Kritik pedas pendiri PAN ke Amien Rais karena pilkada via DPRD
Merdeka.com - Siapa yang tak kenal dengan Amien Rais. Doktor lulusan universitas di Amerika Serikat itu adalah salah satu motor penggerak Reformasi 98.
Amien yang kala itu dimusuhi Orde Baru, berapi-api menuntut perubahan rezim korup yang dipimpin Presiden Soeharto. Setelah Reformasi bergulir, Amien lantas menjabat sebagai ketua MPR dan menjadi salah satu motor penggagas pemilihan presiden langsung oleh rakyat.
Namun, saat ini Amien justru mendukung pemilihan kepala daerah melalui DPRD alias tak lagi dipilih langsung oleh rakyat. Amien mengaku menyesal dulu mendukung pilpres langsung.
-
Kenapa Tim Hukum AMIN khawatir dengan Pilpres 2024? Tim Hukum Nasional (THN) Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), Ari Yusuf Amir menilai, kontestasi Pilpres 2024 berpotensi menimbulkan ketegangan sosial di tengah masyarakat. Khususnya antara kelompok pendukung pasangan calon di daerah.
-
Kenapa Anies-Cak Imin keberatan? Ketua KPU Provinsi Bengkulu, Rusman Sudarsono membacakan keberatan saksi pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin atas hasil rekapitulasi suara di Bengkulu. Dia mengatakan, saksi Anies-Cak Imin mengaku keberatan karena ada dugaan pejabat memenangkan pasangan tertentu melalui program pemerintah.
-
Kenapa Anies-Cak Imin gencar kampanye? Di waktu yang tersisa, tiap paslon kian gencar turun ke lapangan menemui ribuan relawan dan pendukungnya di tiap daerah.
-
Apa yang dilakukan Anies-Cak Imin sebelum ke KPU? Anies-Cak Imin menumpang mobil jeep Land Rover berwarna putih berpelat nomor (nopol) B 8165 JH meninggalkan kantor DPP Nasdem pada pukul 08.25 WIB.
-
Apa itu Pilkada? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah proses demokratisasi di Indonesia yang memungkinkan rakyat untuk memilih kepala daerah mereka secara langsung.
-
Apa yang dikhawatirkan Tim Hukum AMIN soal Pilpres 2024? “Jangan ada intervensi kekuasaan dalam penyelenggaraan Pilpres yang ditujukan untuk memenangkan paslon tertentu. Jika itu dilakukan, maka keutuhan bangsa menjadi terancam dan potensi konflik di tengah masyarakat bisa terjadi,“ ujar Ari, Jumat (15/12).
Sikap Amien tersebut langsung menuai kritik dari berbagai kalangan. Salah satunya dari koleganya sesama pendiri Partai Amanat Nasional (PAN). Berikut ulasannya seperti dirangkum merdeka.com:
Amien Rais tak konsisten dengan Reformasi
Salah satu pendiri Partai Amanat Nasional (PAN), Abdillah Toha mengritik sikap Amien Rais yang mendukung pemilihan kepala daerah melalui DPRD. Abdillah menilai, mantan Ketua MPR itu tak konsisten dengan cita-citanya dulu saat menggelorakan Reformasi."Tidak konsisten dengan cita-cita awalnya ya. Berubah 180 derajat," katanya kepada merdeka.com, Senin (29/9).Menurutnya, sikap Amien saat ini melenceng jauh dengan sikapnya dulu saat Reformasi. Sebab, saat ini Amien malah bergabung dengan kekuatan yang menunjukkan sikap anti terhadap Reformasi."Dia memperjuangkan Reformasi sekarang dia malah gabung dengan kekuatan anti-Reformasi," katanya.
Amien Rais jangan jadi pengkhianat Reformasi
Abdillah Toha mengritik keras sikap Amien Rais yang mendukung pilkada melalui DPRD. Padahal Amien adalah salah satu motor Reformasi.Abdillah mengaku sudah lama tak pernah berkomunikasi dengan Amien Rais. Sebagai sesama pendiri PAN, Abdillah hanya ingin mengingatkan agar Amien tak mengkhianati Reformasi yang dulu diperjuangkannya."Kita mengingatkan saja, Pak Amien kan tokoh Reformasi kok malah mengkhianati Reformasi?" katanya kepada merdeka.com, Senin (29/9).
