Kritik Pengecatan Pesawat Presiden, Demokrat Singgung Empati Terhadap Pandemi
Merdeka.com - Pengecatan ulang pesawat kepresidenan dari biru menjadi merah menuai polemik. Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan, masalahnya bukan perubahan warna. Apalagi ditarik menjadi persoalan identitas politik.
"Menyikapi polemik pengecatan pesawat kepresidenan yang mengubah warna biru-putih menjadi merah-putih maka kami tegaskan bahwa kritiknya bukan pada persoalan diubahnya warna biru menjadi warna merah, bukan persoalan politik warna atau warna sebagai identitas politik," ujar Kamhar kepada wartawan, Rabu (4/8).
Demokrat mengkritik yang lebih substantif yaitu saat kondisi pandemi dan keterbatasan anggaran. Pemerintah malah sibuk bersolek. Karena itu pihak Istana dinilai tidak punya sensitivitas dan empati.
-
Apa yang DPR sesalkan? 'Yang saya sesalkan juga soal minimnya pengawasan orang tua.'
-
Bagaimana cara Demokrat dalam menghadapi dinamika politik? Lebih lanjut, Herman menyatakan bukan tidak mungkin Demokrat ke depan akan membentuk poros baru atau bergabung dalam koalisi yang sudah ada. Segala kemunginan, ujar dia bisa saja terjadi.
-
Kenapa Joe Biden dikritik? Biden juga diserang beberapa anggota Partai Demokrat karena mendanai Israel dan mengabaikan genosida penjajah Israel terhadap warga Palestina di Gaza.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Apa yang dikritik petugas damkar kepada Wakil Wali Kota Depok? 'Pak, ini lembaga masyarakat dan uang dari masyarakat ya, pak. Apa gunanya undang-undang transparansi anggaran, pak. Harus terbuka, dong untuk masyarakat. Uang masyarakat, pak,'
-
Kenapa Jokowi sedih saat sidang parlemen? Presiden Jokowi memperlihatkan ekspresi kesedihan saat berbicara resesi dan krisis di Sidang Parlemen tahun 2021
"Pemerintah malah lebih memperhatikan dandanan atau sibuk bersolek. Sungguh tak punya sensitivitas dan empati dalam menilai situasi dan tak punya kebijaksanaan dalam mengalokasikan anggaran," ujar Kamhar.
Menurut dia, bila argumentasi pemerintah perubahan warna direncanakan jauh hari, malah menunjukan kebodohan dan ketidakpekaan di tengah krisis. Padahal pemerintah sudah diberikan otoritas menggunakan anggaran untuk mengatasi krisis kesehatan dan ekonomi.
"Namun yang dipertontonkan sungguh berbeda, malah mengalokasikan anggaran untuk pengecatan pesawat yang sama sekali tak ada pentingnya malah tak berhubungan sama sekali dengan upaya mengatasi krisis kesehatan dan krisis ekonomi. Memaksakan tetap menjalankan program yang disusun di waktu normal dalam situasi krisis adalah bentuk kebodohan yang nyata. Kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosionalnya patut dipertanyakan," ujar Kamhar.
Sebelumnya, Stafsus Mensesneg, Faldo Maldini meminta kepada seluruh pihak terkait pengecatan ulang pesawat kepresidenan menjadi merah putih tidak dipolitisir. Diketahui Pesawat Kepresidenan RI mengubah konsep warna menjadi merah putih. Awalnya, pesawat kedinasan Presiden Joko Widodo tersebut berwarna biru muda.
"Kami berharap tidak dipolitisir," katanya dalam pesan singkat, Rabu (4/8).
Dia menjelaskan warna merah putih merupakan pemersatu seluruh masyarakat. Dalam momen tersebut juga kata dia, butuh banyak simbol pemersatu, sebagai penyemangat.
"Kami harap soal warna ini jangan bawa-bawa politik. Kita ingin melihat warna kebanggaan itu di atas langit dunia. Yang lama memang sudah waktunya untuk diganti," ungkapnya.
Dia menjelaskan istilah biru kamuflase itu ada sejak Abad ke-4 dalam catatan peperangan, untuk melakukan pengintaian. Terbukti berhasil. Kalau pesawat tempur kata dia biasanya kebanyakan memiliki warna terang, agar terlihat sama di langit, warna atasnya gelap.
"Tergantung medannya seperti apa, biar sama kaya warna daratan. Itu buat pesawat perang," kata dia.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lewat salah satu posternya, Koalisi Ibukota tampak menyinggung kabar Presiden Joko Widodo yang mengalami batuk batuk selama 4 minggu karena udara buruk Jakarta.
Baca SelengkapnyaMegawati Soekarnoputri menilai pejabat sekarang terlalu nyaman sehingga tidak peduli lagi terhadap kondisi negara.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, setiap daerah harus menonjolkan keunggulan yang dimiliki agar setiap daerah memiliki perbedaan.
Baca SelengkapnyaMegawati mengingatkan, jebatan eksekutif tidak bisa diraih begitu saja tanpa dukungan masyarakat.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi tampil berbeda ketika meninjau kesiapan penyelenggaraan KTT ASEAN di JCC Senayan, pada Jumat (1/9) kemarin. Dia terlihat kembali memakai masker.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo membantah pernyataan Ketua PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri soal pemerintahan Jokowi seperti Orba
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Presiden Boleh Memihak, Nasdem: Penyelenggara Negara Itu Harus Netral
Baca SelengkapnyaDoli meminta para elite politik jangan menunjukkan sikap perbedaan yang kontras secara terbuka. Agar pemilu bisa berjalan tanpa keterbelahan.
Baca SelengkapnyaKasus ISPA di Jabodetabek meningkat drastis gara-gara polusi.
Baca SelengkapnyaKualitas Udara Jakarta Memburuk 2 Bulan Terakhir, Sempat di Urutan Pertama Terburuk Dunia
Baca SelengkapnyaKetua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri mengaku sedih melihat pejabat negara yang hanya mau enak saja dan memikirkan kekuasaan semata.
Baca SelengkapnyaPolusi udara di Jakarta menyebabkan dirinya sering mengalami batuk-batuk.
Baca Selengkapnya