Kubu Jokowi sindir Prabowo: Purnawirawan Kopassus tak patut bermanja dan baper
Merdeka.com - Gerindra melalui Sekretaris Jenderalnya, Ahmad Muzani, menyatakan Pilpres 2019 merupakan pertarungan terberat bagi calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto. Setidaknya ada dua alasan yang membuat terasa berat. Dia menyindir mobilisasi kepala daerah dan lembaga survei yang tak berimbang.
Terkait hal ini, Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding, mengatakan, ada suatu upaya membuat terkesan mereka dizalimi. Padahal mencoba menutupi lemahnya tim kampanye Prabowo-Sandiaga.
"Ya saya kira, yang disampaikan oleh Gerindra adalah satu upaya framing bahwa mereka lagi dizalimi, mereka dilemahkan secara, seakan-akan, secara struktur dan masif yang sesungguhnya, dan terjadi bagian dari menutupi keburukan dari tim kampanye mereka yang selama ini, yang secara faktual ditemukan membangun narasi kebohongan-kebohongan terus menerus. Sehingga kebohongan ini ternyata memicu turunnya elektabilitas dari Pak Prabowo," ucap Karding, Kamis (11/10).
-
Bagaimana Prabowo-Gibran bisa menang? 'Paling tidak bisa memberikan kebulatan atau keyakinan bagi mereka yang mungkin masih belum menentukan pilihannya di hari-hari terakhir,' ujarnya. 'Mudah mudahan dengan itu semuanya kita semakin solid, dan punya margin yang lebih aman lagi dari 50 persen,' sambung AHY.
-
Mengapa Prabowo-Gibran unggul? Peneliti Litbang Kompas, Bambang Setiawan menjelaskan, meroketnya elektabilitas Prabowo-Gibran lantaran pergerakan akar rumput pasangan nomor urut 2 itu sangat masif.
-
Bagaimana Prabowo-Gibran unggul dalam Pilpres? Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, Prabowo-Gibran unggul dengan suara sah sebanyak 96.214.691 dari total suara sah nasional, atau setara dengan 58,6%. Keduanya juga dilaporkan unggul di 36 Provinsi.
-
Suara apa yang diraih Prabowo-Gibran di Sulawesi Utara? Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengesahkan suara pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul di wilayah Sulawesi Utara. Prabowo-Gibran meraup 1.229.069 suara. Hal ini berdasarkan hasil rapat rekapitulasi wilayah Sulawesi Utara yang digelar di kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (14/3).
-
Siapa Cawapres Prabowo di Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
-
Siapa calon Menkeu Prabowo? Prabowo didampingi sejumlah pejabat, yang salah satunya dikabarkan sebagai calon menteri keuangan.
Simak berita Prabowo Subianto selengkapnya di Liputan6.com
Selain itu, menurut dia, tak pantas jika Gerindra ataupun Prabowo merasa sensitif atau baper. "Sebagai purnawirawan Kopassus, saya kira tidak patut beliau bermanja-manja, baper seperti itu, apalagi sering beliau katakan, kita ksatria dan bertarung secara fair," tutur Karding.
Dia mengungkapkan, pihaknya sejak Pilpres 2014, juga sering dihujani isu-isu yang menyudutkan. Tapi tak membuat Jokowi mengeluh.
"Kami dalam dua kali Pilpres Pak Jokowi ini, walaupun tidak mengeluh, kami anggap biasa dalam pertarungan. Tentu mesti kita dorong ada perbaikan saja. Bahwa sejak awal kami dihadapi isu-isu yang dibangun atas dasar data yang lemah atau hoaks. Yang kedua isu-isu yang dibangun bernuansa sangat pribadi dan SARA. Misalnya isu soal PKI, soal agama, dan lain sebagainya. Itu berat, tetapi kami tidak mengeluh," ungkap Karding.
Meski begitu, masih kata dia, pihaknya selalu menjawab dengan data. Dan masyarakat tetap memberikan dukungan ke Jokowi, sebagai tanda bukti percaya dengan data yang disampaikan.
"Kami menyampaikan dan menjawabnya dengan data, dan Alhamdulillah, publik, masyarakat, dengan akal sehat, dengan adat ketimuran, bertahap tapi pasti memberi dukungan kepada Pak Jokowi," pungkasnya.
Sebelumnya, Muzani, menyampaikan Pilpres ini berat bagi Prabowo. Alasannya, karena banyak kepala daerah yang mendeklarasikan diri mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Muzani mengatakan, pada Pilpres 2009 belum ada pengerahan kepala daerah mendukung salah satu pasangan capres-cawapres. Oleh karena itu, pertarungan di 2019 bisa dianggap lebih berat dari sebelumnya.
Selain faktor dukungan, hasil rilis lembaga survei terkait survei Prabowo-Sandi juga memperberat langkah Mantan Danjen Kopassus itu. Muzani mengatakan, banyak lembaga survei yang tidak berimbang.
Reporter: Putu Merta Surta Putra
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usai menang di Pilpres 2019, Jokowi ternyata datang ke kediaman Prabowo.
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Prabowo menjawab soal isu pertahanan yang diprotes paslon lain di debat ketiga capres.
Baca SelengkapnyaGanjar juga mengkritik Prabowo. Ganjar bicara dengan data bahwa kinerja sektor pertahanan turun.
Baca SelengkapnyaSekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani meminta kepada seluruh kader Partai Gerindra untuk tetap tenang, santun, dan jaga diri.
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra melangsungkan apel pada Sabtu (31/8). Acara tersebut dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Baca SelengkapnyaPrabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengungkapkan, penilaian rendah membuatnya merasa was-was dalam menghadapi debat terakhir.
Baca SelengkapnyaSetelah terpilihnya Jokowi menjadi orang nomor satu di Indonesia, lalu mengajak Prabowo ke dalam susunan kabinet.
Baca SelengkapnyaDia menilai debat kelima capres-cawapres itu merupakan ‘ibu’ dari seluruh debat politik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto, justru Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan yang menunjukkan kemampuannya.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Gerindra itu menegaskan bahwa Jokowi sosok yang pekerja keras.
Baca SelengkapnyaPrabowo menegaskan, dalam demokrasi tidak mengenal kata pelipur lara. Dia membantah kehadiran Partai Gelora hanya menjadi pelipur lara, setelah ditinggal PKB
Baca Selengkapnya