Kubu Ahok: Anies tidak istiqomah dalam gagasan, apalagi perbuatan
Merdeka.com - Tim Pemenangan calon nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat menyoroti pernyataan pesaingnya Anies Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno. Karena berdasarkan perhatian mereka, program yang dijanjikan lawannya dalam Pilkada DKI Jakarta tidak konsisten.
Juru Bicara Tim Pemenangan Basuki-Djarot Raja Juli Antoni mengatakan, Anies kembali menunjukkan ketidak konsistenannya soal janji kepada warga ibukota. Karena mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan awalnya akan menghentikan reklamasi, tetapi pada akhirnya tetap akan melanjutkan pengerukan laut tersebut.
"Anies menggunakan isu anti-reklamasi sebagai bagian dari populisme, tanpa mengetahui duduk persoalan reklamasi secara detail. Pada awalnya dia berpikir reklamasi di bawah otoritas gubernur. Namun ketika Anies tahu bahwa reklamasi adalah urusan pemerintah pusat kemudian Anies mengatakan akan mengikuti aturan terkait reklamasi. Anies tidak istiqomah dalam gagasan. Apalagi dalam perbuatan," katanya saat dihubungi di Jakarta, Senin (20/3).
-
Kapan Anies menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Mengapa Demokrat tidak mau rujuk dengan Anies? Demokrat mengaku sudah dibohongi oleh Anies Baswedan. Ketua BPOPKK DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan tidak mungkin partainya memutuskan untuk rujuk kembali dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai capres-cawapres di Pilpres 2024.
-
Apa yang dikritik Golkar dari Anies soal Pilgub DKI? Dia mempertanyakan, apakah ada partai yang mau mengusung Anies di Pilgub Jakarta.
-
Siapa yang dituduh menghalangi Anies di Pilgub? Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara karena dianggap mempengaruhi batalnya pencalonan Anies Baswedan dalam Pilgub 2024. Jokowi bicara dirinya yang sering dituding hingga menjegal.'Saya kan ditudang-tuding, kan banyak banget, tidak hanya itu saja, dituding menjegal, dituding menghambat, dituding,' ujar Jokowi di RS Persahabatan, Jakarta, Jumat (30/8).
-
Kenapa Anies tidak jadi diusung di Jabar? Ketua DPD PDIP Jabar, Ono Surono mengatakan, Anies Baswedan memenuhi semua unsur kriteria untuk memimpin Jawa Barat. Kapasitas dan pengalaman memimpin wilayah DKI Jakarta, bisa diterapkan di wilayah Jabar.Komunikasi di antara kedua belah pihak sudah intens sejak Rabu (28/8). Hingga Kamis (29/8) sore, pembahasan pengurus partai di tingkat pusat sudah positif.Pengurus PDIP di Jabar sudah diminta untuk mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan keperluan pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar.Namun, semua tiba-tiba berubah pada malam hari. Ia menegaskan, semua upaya yang sudah dilakukan diganggu oleh pihak luar.'Kita menghadapi sebuah tantangan yang sangat besar, tangan-tangan yang tidak menyetujui Pak Anies diusung oleh PDIP Perjuangan, kekuatan-kekuatan yang sangat besar itu pada akhirnya membuat pak Anies tidak jadi diusung oleh PDI Perjuangan,' kata Ono di Kantor KPU Jabar, Jumat (30/8) dini hari.
Menurutnya, Basuki atau akrab disapa Ahok itu lebih realistis dalam melihat segala permasalahan ibukota, termasuk reklamasi. Sebab, dia mengungkapkan, mantan Bupati Belitung Timur itu berupaya agar warga Jakarta mendapatkan keuntungan berlebih dengan adanya pembuatan pulau di Teluk Utara Jakarta.
"Dari aturan yang ada Ahok melihat peluang untuk dipergunakan semaksimal mungkin untuk kepentingan rakyat misalkan soal kontribursi tambahan sebesar 15 persen. Ahok pernah menghitung akan terkumpul dana sekitar Rp 120 T dari para pengembang," jelasnya.
Toni menjelaskan, dana yang terkumpul ini nantinya akan dipergunakan untuk kepentingan rakyat seperti restorasi kampung nelayan, membangun rusun untuk kelas menengah ke bawah, memperbaiki cadangan air bersih untuk rakyat dan sebagainya.
