Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kubu Jokowi akui luka lama Pilpres 2014 masih terasa sampai sekarang

Kubu Jokowi akui luka lama Pilpres 2014 masih terasa sampai sekarang Aria Bima. ©2017 merdeka.com/arie sunaryo

Merdeka.com - Koalisi Jokowi-Ma'ruf bakal meluncurkan atribut kampanye pasangan urut nomor 01 pada tanggal 10 Oktober mendatang. Direktur program Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Aria Bima mengatakan, atribut yang akan ditonjolkan adalah pencitraan Jokowi-Ma'ruf yang rekonsiliatif.

Belajar dari pemilihan umum tahun 2014, Aria menuturkan, kampanye hitam sangat mendominasi pada pemilu saat itu. Dampaknya pun dikatakan Aria masih terasa hingga sekarang dengan mencontohkan perang julukan di media sosial.

"Kita tidak ingin bahwa proses Pemilu 2014 di mana ternyata baik pengusung dan pendukung Pak Prabowo begitu juga pengusung dan pendukung Pak Jokowi sebenarnya tidak siap untuk melihat cara-cara kampanye yang dipenuhi dengan berbagai hal, tidak hanya black campaign, tapi juga negative campaign pun ternyata membuat luka batin yang cukup panjang."

"Di sosial media cebong sama kampret tidak pernah selesai, berseteru terus di sosial media. Karena apa? Karena proses kampanye yang 2014 itu terlalu saling ejek, saling bertikai, dan saling memberikan warna suasana kampanye itu bahasanya adalah perkelahian," ujar Aria di Posko pemenangan, Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Jumat (28/9).

Politikus PDIP ini menambahkan, dari kekurangan pada kampanye 2014 itu pihaknya akan menggenjot pencitraan, framing, Jokowi dan Ma'ruf Amin, melalui sosial media, dan para juru bicara yang tergabung dalam tim kampanye.

Sementara itu, kata Aria, TKN Jokowi-Ma'ruf sudah mendaftarkan akun sosial media yang akan digunakan sebagai wadah kampanye.

"Ya kami daftarkan sesuai ketentuan KPU," jelas dia.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Analisis Drone Emprit: Netizen Bicara Kecurangan Pemilu Masih Tinggi hingga Tuntut Sirekap Diaudit
Analisis Drone Emprit: Netizen Bicara Kecurangan Pemilu Masih Tinggi hingga Tuntut Sirekap Diaudit

Drone Emprit menemukan masih banyak netizen yang menyuarakan narasi kecurangan Pemilu 2024 di 10 hari setelah pencoblosan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: KERAS! Jubir Anies Sebut Jokowi Sang Sutradara dan Aktor Drama Pilpres 2024
VIDEO: KERAS! Jubir Anies Sebut Jokowi Sang Sutradara dan Aktor Drama Pilpres 2024

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai banyak drama di tahun politik jelang pemilihan presiden 2024.

Baca Selengkapnya
Sepekan Jelang Pencoblosan, Kampanye Hitam Pilkada Sumsel Masih Marak di Medsos
Sepekan Jelang Pencoblosan, Kampanye Hitam Pilkada Sumsel Masih Marak di Medsos

Fenomena ini dikhawatirkan akan berdampak buruk pada kualitas proses demokrasi hingga berpotensi menimbulkan konflik antar pendukung calon kepala daerah.

Baca Selengkapnya
Bawaslu DKI Petakan Kerawanan pada Pilkada Jakarta 2024
Bawaslu DKI Petakan Kerawanan pada Pilkada Jakarta 2024

Kerawanan tinggi potensial terjadi pada tahapan kampanye dan proses pemungutan suara.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tajam Menusuk Bivitri Kritik Keras Jokowi Berhasil 'Bunuh' Oposisi
VIDEO: Tajam Menusuk Bivitri Kritik Keras Jokowi Berhasil 'Bunuh' Oposisi

Bivitri dalam diskusi ini, menyebut kecurangan Pemilu dirasakan luar biasa.

Baca Selengkapnya
Arteria Dahlan Cerita Lawan Jampidum saat Bela Megawati-Prabowo di 2009: Semua Takut Kumpulin Bukti
Arteria Dahlan Cerita Lawan Jampidum saat Bela Megawati-Prabowo di 2009: Semua Takut Kumpulin Bukti

Arteria mengatakan, pada saat sengketa Pilpres 2009 yang menjadi lawannya adalah Jampidum.

Baca Selengkapnya
Jenderal TNI (Purn.) Andika Perkasa Blak-blakan Saat Pilpres Tahun 2014 dan 2019 'Ada Tekanan Langsung ke Saya'
Jenderal TNI (Purn.) Andika Perkasa Blak-blakan Saat Pilpres Tahun 2014 dan 2019 'Ada Tekanan Langsung ke Saya'

Secara blak-blakan, mantan panglima TNI ini mengaku pernah mendapat ‘tekanan’ langsung saat pilpres 2014 dan 2019.

Baca Selengkapnya
Sejarawan Sebut Pemilu 2024 Seperti Pemilu 1971, Ini Alasannya
Sejarawan Sebut Pemilu 2024 Seperti Pemilu 1971, Ini Alasannya

Sejarawan JJ Rizal menyebut proses Pemilu 2024 sama seperti pelaksanaan Pemilu 1971 saat awal era kepemimpinan Presiden Soeharto.

Baca Selengkapnya
'Pilkada 2024 Ini Menjadi Titik paling Buruk dari Persoalan Etik Moral'
'Pilkada 2024 Ini Menjadi Titik paling Buruk dari Persoalan Etik Moral'

"Jadi setting-an endorsment itu bagian proses buruk ini, kalau dulu pejabat-pejabat itu masih malu lakukan endorse, sekarang enggak malu-malu," kata Jeirry.

Baca Selengkapnya