Kubu Jokowi-JK tak yakin Prabowo-Hatta unggul dalam survei IRC
Merdeka.com - Jubir Cawapres Jusuf Kalla, Poempida Hidayatulloh merasa kurang yakin dengan hasil lembaga survei Indonesia Research Center (IRC) yang menyatakan Prabowo - Hatta mengungguli Jokowi - JK. Selama masih bisa dipertanggungjawabkan, dirinya tidak mempermasalahkan dengan temuan hasil survei tersebut.
"Kalau lembaga riset yakin dikeluarkan saja tidak usah pemilu, besok Prabowo menang. Jadi masyarakat harus coblos hitung baru yang ditentukan. Saya tak pertanyakan selama metodologi bisa dipertanggungjawabkan silakan. Ada permasalahan politis," kata Poempida di Cafe Eatology Jalan Haji Agus Salim No 22 D-E Sabang Jakarta Pusat, Senin (30/6).
Poempida mengatakan, tim pemenangan Jokowi - JK juga memiliki hasil 5 temuan survei yang mengungguli Jokowi - JK. Anggota DPR RI Komisi IX ini mengakui jika elektabilitas Prabowo - Hatta dan Jokowi - JK sedang bersaing ketat.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Kenapa Prabowo-Gibran dianggap punya elektabilitas tinggi? Menurut Pradana, salah satu hal yang disorot oleh The Economist adalah terkait elektabilitas Prabowo-Gibran karena komitmen keberlanjutan terhadap berbagai program Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terus digaungkan keduanya.
-
Kenapa elektabilitas Prabowo naik? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
-
Siapa yang paling tinggi elektabilitasnya? Dalam survei tersebut, Prabowo-Gibran yang paling teratas. Elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 39,3 persen.
-
Bagaimana Prabowo-Gibran unggul dalam Pilpres? Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, Prabowo-Gibran unggul dengan suara sah sebanyak 96.214.691 dari total suara sah nasional, atau setara dengan 58,6%. Keduanya juga dilaporkan unggul di 36 Provinsi.
"Kami tak pernah berusaha memanipulasi survei. Walau pun presentasinya menipis. Sepanjang survei yang kami dapatkan 5 lembaga survei Jokowi - JK masih di atas, walau selisih makin tipis," terangnya.
Poempida mengakui elektabilitas pasangan nomor urut 2 stagnan lantaran munculnya serangan black campagin (kampanye hitam). "Kampanye hitam dahsyat menggerus kita. Ini dikerjakan orang cerdas sekali bukan relawan kemarin sore. Artinya ini diteruskan untuk menggerus, kampanye negatif nggak terlalu banyak bisa dicounter, tidak terlalu khawatir," tuturnya
"Disitulah kita tau yang tergerus karena kampanye hitam. Kampanye hitam terjadi 2 minggu sebelum penetapan Pilpres oleh KPU. Ada sms black campaign di wilayah sensitif seperti di Sumatera Barat," tambahnya.
Sebelumnya, temuan survei Lembaga Indonesia Research Center (IRC), pengaruh debat capres dan cawapres dinilai berpengaruh terjadinya perpindahan (swing) pemilih dari Prabowo - Hatta ke Jokowi - JK maupun sebaliknya. Dalam debat hanya memperbutkan pemilih yang masih tergolong yang belum memiliki pilihan atau undecided voters.
"Elektabilitas Prabowo - Hatta 47,5 persen unggul tipis atas Jokowi - JK 43,0 persen. Debat capres membantu pemilih untuk dapat menentukan pilihannya," kata Peniliti IRC Yunita Mandolang Eatology di Cafe Jalan Haji Agus Salim No 22 D-E Sabang Jakarta Pusat, Senin (30/6).
Dia menambahkan, pemilih yang berpengaruh pilihannya sebanyak 9,5 persen. Lebih lanjut, dalam survei ini ketika ditanyakan terkait debat capres-cawapres pemilih cenderung untuk memilih Prabowo - Hatta.
"Debat capres terlebih berpengaruh pada elektabilitas kedua calon terlebih pada Prabowo - Hatta," tuturnya.
Selain karena debat, mesin partai koalisi Prabowo - Hatta juga dinilai sebagai penentu keberhasilan untuk mendongkrak elektabilitas Prabowo - Hatta dibandingkan mesin partai koalisi Jokowi - JK."Bekerjanya mesin parpol akan berpengaruh penting terhadap kemenangan masing-masing calon, meningat mayoritas pemilih sudah merasa mantap dengan pilihanya," tandasnya.
Seperti diketahui, survei ini dilakukan pada 14-21 Juni di seluruh provinsi Indonesia menggunakan teknik wawancara tatap muka dengan responden yang dilakukan oleh pewawancara yang sudah dilatih dengan bantuan kuesioner.
Sampel yang digunakan dengan teknik acak bertingkat (multistage random sampling). Untuk jumlah sample vaild 1200, diperkirakan dari survei ini mencapai kurang lebih 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pergerakan akar rumput Ganjar-Mahfud nyaris tidak ada
Baca SelengkapnyaLembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei elektabilitas terbaru terkait tren bakal calon presiden pada Pilpres 2024.
Baca Selengkapnyasurvei dilakukan Indikator Politik Indonesia dalam rentang 25 Agustus – 3 September 2023, menempatkan 1.200 responden.
Baca SelengkapnyaLembaga Survei Indonesia (LSI) merilis survei terbarunya tentang elektabilitas para bakal Capres di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSebaliknya, penurunan dialami pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Padahal, Ganjar pernah menjabat Gubernur Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaTKN Fanta Prabowo-Gibran, menilai sah-sah saja bila ada pihak beda pandangan atau tidak percaya survei
Baca SelengkapnyaElektabilitas Prabowo mengungguli Ganjar di Jabar, Jatim, dan Banten.
Baca SelengkapnyaLitbang Kompas merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas tiga kandidat cagub dan cawagub Jakarta.
Baca SelengkapnyaIa menduga survei-survei yang dimunculkan hari ini merupakan bagian tak terpisahkan dari upaya pengondisian untuk memainkan psikis publik.
Baca SelengkapnyaPasangan Ganjar-Mahfud kini berada juru kunci dengan elektabilitas 15,3 persen.
Baca SelengkapnyaBurhanudin Muhtadi menyebut, dengan hasil itu tidak mustahil Prabowo-Gobran bisa menang satu putaran.
Baca SelengkapnyaMuhaimin enggan menanggapi hasil survei yang mengunggulkan Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya