Kubu Jokowi akui luka lama Pilpres 2014 masih terasa sampai sekarang
Merdeka.com - Koalisi Jokowi-Ma'ruf bakal meluncurkan atribut kampanye pasangan urut nomor 01 pada tanggal 10 Oktober mendatang. Direktur program Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Aria Bima mengatakan, atribut yang akan ditonjolkan adalah pencitraan Jokowi-Ma'ruf yang rekonsiliatif.
Belajar dari pemilihan umum tahun 2014, Aria menuturkan, kampanye hitam sangat mendominasi pada pemilu saat itu. Dampaknya pun dikatakan Aria masih terasa hingga sekarang dengan mencontohkan perang julukan di media sosial.
"Kita tidak ingin bahwa proses Pemilu 2014 di mana ternyata baik pengusung dan pendukung Pak Prabowo begitu juga pengusung dan pendukung Pak Jokowi sebenarnya tidak siap untuk melihat cara-cara kampanye yang dipenuhi dengan berbagai hal, tidak hanya black campaign, tapi juga negative campaign pun ternyata membuat luka batin yang cukup panjang."
-
Apa itu Pemilu? Pemilu adalah sarana penyelenggaraan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
-
Siapa yang diserang menjelang Pemilu? 'Jadi media center ini bukan media center capres-capresan, jadi tidak untuk capres-capres tapi ini untuk pelurusan informasi data dari pemerintah sehingga masyarakat bisa mendapatkan informasi yang valid ataupun serangan yang diterima (untuk pemerintah). Sekarangkan banyak juga serangan yang kami terima, urusan capres tapi serangannya ke Pemerintah,' imbuhnya.
-
Bagaimana sosialisasi Pemilu 2024 dilakukan? 'Kami membuat kertas brosur yang berisi imbauan agar tidak mudah terprovokasi, dan juga tidak menyebarkan berita hoaks.' 'Termasuk kebencian sehingga dapat terwujudnya pemilu yang aman dan damai 2024,' katanya.
-
Apa itu konversi suara di Pemilu? Dalam pemilihan legislatif, konversi suara digunakan untuk mengonversi perolehan suara partai politik menjadi jumlah perolehan kursi legislatif.
-
Apa saja tantangan media siber di pemilu? Tantangan inilah yang akan dihadapi media massa dalam menghasilkan jurnalisme berkualitas.
-
Apa arti Pemilu? Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, Pemilu atau Pemilihan Umum merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
"Di sosial media cebong sama kampret tidak pernah selesai, berseteru terus di sosial media. Karena apa? Karena proses kampanye yang 2014 itu terlalu saling ejek, saling bertikai, dan saling memberikan warna suasana kampanye itu bahasanya adalah perkelahian," ujar Aria di Posko pemenangan, Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Jumat (28/9).
Politikus PDIP ini menambahkan, dari kekurangan pada kampanye 2014 itu pihaknya akan menggenjot pencitraan, framing, Jokowi dan Ma'ruf Amin, melalui sosial media, dan para juru bicara yang tergabung dalam tim kampanye.
Sementara itu, kata Aria, TKN Jokowi-Ma'ruf sudah mendaftarkan akun sosial media yang akan digunakan sebagai wadah kampanye.
"Ya kami daftarkan sesuai ketentuan KPU," jelas dia.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Drone Emprit menemukan masih banyak netizen yang menyuarakan narasi kecurangan Pemilu 2024 di 10 hari setelah pencoblosan.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menilai banyak drama di tahun politik jelang pemilihan presiden 2024.
Baca SelengkapnyaFenomena ini dikhawatirkan akan berdampak buruk pada kualitas proses demokrasi hingga berpotensi menimbulkan konflik antar pendukung calon kepala daerah.
Baca SelengkapnyaKerawanan tinggi potensial terjadi pada tahapan kampanye dan proses pemungutan suara.
Baca SelengkapnyaBivitri dalam diskusi ini, menyebut kecurangan Pemilu dirasakan luar biasa.
Baca SelengkapnyaArteria mengatakan, pada saat sengketa Pilpres 2009 yang menjadi lawannya adalah Jampidum.
Baca SelengkapnyaSecara blak-blakan, mantan panglima TNI ini mengaku pernah mendapat ‘tekanan’ langsung saat pilpres 2014 dan 2019.
Baca SelengkapnyaSejarawan JJ Rizal menyebut proses Pemilu 2024 sama seperti pelaksanaan Pemilu 1971 saat awal era kepemimpinan Presiden Soeharto.
Baca Selengkapnya"Jadi setting-an endorsment itu bagian proses buruk ini, kalau dulu pejabat-pejabat itu masih malu lakukan endorse, sekarang enggak malu-malu," kata Jeirry.
Baca Selengkapnya