Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kubu Agung Laksono tak becus urus kantor gimana partai?

Kubu Agung Laksono tak becus urus kantor gimana partai? Kantor DPP Golkar. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Perseteruan yang terjadi antara Aburizal Bakrie (Ical) dan Agung Laksono di internal Golkar membuat kantor DPP Golkar di Slipi, Jakarta Barat, menjadi tak terurus. Tunggakan listrik, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), dan gaji karyawan seperti satpam juga belum dibayarkan.

Pakar hukum tata negara Margarito Kamis menilai kantor yang sudah jauh hari hanya ditempati kubu Agung Laksono tersebut, agak susah dijadikan cermin untuk melihat pola kepemimpinan kubu hasil Munas Ancol.

"Saya kira memang cukup merendahkan kalau orang menilai bahwa masa depan perpolitikan andai Golkar dikendalikan Pak Agung, saya kira tidak akan semanis seperti kepengurusan yang lain. Saya kira agak susah diandalkan," kata Margarito saat berbincang dengan merdeka.com, Sabtu (2/1).

Orang lain juga bertanya?

Margarito juga menegaskan, seharusnya justru kubu Ical yang diperkenankan menguasai Kantor DPP tersebut. Sebab menurutnya, Ical sah secara hukum memimpin Golkar.

"Dari sejak semula saya beranggapan bahwa kepengurusan yang dihasilkan dari Munas Bali sah, merekalah yang harus mengelola. Sehingga Golkar tidak vakum. Keabsahan tersebut juga dinyatakan dalam Pengadilan di Jakarta Utara. Lalu itu bernilai karena berdasarkan Pengadilan TUN Jakarta Timur, Yasonna (Menkum HAM) menegaskan SK Agung Laksono tak sah. Dengan begitu maka yang sah kepengurusan Pak Aburizal Bakrie," ungkapnya.

Meski begitu, Margarito berharap ketegangan kedua kubu tersebut harus segera disudahi. Menurutnya Golkar harus kembali bersatu menunjukkan solidaritas dan martabatnya.

Dia menilai, saat ini tidak ada kekosongan struktur pengurus Golkar akibat tak ada legalitas dari pemerintah. Margarito berharap pihak Agung tak sembarangan berkomentar bahwa Golkar sudah vakum.

"Kalau Golkar tak sah, ada kekosongan pengurus, maka bagaimana bisa mengakui anggota DPR yang dari Golkar. Itu bisa menjadi keruntuhan negara. Jangan memainkan wacana tentang ketidakabsahan, sebab efek ketatanegaraannya luar biasa besar," ujarnya.

Lebih dari itu, Margarito mendesak Menkum HAM Yasonna Partaonan Laoly untuk segera menerbitkan SK untuk hasil Munas Bali di bawah asuhan Ical. Sebab menurutnya langkah Yasonna dalam mencabut SK kubu Agung hanya setengah langkah saja dan menimbulkan kegaduhan baru.

"Dengan kenyataan hukum yang sekarang maka demi hukum, Yasonna harus segera menerbitkan SK itu," tegasnya.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Agung Laksono Sindir Pengurus Golkar Rangkap Jabatan: Pembatasan Diperlukan Demi Kaderisasi
Agung Laksono Sindir Pengurus Golkar Rangkap Jabatan: Pembatasan Diperlukan Demi Kaderisasi

Agung Laksono menyindir sejumlah pengurus Partai Golkar yang merangkap jabatan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Curhat Dewan Syuro Panas PKB Vs PBNU, Berasa Ada di Tempat Buangan Tak Dianggap Partai!
VIDEO: Curhat Dewan Syuro Panas PKB Vs PBNU, Berasa Ada di Tempat Buangan Tak Dianggap Partai!

Dewan Syuro PKB di Jawa Barat mendatangi kantor Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) pada Jumat (9/8).

Baca Selengkapnya
Jusuf Kalla: Jangan Harap Jadi Ketua Golkar Kalau Tidak Punya Modal Rp600 Miliar
Jusuf Kalla: Jangan Harap Jadi Ketua Golkar Kalau Tidak Punya Modal Rp600 Miliar

JK menegaskan untuk dapat menjadi Ketua Umum Partai Golkar perlu modal yang cukup banyak.

Baca Selengkapnya
Senior Golkar Kritik JK Tolak Munaslub, Ingatkan Kasus Hukum Setya Novanto
Senior Golkar Kritik JK Tolak Munaslub, Ingatkan Kasus Hukum Setya Novanto

Sikap JK dinilai senior Golkar terkait munaslub tidak konsisten kepada Airlangga dan Setya Novanto.

Baca Selengkapnya
Tak Lapor Dana Kampanye, Bawaslu Diskualifikasi 5 Parpol
Tak Lapor Dana Kampanye, Bawaslu Diskualifikasi 5 Parpol

Bawaslu masih menunggu pengajuan sengketa dari parpol apabila merasa rugi karena didiskualifikasi.

Baca Selengkapnya
Komisi II DPR Naik Pitam Semprot KPU-Bawaslu, Ternyata Ini yang Menyulut Emosi
Komisi II DPR Naik Pitam Semprot KPU-Bawaslu, Ternyata Ini yang Menyulut Emosi

Guspardi menyoroti komisioner KPU. Dia menyebut, dari 7 komisioner, hanya 3 komisioner yang hadir

Baca Selengkapnya
Jokowi soal Isu Munaslub Golkar: Itu Urusan Internal, Tak Ada Hubungan dengan Kita
Jokowi soal Isu Munaslub Golkar: Itu Urusan Internal, Tak Ada Hubungan dengan Kita

Jokowi membantah ikut cawe-cawe soal isu Munaslub Golkar.

Baca Selengkapnya
Diskusi Generasi Muda Golkar Ricuh, Ini Respons Airlangga
Diskusi Generasi Muda Golkar Ricuh, Ini Respons Airlangga

Ketua Umum Golkar merespons soal kericuhan yang terjadi jelang diskusi Generasi Muda Partai Golkar (GMPG).

Baca Selengkapnya