Kubu Ahok sebut elektabilitas Agus & Anies naik cuma euforia sesaat
Merdeka.com - Pilgub DKI tinggal menghitung bulan. Namun, elektabilitas Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terus menurun berdasarkan survei sejumlah lembaga survei.
Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) bahkan menyebut elektabilitas Ahok kini berada di angka 31,4 persen. Namun hal itu ditanggapi santai oleh Tim Pemenangan Ahok-Djarot.
Juru Bicara Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Ansy Lema menyatakan adalah hal yang wajar jika terjadi penurunan pemilih Ahok-Djarot pasca adanya kepastian diajukannya pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
-
Apa yang membuat elektabilitas Anies turun? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik dan Anies turun karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
-
Kenapa Anies dianggap salah satu tokoh dengan elektabilitas tinggi? Anies jadi satu di antara tiga tokoh capres dengan elektabilitas terkuat di sejumlah lembaga survei.
-
Bagaimana Golkar menanggapi Anies di Pilgub DKI? 'Mau turun pangkat lagi dari capres menjadi cagub lagi gitu. Jadi saya kira tentu ini harus dipikirkan,' tegas dia.
-
Kenapa Golkar pertanyakan Anies maju di Pilgub DKI? 'Tapi tentu kan kita tahu bahwa majunya seseorangan menjadi kepala daerah itu kan harus mendapatkan dukungan dari partai politik, pertanyaannya adalah tentu dari partai mana gitu ya,' kata Ace, saat diwawancarai di Gedung Nusantara II DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/5).
-
Siapa yang kalah saat Anies melawan Ahok? Pertama, saat Pilkada DKI Jakarta 2017 ketika Anies Baswedan mengalahkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
-
Kenapa PKS usung Anies-Sohibul di Pilgub Jakarta? 'Selanjutnya, rencana pertemuan dengan PKB juga sudah dirancang dan akan dilaksanakan. Kami optimis, insya Allah sosok Bapak Anies Rasyid Baswedan dan Bapak Mohamad Sohibul Iman adalah kandidat yang memiliki peluang menang besar,' pungkasnya.
Menurutnya, hal tersebut merupakan pola biasa dalam survei dan gejala alami karena memang telah ada calon definitif.
"Beberapa persen undecided voters (pemilih yang sebelumnya belum menentukan pilihan) tentu berpindah ke kandidat lain," katanya kepada merdeka.com, Kamis (6/10).
Pihaknya juga mengklaim telah membuat survei internal. Hasilnya, elektabilitas Ahok-Djarot masih di atas angka 40 persen. Berbeda dengan LSI yang menyebut jumlah undecided voters (pemilih yang belum menentukan pilihan) sebesar 28,2 persen, Ansy menyampaikan angka undecided voters hasil survei internal timnya jauh di bawah angka itu, bahkan di bawah 13 persen.
"Setelah calon telah diumumkan secara definitif, masyarakat sebenarnya telah disuguhkan pilihan. Maka, logis angka undecided voters mestinya menurun drastis," katanya.
Dosen FISIP Universitas Nasional (Unas) Jakarta ini menilai wajar jika elektabilitas pasangan Anies-Sandi dan Agus-Sylvi melesat tajam dalam waktu singkat. Sebab kandidat yang dimunculkan adalah figur kaliber dan telah dikenal publik.
Namun, dia meyakini fenomena ini tidak akan berlangsung lama. Hal tersebut merupakan euforia sesaat akibat efek keterkejutan pasca dimunculkannya calon yang tidak disangka-sangka publik.
"Tapi, pasti akan ada titik jenuh. Situasi segera kembali normal. Kami percaya Ahok-Djarot bisa rebound lagi ketika 'masa bulan madu' Anies-Sandi dan Agus-Sylvi segera habis. Apalagi tingkat kepuasan publik pada pasangan petahana masih tinggi di atas 75 persen," jelasnya.
Menurutnya, pada akhirnya pemilih akan realistis, yakni akan memilih pemimpin yang sudah terbukti berkinerja baik dan teruji rekam jejaknya.
"Pemilih Jakarta adalah pemilih cerdas yang memilih atas dasar kinerja konkret, bukan sebatas janji," katanya. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil survei Pilpres terbaru elektabilitas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar
Baca SelengkapnyaAhok menyatakan kubu KIM plus yang mengusung Ridwan Kamil akan malu jika kalah melawan kotak kosong.
Baca SelengkapnyaAnies tidak mempersoalkan hasil survei terbaru itu
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, hasil survei hari ini belum menunjukkan kondisi ril pencoblosan 14 Februari nanti.
Baca SelengkapnyaDukungan Anies Baswedan Penting dan Berpengaruh Signifikan Terhadap Elektabilitas Paslon.
Baca SelengkapnyaTingkat elektabilitas pasangan capres-cawapres juga mengalami dinamika yang mirip.
Baca SelengkapnyaElektabilitas terbaru Anies-Muhaimin mencapai angka 25,3 persen atau meningkat sekitar 2 persen dari 23,8 persen sebelum debat capres dan cawapres.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator melakukan sejumlah simulasi pasangan calon di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaAda dua alasan yang membuat elektabilitas Anies-Cak Imin meningkat beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaHasil quick count Pilkada DKI 2017 menggambarkan pergeseran dukungan pemilih sehingga memunculkan hasil yang tidak terduga.
Baca SelengkapnyaDari sisi kekuatan wilayah, Anies-Muhaimin mengalami penurunan dukungan di Sumatera. Dari 36,8 persen menjadi 29,2 persen.
Baca Selengkapnya