Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kubu Agung beri Setnov, Bamsoet dan Ade SP 1 karena kekeh di KMP

Kubu Agung beri Setnov, Bamsoet dan Ade SP 1 karena kekeh di KMP setya novanto. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Rapat Pleno DPP Golkar kubu Agung Laksono tadi malam memutuskan untuk mengeluarkan surat peringatan pertama (SP 1) kepada tiga anggota fraksi Partai Golkar di DPR, yaitu Ketua DPR Setya Novanto, Sekretaris Fraksi Bambang Soesatyo dan Ketua Fraksi Ade Komaruddin. SP 1 tersebut rencananya akan diberikan pada hari ini.

"Adanya kejadian di Golkar tidak menunjukkan loyal sebagai kader Golkar. Rapat pleno tadi malam memutuskan tiga anggota fraksi di DPR yaitu Setya Novanto, Ade Komaruddin, dan Bambang Soesatyo akan diberikan SP 1 hari ini yang dilanjutkan SP 2 dan berujung pada pergantian antar waktu," terang Leo Nababan Ketua DPP bidang komunikasi dan penggalangan opini dari kubu Agung Laksono dalam konferensi pers di gedung DPP Golkar, Jl Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (2/4).

Lanjut Leo, dikeluarkannya SP 1 itu berdasarkan pantauan kubu Agung Laksono di mana ketiga anggota fraksi tidak konsisten sebagai anggota fraksi Gokar di DPR. Menurut Leo, fraksi adalah perpanjangan tangan partai.

Apa pun keputusan partai harus ditaati oleh anggota fraksi. Oleh alasan inilah maka ketiganya dinilai tidak loyal maka diberikan SP 1.

"Ketiganya tidak ada konsisten sebagai anggota fraksi. Fraksi adalah perpanjangan partai. Apa pun keputusan partai harus ditaati oleh anggota fraksi. Untuk itu kami berikan SP 1 kepada ketiganya," lanjut Leo.

Menurut Leo, contoh ketidakloyalan anggota fraksi tersebut adalah ketika ketiganya tetap berada di Koalisi Merah Putih (KMP). Padahal DPP Golkar sudah putuskan untuk keluar dari KMP.

"Kita sudah jelaskan keluar dari KMP tapi ada pihak yang masih ada dalam KMP. Kami tahu itu hak politik. Tapi ini keputusan partai," tutur Leo.

Makna SP 1 tersebut menurut Leo adalah berupa teguran untuk kembali kepada partai. SP 1 sendiri menurutnya ada dalam ADRT Partai Golkar. Dan kriteria prestasi, dedikasi, loyalitas dan tak tercela (PDLT) menjadi rujukan dikeluarkannya SP 1 tersebut.

"SP 1 diberikan sebagai teguran untuk kembali ke partai. Landasannya adalah PDLT. SP 1 ada dalam ADRT Partai Golkar." imbuh Leo.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Masih Panas Gara-Gara Dualisme Ketum PMI, JK & Agung Laksono Tak Tegur Sapa di HUT ke-60 Partai Golkar
Masih Panas Gara-Gara Dualisme Ketum PMI, JK & Agung Laksono Tak Tegur Sapa di HUT ke-60 Partai Golkar

JK menyebut Agung Laksono 'hobi' memecah belah. Ia menyinggung Kosgoro usungan Agung Laksono untuk memecah belah Golkar.

Baca Selengkapnya
Beri Dukungan ke Calon Kepala Daerah yang Beda dari Partai, 3 Ketua Gerindra di Bali Dipecat
Beri Dukungan ke Calon Kepala Daerah yang Beda dari Partai, 3 Ketua Gerindra di Bali Dipecat

Ketiga kadernya diketahui menyerahkan dukungan kepada I Gusti Putu Parwata untuk maju Pilkada Karangasem.

Baca Selengkapnya
Pimpinan KPK Kompak Tolak Pengunduran Diri Brigjen Asep Guntur dari Direktur Penyidikan
Pimpinan KPK Kompak Tolak Pengunduran Diri Brigjen Asep Guntur dari Direktur Penyidikan

Pimpinan tetap meminta Brigjen Asep Guntur menjadi Direktur Penyidikan dan Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK.

Baca Selengkapnya
Ramai-Ramai Anak Buah Asep Guntur Kecewa ke Pimpinan KPK: Cuci Tangan & Salahkan Bawahan
Ramai-Ramai Anak Buah Asep Guntur Kecewa ke Pimpinan KPK: Cuci Tangan & Salahkan Bawahan

Disusul dengan permintaan maaf Johanis ke TNI dengan menyebut penyelidiknya khilaf saat OTT (Operasi Tangkap Tangan) kasus dugaan suap di Basarnas.

Baca Selengkapnya
Jadi Tersangak KPK, Hasto Singgung Pemecatan Sosok yang Ingin Tiga Periode
Jadi Tersangak KPK, Hasto Singgung Pemecatan Sosok yang Ingin Tiga Periode

Hasto menyinggung pemecatan sebagai kader PDIP, yakni sosok yang menginginkan tiga periode.

Baca Selengkapnya
KSP Soal Keluarga Jokowi Dilaporkan ke KPK Terkait Dugaan Nepotisme: Hati-hati Asumsi Tanpa Bukti
KSP Soal Keluarga Jokowi Dilaporkan ke KPK Terkait Dugaan Nepotisme: Hati-hati Asumsi Tanpa Bukti

Laporan dilayangkan Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Erick Samuel kepada Pimpinan KPK pada Senin (23/10).

Baca Selengkapnya
Senior Golkar Kritik JK Tolak Munaslub, Ingatkan Kasus Hukum Setya Novanto
Senior Golkar Kritik JK Tolak Munaslub, Ingatkan Kasus Hukum Setya Novanto

Sikap JK dinilai senior Golkar terkait munaslub tidak konsisten kepada Airlangga dan Setya Novanto.

Baca Selengkapnya
Tiga Tokoh PDIP Dibawa ke Meja Etik Usai Bertemu Prabowo
Tiga Tokoh PDIP Dibawa ke Meja Etik Usai Bertemu Prabowo

Para tokoh PDIP ini disidang karena memberikan sinyal dukungan kepada Prabowo

Baca Selengkapnya