Kronologi PDIP akhirnya batal dukung Ridwan Kamil
Merdeka.com - 3 Januari, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mendadak sambangi kantor DPP PDIP, Jakarta. Di situ, pria yang akrab disapa Emil disambut oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua Bappilu PDIP, Bambang DH serta Andreas Hugo Parerra.
Emil sebagai tamu datang dengan sejumlah timsesnya. Di situ, Emil membawa roti Kartikasari sebagai oleh-oleh khas Bandung. Sambil menyantap hidangan, sejumlah perbincangan terjadi, salah satunya peluang PDIP mendukung Emil.
"Namanya silaturahmi belum menjurus terlalu jauh, ini kali pertama kan. Jadi lebih mencairkan suasana ngobrol yang ringan-ringan, pertanyaan-pertanyaan yang terlalu berat tadi belum waktunya dan belum dibahas," kata Emil di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (3/1).
-
Mengapa Ridwan Kamil ditolak? Dikutip lewat akun X @MurtadhaOne1, disebut-sebut penolakan tersebut karena tidak ada izin yang disampaikan kepada warga setempat. Mereka merasa tidak dilibatkan dalam acara Gerakan Membangun (Gerbang) Betawi.
-
Siapa yang mendukung Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta? Pasangan Ridwan Kamil dan Suswono menerima dukungan dari sopir angkutan umum di Jakarta Utara yang merupakan anggota Koperasi Wahana Kalpika (KWK).
-
Bagaimana Effendi Simbolon mendukung Ridwan Kamil? Effendi turut hadir dalam acara deklarasi dukungan untuk Ridwan Kamil yang juga dihadiri oleh Presiden Jokowi. Dalam kesempatan tersebut, ia menegaskan posisinya bersama Komunitas Batak Jakarta yang mendukung pasangan Ridwan Kamil dan Suswono.
-
Bagaimana cara PKB melawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Siapa yang Ridwan Kamil temui? Bakal Calon Gubernur (Bacagub) Jakarta, Ridwan Kamil (RK) melakukan pertemuan dengan Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan 12 RI, Jusuf Kalla.
Pertemuan ini tentu mengejutkan, sebab PDIP sejak awal pencalonan Emil di Pilgub Jabar sudah memandang sinis. Apalagi, NasDem sudah lebih dulu mendukung Emil. Arsitek asal Bandung itu juga tak mendaftar dalam penjaringan calon gubernur Jawa Barat yang dibuka oleh PDIP.
5 Januari, atau selang dua hari pasca lobi Kartikasari digelar, PDIP putuskan sejalan dengan Emil dan bergabung dengan koalisi PPP, PKB, NasDem dan Hanura. Tak tanggung-tanggung, putusan itu diambil usai rapat bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Dalam rapat sudah kita sampaikan, dilaporkan ke Bu Ketum, kemudian PDIP tentu welcome, dengan mitra koalisi, malam ini komunikasi sedang dibangun dengan beberapa partai seperti PKB, PPP dan NasDem, prinsipnya kita sejalan dalam koalisi ini," kata Andreas, Jumat (5/1).
"Ya artinya kita sepakat sejalan dengan koalisi Ridwan Kamil sebagai kerja sama memenangkan Pilgub di Jabar," tambah Andreas yang hadir dalam rapat bersama Megawati di Teuku Umar itu.
Rupanya keputusan tersebut belum final. PDIP harus melobi sejumlah partai koalisi pendukung Ridwan Kamil. PDIP sebagai pemilik suara terbanyak di antara PPP, PKB, NasDem dan Hanura, tentu saja mengajukan calon wakil untuk Emil.
Sayang, lobi yang langsung dilakukan oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Ketum PPP Romahurmuziy (Romi) gagal. Koalisi Emil sepakat posisi calon wakil gubernur tak bisa diganggu gugat alias final.
6 Januari, Hasto bertemu dengan Cak Imin dan Romi. Momen kehadiran di acara pernikahan putra Seskab Pramono Anung, ketiganya membicarakan kemungkinan koalisi dengan PDIP mengajukan nama wakil buat Emil.
"Di situ meja bundar bersama mas Romi, ada Cak Imin kemudian ada aspirasi dari beliau-beliau bagaimana di Jawa Barat, PPP mengusung Pak Uu Ruzhanul Ulum untuk diusung untuk mendampingi Ridwal Kamil," kata Hasto usai pengumuman calon pasangan 6 provinsi di DPP PDIP Lenteng Agung, Minggu (7/1).
"Di situlah kita bermusyawarah. Maka kemudian ada proses yang berlangsung sebelumnya cukup panjang antara RK dengan pak UU, maka disepakati bersama antara PPP bahwa pak UU diusung sebagai calon wagub dari RK," jelasnya.
Setelah lobi gagal dilakukan, PDIP akhirnya memutuskan untuk jalan sendiri di Pilgub Jabar. Dengan modal 20 kursi DPRD Jabar, PDIP memenuhi syarat untuk mengusung calon sendiri tanpa harus koalisi dengan partai lain.
Malam harinya, PDIP kembali menggelar rapat. Di situ hadir Ketua DPD PDIP Jawa Barat Tb Hasanuddin.
7 Januari, PDIP akhirnya deklarasi mendukung pasangan TB Hasanuddin dengan Anton Charliyan sebagai cagub dan cawagub Jawa Barat. Deklarasi dipimpin langsung oleh Megawati Soekarnoputri.
"Mengingat PDIP setelah hal tersebut dibahas kemudian kami memutuskan bapak TB Hasanuddin dan bapak Anton Charliyan," kata Hasto.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Effendi Simbolon resmi dipecat oleh PDI Perjuangan karena dinilai melanggar etik
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Sejumlah politikus melakukan manuver politik di tikungan terakhir Pilkada Jakarta. Salah satunya politikus PDIP Effendi Simbolon.
Baca SelengkapnyaMenurut Kholid hal itu hanya sebuah ekspresi sebagian warga yang belum mengenal Ridwan Kamil secara langsung
Baca SelengkapnyaCalon gubernur DKI Jakarta nomor urut satu, Ridwan Kamil buka suara perihal kehadiran politikus PDIP Effendi Simbolon di pertemuan dengan Presiden ke-7 Jokowi.
Baca SelengkapnyaSeno menyebut Effendi berkomunikasi politik dengan Joko Widodo sehingga tak bisa ditoleransi
Baca SelengkapnyaPolitikus Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Deddy Yevry Sitorus mengungkapkan Ridwan Kamil digoda Capres lain agar tidak berpasangan dengan Ganjar.
Baca SelengkapnyaEffendi Simbolon telah dipecat dari PDIP setelah memberikan dukungan kepada Ridwan Kamil dalam Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaEddy mengakui dinternal KIM belum menemui titik temu apakah akan memajukan RK di Jawa Barat ataukah di Jakarta.
Baca SelengkapnyaSaid tak khawatir mengenai dukungan Effendi kepada RK-Suswono.
Baca SelengkapnyaEffendi Simbolon berani berbeda sikap dengan PDIP yang mengusung pasangan Pramono Anung-Rano Karno, rival Ridwan Kamil-Suswono.
Baca SelengkapnyaEffendi berseberangan dengan PDIP di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaWaketum Partai Golkar Melchias Markus Mekeng masih meyakini jika Ridwan Kamil bakal terpilih menjadi cawapres Ganjar.
Baca Selengkapnya