Kritik keras PDIP atas kinerja buruk kabinet Jokowi
Merdeka.com - Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai tidak membawa perubahan yang berarti terhadap kesejahteraan rakyat. Kinerja menteri dalam Kabinet Kerja tak mumpuni seperti yang digembar-gemborkan.
Masyarakat mulai gelisah mempertanyakan realisasi janji Jokowi dalam pilpres lalu. Kebijakan pemerintah mencabut subsidi BBM dan harga LPG yang naik membuat harga bahan pokok ikut meroket. Beban hidup menjadi semakin berat.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai partai politik pendukung pemerintah mulai terusik. Sebagai partai wong cilik, mereka merasa perlu untuk menyentil Jokowi agar mendengarkan keluh kesah rakyatnya.
-
Kenapa Jokowi reshuffle kabinetnya? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Bagaimana Prabowo menilai kinerja Kabinet? Soal evaluasi, dia tentu akan melakukannya tanpa harus memberikan target waktu-waktu tertentu.'Saya kira tidak terpaku waktu ya (evaluasi kabinet). Saya tanamkan rasa tanggung jawab, saya menggugah cinta Tanah Air. Kalau orang itu cinta Tanah Air, kalau orang itu sadar dia harus bekerja untuk kepentingan sebaik-baiknya rakyat dan bangsa, saya kira hasilnya akan baik,' ujarnya.
-
Bagaimana Jokowi melakukan reshuffle? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Siapa menteri Jokowi yang terlibat korupsi? Para Menteri Jokowi yang Terjerat Kasus Korupsi Dua periode pemerintahan Presiden Jokowi setidaknya ada bebarapa menteri yang terjerat kasus korupsi.
-
Kenapa menteri Jokowi korupsi? Di mana para menteri yang terjerat korupsi adalah kader partai pendukung pemerintah.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
Politikus PDIP Dwi Ria Latifa meminta Jokowi segera mengevaluasi Kabinet Kerja. Jika perlu melakukan reshuffle terhadap sejumlah menteri yang berkinerja buruk.
"Bagi saya, lebih cepat lebih baiklah," kata Dwi Ria di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/4).
Anggota Komisi III DPR ini mengaku prihatin dengan kinerja sejumlah pembantu presiden yang kerap mendistorsi pesan presiden terhadap parlemen serta pihak partai pengusung. Sehingga, pesan yang sampai ke parlemen dan partai pengusung tak sesuai dengan perkataan Jokowi.
"Karena Presiden sendiri mengatakan pesannya A nyampenya B," terang dia.
(mdk/efd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Megawati menilai fungsi MK kini tidak digunakan dengan baik karena intervensi kekuasaan.
Baca SelengkapnyaPDIP terlihat melakukan perlawanan usai Golkar dan PAN gabung Prabowo
Baca SelengkapnyaWacana reshuffle kabinet muncul usai Presiden Jokowi bertemu dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Bogor.
Baca SelengkapnyaAri menyebut kondisi kabinet saat ini masih baik-baik saja.
Baca SelengkapnyaSekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebut, menteri-menteri PDIP merasa ada kondisi batin yang kurang pas saat bekerja di kabinet Jokowi.
Baca SelengkapnyaKomisi III DPR menggelar rapat kerja dengan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 1 Juli 2024.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR dari fraksi Demokrat, Anita Jacoba meradang saat dihadapkan dengan pejabat Kemendikbudristek.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi III dari Demokrat Benny K. Harman mempertanyakan kepemimpinan para pemimpin KPK.
Baca SelengkapnyaPDIP membocorkan sejumlah menteri telah melapor ke Megawati untuk mundur dari kabinet.
Baca SelengkapnyaMegawati meminta Presiden Joko Widodo untuk membubarkan KPK karena tidak efektif memberantas korupsi.
Baca SelengkapnyaJokowi justru menilai KPK saat ini sudah bagus dan memiliki sistem baik.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menyebut, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa kerja.
Baca Selengkapnya