Idealisme Amien Rais luntur karena kekuasaan
Sikap tokoh Reformasi, Amien Rais, mendukung pilkada melalui DPRD menuai kritik. Salah satunya dari rekan Amien sebagai sesama pendiri Partai Amanat Nasional (PAN), Abdillah Toha.Abdillah menilai ada pengikisan idealisme yang dialami Amien Rais saat ini. Menurutnya, sosok Amien saat ini menjadi pragmatis atas kekuasaan."Penyebabnya saya kira ada semacam erosi di idealismenya Pak Amin karena terpengaruh pragmatisme politik, kekuasaan di atas segalanya," kata Abdillah kepada merdeka.com, Senin (29/9).
Amien Rais tak bisa terima kekalahan di pilpres
Abdillah Toha menyesalkan perubahan sikap dan idealisme yang dialami Amien Rais dengan mendukung pilkada melalui DPRD. Tak hanya itu, dia juga menyesalkan Amien mendukung Koalisi Merah Putih.Dia menilai seluruh tokoh yang ada di Koalisi Merah Putih termasuk Amien tak bisa menerima kenyataan kekalahan Prabowo-Hatta di pilpres lalu dari Jokowi-JK. Karenanya, mereka berusaha berkuasa melalui DPR."Sekarang sudah menuju kekuasaan legislatif, menyusun kekuasaan eksekutif di daerah-daerah untuk mengepung kekuasaan Jokowi-JK. Kalau dibiarkan terus kita akan kembali ke zaman pra-Reformasi," kata Abdillah kepada merdeka.com, Senin (29/9).
Amien bersyukur atas hak rakyat yang telah dirampas oleh DPR
Selain Abdillah Toha, pendiri PAN lainnya yang ikut mengritik Amien Rais adalah Goenawan Mohamad. Pria yang akrab disapa GM itu menyindir Amien bersyukur atas hak rakyat yang telah dirampas oleh DPR."Saya dengar Amien Rais bersujud syukur karena hak-hak rakyat untuk memilih sendiri kepala daerah mereka dirampas DPR," kata GM di dinding akun Facebook-nya, Sabtu (27/9).Kalau benar, kata GM, "Saya bayangkan ia tersenyum, ketika hidungnya menyentuh tanah: ada bau mayat Reformasi yang dikuburkan hari itu.""Reformasi yang dulu ia perjuangkan. Reformasi yang saya perjuangkan -- ya, yang kita perjuangkan," tutup GM yang menyatakan keluar dari keanggotaan PAN ketika partai itu menyatakan mendukung Prabowo di Pilpres 2014.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Amien menilai ada pihak berupaya menjegal Anies, sehingga dukungan bakal dialihkan ke Prabowo.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan mantan Ketua Ketua MPR 1999-2004, Amien Rais usai bertemu dengan pimpinan MPR di kompleks parlemen.
Baca SelengkapnyaAmien Rais setuju sistem pemilihan presiden dikembalikan oleh MPR lewat amendemen UUD 1945.
Baca SelengkapnyaRiefky menyebut, keputusan Surya Paloh itu mengkhianati mandat yang sudah diberikan kepada Anies untuk memimpin Koalisi Perubahan.
Baca SelengkapnyaMerasa dikhianati, Partai Demokrat menyatakan menurunkan semua baliho yang memuat gambar Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, Sahroni mengatakan Ketum Partai NasDem, Surya Paloh tidak pernah memerintahkan para kadernya hal-hal negatif kepada lawan politiknya.
Baca SelengkapnyaMardani percaya diri pasangan Anies dan Cak Imin bisa memenangkan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSenior Demokrat tak setuju dengan usulan amandemen UUD 1945 untuk mengubah Pemilihan Presiden Kembali lewat MPR.
Baca SelengkapnyaCak Imin menanggapi permintaan agar waspada dengan Amien Rais Syndrome.
Baca SelengkapnyaDemokrat meradang penunjukkan Cak Imin sebagai cawapres Anies dilakukan sepihak tanpa melibatkan partainya.
Baca SelengkapnyaDemokrat meradang dengan sikap politik NasDem bersama Anies Baswedan. Surya Paloh dituding menetapkan sepihak Cawapres Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaDemokrat menilai, Anies telah mengkhianati partainya buntut penunjukkan Cak Imin sebagai cawapres.
Baca Selengkapnya