengkritik pemerintah atas penanganan covid-19 makin 'mengganas'. Dia khawatir RI disebut sebagai failed nation atau bangsa gagal akibat tidak mampu menyelamatkan rakyatnya.
Pernyataan Ibas tersebut tentu saja memancing kritikan partai koalisi pemerintah, dari Gerindra hingga PDIP. Termasuk pendengung di media sosial.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin menilai kritik Ibas tersebut merupakan hal yang wajar dan sangat rasional.
-
Siapa yang bisa gagal? Mereka yang berani gagal total dapat mencapai banyak hal.
-
Kenapa Indef khawatir dengan BPN? 'Dugaan saya ini yang akan terjadi pada Badan Penerimaam Negara, satu hingga dua tahun, bagaimana koordinasi, bagaimana membuat SOP yang bagus,' kata Eko. 'Namun sampai hari ini kasus tidak terselesaikan dari asuransi bahkan perbankan. Memang problem kelembagaan ya ketika kelembagaan diubah bukan otomatis yang menghasilkan angka-angka yang fantastis di tax ratio,' terang Eko.
-
Apa yang dikatakan tentang kegagalan? Kegagalan adalah bagian dari proses. Kamu baru saja belajar untuk bangkit kembali.
-
Siapa yang takut dengan Timnas Indonesia? Kapten Timnas Australia, Mathew Ryan, telah menyatakan sebelumnya bahwa pertandingan melawan Timnas Indonesia akan menjadi tantangan yang berat.
-
Apa yang menjadi kekhawatiran tokoh-tokoh bangsa? Mereka membahas banyak hal, mulai dari demokrasi yang terancam hingga kebohongan yang terjadi di mana-mana
-
Kenapa orang takut akan kegagalan? Kekhawatiran akan kegagalan merupakan perasaan yang sering dialami banyak orang ketika menghadapi tantangan baru atau situasi yang penuh ketidakpastian. Rasa cemas ini biasanya muncul akibat kekhawatiran terhadap penilaian orang lain, kehilangan peluang, atau konsekuensi negatif yang mungkin muncul akibat kesalahan.
"Ibas mengingatkan Indonesia berpotensi menjadi negara gagal apabila penanganan Covid-19 tidak dioptimalkan. Karena memang faktanya, pemerintah sangat kewalahan dalam konteks menangani pandemi," kata Ujang, Jumat (9/7).
Tak hanya Ibas, lanjut dia, Ketum PD Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga menyampaikan kritikan terhadap pemerintah terkait penanganan covid-19.
"Kritik yang disampaikan Ibas dan AHY sangat sederhana dan sangat wajar. Namun, tidak diterima oleh partai koalisi karena ya itu tadi, akan memiliki dampak elektoral. Partai oposisi dan koalisi itu bagai bejana berbeda. Kalau yang satu akan naik elektabilitasnya, maka yang lain akan turun," jelas Ujang.
Seperti diketahui, Ketua Fraksi Partai Demokrat (FPD) DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas, menyatakan Covid-19 makin ‘mengganas’. Keluarga, sahabat dan orang-orang di lingkungan sekitar banyak yang terpapar. Tidak sedikit yang meninggal dunia.
Ibas mempertanyakan sampai kapan bangsa ini akan terus seperti sekarang. Dia khawatir RI disebut sebagai failed nation atau bangsa gagal akibat tidak mampu menyelamatkan rakyatnya.
“‘Sampai kapan bangsa kita akan terus begini? Jangan sampai negara kita disebut sebagai failed nation atau bangsa gagal akibat tidak mampu menyelamatkan rakyatnya,” ujar Ibas, Rabu (7/7).
Ibas juga menyampaikan bahwa pemerintah terlihat ‘tidak berdaya’ menangani pandemi Covid-19 yang sudah memasuki tahun kedua. Kurangnya tabung oksigen, misalnya, menurutnya menunjukkan antisipasi yang lemah dari Pemerintah.
"Bagaimana mungkin tabung oksigen disumbangkan ke negara lain, tapi saat rakyat sendiri membutuhkan, barangnya susah didapat," kata Ibas.
Sementara, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono meragukan kemampuan negara selamatkan rakyat dari pandemi. Berkaitan dengan laporan Bank Dunia maupun situasi covid-19 yang semakin mengganas.
“Idealnya, kita selalu naik kelas. Jangan tinggal kelas, apalagi turun kelas. Masalah gentingnya, bukan di mana status kelas kita saat ini, tapi mampukah negara ini menyelamatkan rakyatnya dari Covid?” tegas AHY, Rabu (7/7).
“Hampir sekian menit sekali terdengar sirine kencang ambulans. Hampir sekian jam sekali terima berita duka dari yang kita kenal. Ini mengkonfirmasi, setiap hari ada rekor baru, baik jumlah yang positif terpapar, maupun yang meninggal dunia. Sampai kapan Indonesia?” tambah dia.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia harus mampu untuk meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaCak Imin mengatakan ucapan Indonesia dalam ancaman bahaya bila pasangan AMIN kalah seharusnya hanya di forum internal PKB.
Baca Selengkapnya"Saya prioritaskan penanganan lingkungan dan polusi udara. Kalau saya terpilih," kata Cak Imin.
Baca SelengkapnyaIndonesia masih terus bertahan agar tidak masuk dalam kondisi resesi seperti yang dialami oleh negara maju.
Baca SelengkapnyaJokowi mengajak masyarakat patut bersyukur karena Indonesia sampai saat ini mampu melewati berbagai tantangan dunia
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Cerita Titik Terendah dalam Hidupnya
Baca SelengkapnyaAHY mengatakan proyek IKN jangan selamanya dijadikan patokan untuk menampilkan sebuah warisan pemerintahan Jokowi
Baca SelengkapnyaIstana tidak pernah ikut campur dengan urusan pencalonan Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jakarta Dharma Pongrekun berapi-api saat menjelaskan badai pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaNusron mengingatkan, sifat sombong harus dihindari oleh pemimpin bangsa ini.
Baca SelengkapnyaDisertasinya berjudul ‘Telaah Kebijakan Publik atas Peran DPR Mengintegrasikan Kebijakan Fiskal dan Moneter Dalam Postur APBN untuk Penanganan Pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaRenald Kasali yang merupakan guru besar ekonomi Universitas Indonesia itu menyebutkan saat ini dunia mengalami disrupsi.
Baca Selengkapnya