Kubu JK tuding ada intelijen sebar isu SARA serang Jokowi
Merdeka.com - Jelang pemilihan presiden (pilpres) marak bentuk kampanye hitam yang menyerang dua kubu capres yakni Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi). Keduanya menjadi korban dari pelaku kampanye hitam yang belum jelas siapa yang melakukan.
Jubir Jusuf Kalla (JK), Poempida Hidayatulloh punya analisa sendiri terkait kampanye hitam yang menyerang Jokowi. Dia mengendus adanya keterlibatan intelijen negara dalam kasus-kasus selama ini terjadi.
"Kalau dilihat motifnya ini intel cerdas, bukan orang atau anak-anak muda iseng enggak, ini intel, orang biasa main diintel cerdas yang ngerti teknologi," kata Poempida di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (19/6).
-
Siapa yang disebut Jokowi sebagai sosok yang keliru? “Karena ia percaya sumber daya planet bumi terbatas. Akan tetapi, ternyata Thanos keliru.“
-
Bagaimana PKS usul Jokowi tunjukkan sikap bijak? “Saya sarankan Bapak Presiden yang terhormat, undanglah capres-capres yang Bapak anggap layak jadi presiden untuk makan siang sambil santai, ngobrol-ngobrol, curhat-curhat bersama, keren.“
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Apa predikat yang diterima Polri? Mahasiswa Beri Apresiasi Polri Berpredikat Lembaga Bercitra Baik Versi Litbang Kompas Hal ini tak lepas dari kerja keras Polri di bawah komando Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Mahasiswa Apresiasi Polri atas hasil survei Litbang Kompas baru-baru ini. Dalam survei tersebut Polri menempati urutan teratas setelah TNI sebagai lembaga yang memiliki citra terbaik.
-
Siapa yang bisa melakukan Tindak Pidana Pemilu? Tindak pidana pemilu merujuk pada serangkaian tindakan kriminal atau pelanggaran hukum yang terkait dengan proses pemilihan umum atau pemilu.
Menurut dia, kampanye hitam yang tak bisa diketahui siapa pelakunya adalah kerjaan intel. Termasuk soal isu SARA yang menyebut Jokowi capres anti Islam dan bukan orang Islam. "Format permainannya cerdas hampir dibilang sulit menunjuk, permainan intel buat isu fitnah tanpa dia bisa ketahuan, itu kerjaan intel top," terang dia.
Dia menilai, isu SARA yang menyerang Jokowi sangat canggih dilakukan intel. Bahkan sampai ke plosok desa, tiba-tiba orang dapat SMS tersebut. "Mainnya dua minggu sebelum ditetapkan capres-cawapres, itu intel cerdas orang pada enggak aware kan sama hal-hal begitu. Saya temukan sampai ke plosok daerah, Sumatera Barat, Solok Selatan dapat SMS itu," tegas dia.
Kendati demikian, dia tak mau menuduh siapa yang melakukan hal tersebut. Namun dia menyayangkan, di pilpres kali ini masih saja ada isu SARA.
Seperti diketahui, beragam isu miring menerpa Jokowi jelang pilpres. Jokowi dituduh anti Islam dan bukan orang muslim. Kemudian, sebuah tabloid bernama Obor Rakyat menyebut Jokowi capres boneka dan sebagainya, disebar di berbagai pesantren di Jawa. Teranyar, muncul transkrip antara Ketum PDIP Megawati dan Jaksa Agung Basrief Arief terkait bus Transjakarta agar kejaksaan tidak menyeret nama Jokowi.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Moeldoko mengingatkan tidak usah berlebihan. Dia menyebut data yang dikantongi Jokowi bersumber dari hasil survei.
Baca SelengkapnyaTerlebih, menurut Mardani, pernyataan Jokowi disampaikan di hadapan para relawan pendukungnya.
Baca SelengkapnyaPKS berharap, agar data-data yang dimiliki Presiden Jokowi tidak disalahgunakan.
Baca SelengkapnyaPemanggilan itu buntut pernyataan Presiden Jokowi memiliki data intelijen partai politik.
Baca SelengkapnyaMenurut peneliti BRIN, seharusnya Jokowi tidak mobilisasi intelijen negara untuk memata-matai partai politik.
Baca SelengkapnyaSetiap menteri juga memiliki data intelijen. Namun, laporan tersebut diterimanya setiap satu bulan sekali.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menanggapi data intelijen partai politik yang dia pegang.
Baca SelengkapnyaGerindra yakin data di intelijen yang dipunyai oleh Presiden tidak akan disalahgunakan
Baca SelengkapnyaTuduhan itu, diantaranya skenario tiga periode dan ingin merebut partai politik lain.
Baca SelengkapnyaJokowi diminta tidak membiarkan penyalahgunaan kekuasaan demi kepentingan politik tertentu
Baca SelengkapnyaBudi Arie pun menjamin, jika sistem informasi elektronik selama pesta demokrasi ini tetap aman dan terjamin.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Buka Suara soal Kebocoran Pemilih KPU: Sekarang Data Mahal Harganya
Baca Selengkapnya