Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kubu Ical lebih pilih islah dimediasi JK ketimbang Munaslub

Kubu Ical lebih pilih islah dimediasi JK ketimbang Munaslub Tantowi Yahya. Merdeka.com/Dwi Narwoko

Merdeka.com - Ketua DPP Partai Golkar versi Munas Bali Tantowi Yahya mengatakan, usulan Munaslub yang diajukan Akbar Tandjung guna menyelesaikan kisruh Golkar menurutnya tak akan membantu menyelesaikan polemik di partai beringin tersebut. Sebab, kata dia, kedua kubu sampai saat ini dinilai masih sama-sama bersikeras dan belum menemukan kesepakatan apapun yang memungkinkan efektivitas diselenggarakannya Munaslub itu.

"Munaslub dalam organisasi dimungkinkan, tapi tak sesederhana yang disampaikan Akbar Tandjung. Penyelenggaranya siapa? DPP yang mana? Peserta ketua DPD I dan II yang mana? Sementara dari kubu Ancol sudah buat Plt-Plt," ujar Tantowi di Gedung DPR RI Senayan, Senin (25/5).

"Oke misalnya ada Munaslub, peserta dari Munas Bali, nanti hasilnya nggak diakui kubu Agung. Dianggap tidak sah karena pengurus sudah diganti. Jadi hal itu nggak akan menyelesaikan permasalahan," katanya menambahkan.

Selain itu, Tantowi menganggap salah satu hal yang membuat wacana Munaslub ini sulit terealisasi adalah karena ada masalah pembiayaan untuk mengakomodir penyelenggaraannya. "Lagipula Munaslub itu tidak murah. Biasanya yang mengadakan itu kan DPP, nah mau DPP mana yang menanggung biayanya?" ujar Tantowi.

Untuk itu, Tantowi mengaku berharap pada rencana islah yang akan dimediasi oleh Jusuf Kalla, yang walaupun penyelesaiannya terkesan jangka pendek. Namun, dia mengharapkan bisa menjadi masukan guna menemukan penyelesaian konflik yang sesungguhnya di internal Golkar saat ini.

"Inisiatif islah yang digagas JK, memang terkesan jangka pendek. Tapi yang kita butuhkan memang keputusan jangka pendek dulu. Jadi yang sudah mengabdi di daerah nggak kehilangan hak politik mereka, dan tetap bisa berkompetisi. Itu gagasan cerdas meski jangka pendek," ujar Tantowi.

"Tapi jika kita mau berpikir positif, mungkin dari keputusan yang jangka pendek ini bisa tercapai islah sesungguhnya. Ini bisa jadi entry point kan," pungkasnya.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jusuf Kalla: Jangan Harap Jadi Ketua Golkar Kalau Tidak Punya Modal Rp600 Miliar
Jusuf Kalla: Jangan Harap Jadi Ketua Golkar Kalau Tidak Punya Modal Rp600 Miliar

JK menegaskan untuk dapat menjadi Ketua Umum Partai Golkar perlu modal yang cukup banyak.

Baca Selengkapnya
PKB: Pemilu Biayanya Besar dan Mahal
PKB: Pemilu Biayanya Besar dan Mahal

Untuk menjadi calon anggota legislatif (caleg) membutuhkan biaya yang besar.

Baca Selengkapnya
JK Ungkap Jadi Ketum Golkar Butuh Modal Rp600 Miliar, Pengamat: Ada Harga yang Harus Dibayar
JK Ungkap Jadi Ketum Golkar Butuh Modal Rp600 Miliar, Pengamat: Ada Harga yang Harus Dibayar

Karena, jika tidak mempunyai itu semua. Akan terasa sulit bagi orang tersebut untuk bisa menjadi ketua umum partai.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Ungkap Biaya Politik di Jakarta Sentuh Rp40 M: Caleg Miskin Masa Depan Suram
Cak Imin Ungkap Biaya Politik di Jakarta Sentuh Rp40 M: Caleg Miskin Masa Depan Suram

Menurut Cak Imin, kompetisi politik sudah semakin pragmatis. Dia ingin pemilihan dikembalikan kepada nilai-nilai dari tujuan berbangsa dan bernegara.

Baca Selengkapnya
Jusuf Kalla Tolak Munaslub Golkar Melengserkan Airlangga: Partai Diganggu Lagi, Makin Kacau Negeri Ini
Jusuf Kalla Tolak Munaslub Golkar Melengserkan Airlangga: Partai Diganggu Lagi, Makin Kacau Negeri Ini

JK mengatakan, apabila Golkar pecah, tidak akan bisa menang pada Pemilu 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya
JK: Golkar Sangat Tergantung Penguasa Cari Koalisi, Bahaya Kalau Begini Terus
JK: Golkar Sangat Tergantung Penguasa Cari Koalisi, Bahaya Kalau Begini Terus

JK sebut Golkar telat dalam menentukan arah koalisi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Baca Selengkapnya
Ketua DPD Golkar se-Indonesia Nyatakan Tolak Munaslub
Ketua DPD Golkar se-Indonesia Nyatakan Tolak Munaslub

Sebanyak 38 ketua DPD juga menegaskan taat pada satu komando di bawah kepemimpinan Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Di Sidang Paripurna DPR, Puan Celetuk Biaya Politik Mahal
VIDEO: Di Sidang Paripurna DPR, Puan Celetuk Biaya Politik Mahal "Menang Kalah Keluar Banyak Uang"

Puan menyinggung soal konstitusi di Indonesia. Termasuk penyelenggaraan pemilu tahun ini.

Baca Selengkapnya
Senior Golkar Kritik JK Tolak Munaslub, Ingatkan Kasus Hukum Setya Novanto
Senior Golkar Kritik JK Tolak Munaslub, Ingatkan Kasus Hukum Setya Novanto

Sikap JK dinilai senior Golkar terkait munaslub tidak konsisten kepada Airlangga dan Setya Novanto.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Usul Sistem Pemilu Diubah Jadi Lebih Manusiawi: Kompetisinya Sadis, Uang Jadi Panglima
Cak Imin Usul Sistem Pemilu Diubah Jadi Lebih Manusiawi: Kompetisinya Sadis, Uang Jadi Panglima

Menurut Cak Imin, sejatinya pesta demokrasi dibuat senyaman dan seaman mungkin

Baca Selengkapnya
Munaslub Kadin Diduga Upaya Menggusur Arsjad Rasjid karena Pernah Jadi Ketua Tim Ganjar-Mahfud
Munaslub Kadin Diduga Upaya Menggusur Arsjad Rasjid karena Pernah Jadi Ketua Tim Ganjar-Mahfud

Pelaksanaan Munaslub ini justru memperburuk polarisasi politik.

Baca Selengkapnya