Kubu Jokowi Minta Polisi Usut Kasus Pengadangan Ma'ruf di Pamekasan
Merdeka.com - Rombongan calon wakil presiden nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin dicegat ratusan orang pendukung calon presiden nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga di Desa Jambringin, Proppo, Pamekasan, Jawa Timur, Senin (1/4) kemarin.
Terkait hal itu, Ketua Umum Bravo 5 Jatim, KH Ubaidillah Amin Moech menyayangkan adanya aksi pencegatan terhadap Ma'ruf Amin saat mengunjungi Madura.
"Beliau sebagai figur ulama, negarawan, juga Calon Wakil Presiden, hendaknya mendapatkan penghormatan. Terlebih dari masyarakat yang berlatar belakang santri," kata Ubaidillah kepada wartawan, Selasa (2/4).
-
Apa itu Pemilu? Pemilu adalah sarana penyelenggaraan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
-
Mengapa prinsip pemilu penting? Prinsip-prinsip pemilu ini bertujuan untuk memperkuat sistem ketatanegaraan yang demokratis, mewujudkan pemilu yang adil dan berintegritas, memberikan kepastian hukum dan mencegah duplikasi dalam pengaturan pemilu, serta mewujudkan pemilu yang efektif dan efisien.
-
Apa arti Pemilu? Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, Pemilu atau Pemilihan Umum merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Mengapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang dijamin oleh Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.
-
Apa saja asas Pemilu di Indonesia? Asas Pemilu di Indonesia adalah Luber Jurdil, Ini Penjelasannya Luber Jurdil merupakan kependekan dari langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian asas adalah alas, dasar (sesuatu yang menjadi tumpuan berpikir atau berpendapat), atau pedoman. Sehingga dapat dikatakan bahwa Asas Pemilu adalah dasar atau pedoman dalam pelaksanakan pemilihan umum atau pemilu di Indonesia.
Dia menjelaskan, perbedaan pilihan politik adalah hal yang lumrah dalam sebuah kontestasi pemilihan umum (Pemilu) yang digelar tiap lima tahunan. "Janganlah kita mengorbankan nilai persatuan dan persaudaraan hanya karena berbeda pandangan tentang hal sepele seperti ini," ucap Ubaidillah tegas.
Menurut dia, mencaci maki, menghujat, mengintimidasi, adalah perbuatan yang terlarang dalam sudut pandang apapun. Terlebih itu dilakukan pada seorang tokoh masyarakat, dan juga simbol sebuah entitas keagamaan. Hal tersebut juga telah menodai kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Karena itu, kami memohon kepada pihak yang berwajib, untuk mengusut tuntas akan kejadian yang menimpa KH. Ma'ruf Amin di Pamekasan kemarin. Hal ini supaya menjadi efek jera, supaya kejadian yang semisal tidak terjadi lagi. Di lain waktu, tempat dan kesempatan," urai dia.
rombongan maruf diadang massa pro prabowo ©2019 Merdeka.com/liputan6.comUbaidillah mengimbau kepada semua pihak agar tetap bersikap dingin selama Pilpres 2019 dan mengedepankan akal sehat, serta akhlaqul karimah. "Tidak mudah tersulut berita bohong dan provokasi. Mari kita jaga semangat persatuan dan kesatuan sebagai sesama anak bangsa," ujarnya.
Sementara Ketua PWNU Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar memohon kepada semua pihak baik aparat maupun pendukung paslon agar peristiwa seperti di Madura kemarin tidak terjadi lagi.
"Monggo kita jaga ummat ini! Monggo kita jaga negeri ini! Kalau sampai pecah, korban terbesar juga kita ummat Islam, bangsa Indonesia. Monggo lebih hati- hati membimbing ummat! Ada hisab dan dan tanggung jawab di hadapan Allah SWT," tutur Marzuki.
Sebelumnya, usai melakukan kampanye terbuka di Sumenep, Madura, calon wakil presiden Ma'ruf Amin hendak menghadiri acara Haul dan berziarah ke makam Kiai Suhro di Pamekasan. Namun, sekitar Pukul 17.35 WIB di desa Jambringin, belasan mobil iringan Ma'ruf mendadak memperlambat laju kendaraan.
Ternyata, ratusan pendukung pasangan calon nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga mengkrumuni. Hal ini terlihat dari teriakan massa, dan beberapa atribut yang dibawanya.
Ada massa yang di pinggir jalan sembari mengacungkan jempol dan telunjuk simbol nomor paslon tersebut. Ada pula yang berada di atas motor, sembari sesekali teriak dan menggeber gas kendaraannya.
"Prabowo, Prabowo, Prabowo," pekik massa, Senin (1/4).
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui Pemilu 2024 menimbulkan adanya gesekan perbedaan pilihan di masyarakat.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, rakyat bebas memilih siapapun calon presiden yang disenanginya.
Baca SelengkapnyaJokowi tak ingin masyarakat masih ribut-ribut, di saat para calon presiden yang bersaing sudah adem.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan kedamaian tidak boleh terkoyak karena Pemilu.
Baca SelengkapnyaDia menambahkan siapa pun yang terpilih nanti, bisa diterima apabila Pemilu berjalan baik.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta seluruh relawan tidak melakukan provokasi dan fitnah.
Baca SelengkapnyaJokowi dengan tegas mengingatkan, jangan tidak boleh tidak saling menyapa karena adanya perbedaan pendapat saat pemilu.
Baca SelengkapnyaSebagai kepala pemerintahan sekaligus sebagai kepala negara, presiden merupakan penyelenggara pemilihan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi berpesan jangan takut Pemilu, karena Indonesia sudah biasa menyelenggarakan pesta demokrasi tersebut
Baca SelengkapnyaCivitas akademika Universitas Brawijaya (UB) menyampaikan sikap terkait dengan suasana politik di Indonesia yang fokus pada penegakan hukum dan etika demokrasi.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan, tidak masalah jika partai koalisi di tingkat nasional punya koalisi berbeda di tingkat daerah.
Baca Selengkapnya"Sesama tetangga tidak saling sapa, tidak boleh. Sesama ibu pengajian tidak saling sapa tidak boleh," kata Jokowi
Baca Selengkapnya