"Siapa bilang Ahok gubernur pengembang. Ahok justru terapkan aturan yang tidak pernah diatur pada masa Foke jadi gubernur," tuturnya.
Bahkan, dia menantang Anies untuk menjanjikan kepada warga Jakarta akan menerapkan kontribusi tambahan 15 persen kepada para pengembang. Toni memperkirakan, bapak empat orang anak itu akan memberikan persentase lebih tinggi dibandingkan pesaingnya.
"Anies apa dia akan berani menerapkan kontribusi tambahan 15 persen seperti Ahok? Prediksi saya, Anies akan katakan, akan menaikan kontribusi tambahan sampai 50 persen. Apa saja bisa dia katakan untuk menang jadi gubernur, meskipun tidak realistis dan tidak masuk akal," paparnya.
"Saya berharap masyarakat semakin cerdas melihat calon gubernur yang hanya bisa berkata-kata dan retorika. Apapun ia janjikan untuk raih kekuasaan," tutup Toni.
Sebelumnya, calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan mengikuti peraturan perundang-undangan yang ada dalam mengambil setiap kebijakan, termasuk soal reklamasi. Dia menegaskan akan taat pada putusan pengadilan dan peraturan pemerintah karena reklamasi bukan proyek pribadi.
"Kita taati keputusan pengadilan, kita akan ikuti perundang-undangan, tidak bekerja seperti kemauan pribadi, ini bukan proyek pribadi, kita ikuti peraturan perundang-undangan. Saya akan ikuti peraturan perundang-undangan, peraturan pemerintah," ujar Anies di Hotel Bidakara, Jalan Jend Gatot Subroto, Menteng Dalam, Jakarta Selatan, Jumat (17/3).
Anies menyatakan kebijakan tersebut harus diperhatikan secara cermat. Kebijakan itu harus mengikuti prosedur yang ada untuk menghindari masalah yang akan timbul pada masyarakat.
"Jangan buru-buru, jangan asal statement. Kami justru ingin, ini contoh nih ketika tidakngikutin prosedur, muncul problem seperti ini," tuturnya.
Pada prinsipnya, Anies berharap setiap ruang yang dimiliki oleh pemerintah daerah dapat dimanfaatkan untuk kepentingan publik. Nantinya, Anies akan melihat dan mempelajari setiap kebijakan reklamasi yang telah diambil ini.
"Nanti kita lihat ke depannya. Yang jelas, pemda, ada ruang yang menjadi hak pemda dan di ruang yg menjadi hak pemda, kami mendorong untuk kepentingan publik. Tapi, sekali lagi, yang sudah jalan kita lihat peraturannya dulu. Kita beberapa itu yang sudah jalan dimanfaatkan untuk kepentingan publik karena pengelolaan pemanfaatannya ada pada otoritas pemda," imbuhnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies mengaku merealisasikan puluhan janji politiknya
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menanggapi pernyataan Presiden Jokowi yang tak akan berkampanye.
Baca SelengkapnyaAnies berpesan, bagi yang khawatir terkait perubahan ketika dirinya menjadi calon presiden, bisa melihat rekam jejaknya di Jakarta.
Baca SelengkapnyaSetelah purnatugas, ternyata Anies masih meninggalkan sederet janji-janji yang masih menjadi persoalan di Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnies mencontohkan saat kampanye di Pilgub DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaMasa berlaku IMB sementara bagi warga Tanah Merah itu bakal berakhir pada 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaMenteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyebut, pembangunan IKN sudah mencapai 26 persen.
Baca SelengkapnyaKalau janji politik itu tidak bersenyawa, maka akan tidak nyambung.
Baca Selengkapnyakata Anies berbagai tahapan Pilpres 2024 belum rampung secara resmi.
Baca SelengkapnyaAnies menilai langkah pemerintah membangun IKN tidak tepat.
Baca SelengkapnyaAnies mengklaim pada tahun 2018 pernah ditawarkan menjadi calon wakil presiden oleh Prabowo. Tetapi Anies menolak karena komit menjadi gubernur.
Baca SelengkapnyaAnies menegaskan dirinya akan tetap berada dan berkarya di Indonesia. Dia juga akan tetap berjuang untuk bangsa Indonesia yang lebih baik.
Baca Selengkapnya