Kubu Jokowi Tak Heran Suara Prabowo Jadi Tinggi di Survei Median, Seperti 2014
Merdeka.com - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani tidak kaget melihat survei Median. Dalam rilis terbarunya, mencatatkan selisih elektabilitas capres petahana Joko Widodo dengan Prabowo Subianto terpaut 9,3 persen, di mana Jokowi unggul di angka 47,9 persen.
"Saya tak surprise kalau survei Median," ujar Arsul di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Selasa (22/1).
Arsul hanya percaya kepada survei yang dilakukan oleh lembaga yang tidak pernah menerima pesanan partai tertentu. Dia mengurutkan beberapa lembaga survei yang bisa dipercaya, seperti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Litbang Kompas, sampai Indikator Politik.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Kenapa elektabilitas Prabowo naik? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
-
Apa yang membuat Prabowo unggul? Survei yang selesai mereka lakukan pada 6 Februari atau delapan hari jelang pemungutan suara itu menemukan bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 53,5 persen. Pasangan tersebut unggul telak dibanding dua kompetitornya, Anies-Muhaimin yang elektabilitasnya 21,7 persen dan Ganjar-Mahfud dengan tingkat keterpilihan 19,2 persen.
-
Siapa yang percaya diri Prabowo Subianto menang di Jember? Emil Erlestianto Dardak, Wakil Gubernur Jawa Timur sekaligus Ketua Partai Demokrat Jawa Timur, percaya diri pasangan calon (Paslon) Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabumi Raka akan menang tebal di Jember Jawa Timur.
"Saya terus terang kalau survei yang saya lihat yang benar-benar dia tidak pernah menerima pesanan dari partai tertentu atau kelompok tertentu," kata Arsul.
Sekretaris Jenderal PPP itu menceritakan, bagaimana Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi memberikan jarak dengan partainya. Bahwa, Indikator menolak melakukan survei kepada partai yang meminta lembaga itu sebagai konsultan. Menurut Arsul hal itu agar tidak menghasilkan survei yang bias.
Kembali ke hasil survei Median, Arsul menyebut rekam jejak Median sudah jelas mengarah ke mana. Seperti pada Pilpres 2014.
"Jadi kalau Median nggak surprise lah kalau soal itu. Lihat di pilpres 2014 cari sendiri aja track recordnya," kata dia.
Arsul pun menyoroti ketidaktransparanan lembaga survei yang merilis ke publik. Bahwa tidak pernah disebutkan siapa donatur dan sumber dana survei tersebut.
"Kalau lembaga survei yan memang core bisnisnya melakukan survei begitu apa dia pernah dalam reportnya saya nggak pernah liat gitu, survei ini dibiayai oleh siapa nggak ada," pungkasnya.
Bantahan Median
Dikonfirmasi tuduhan tersebut, Rico Marbun membantah soal mendukung Prabowo atau bagian dari kader PKS. Dia mengakui memang kerap berhubungan dengan partai politik. Tapi itu sebatas profesional sebagai lembaga survei.
"Kalau saya isi seminar di PKS jelas pernah. Sama seperti saya isi seminar di PKB juga pernah, garap survei untuk Golkar dan partai-partai lainnya pernah," tutur Rico kepada merdeka.com.
Dia menjamin, hasil survei terbaru Median yang menyatakan Jokowi hanya selisih 9,2% dengan Prabowo valid. Bukan pesanan capres atau timses tertentu.
Rico pun meminta agar tak hanya melihat satu atau dua hasil survei Median seperti tuduhan Fikri. Dia membanggakan keberhasilan Median yang menyebut Basuki T Purnama (Ahok) kalah di Pilgub DKI.
"Dulu Median banyak dibully saat mengatakan yang sesungguhnya tentang dinamika seputar Pak Ahok dan DKI. Orang jadi hilang perspektif tentang data. Akhirnya kalah kan? Sesuai prediksi," imbuh Rico lagi soal survei Median.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari 90 persen responden yang menyatakan percaya kepada Jokowi, pilihan capresnya kepada Prabowo.
Baca SelengkapnyaLembaga Survei Indonesia (LSI) merilis survei terbarunya tentang elektabilitas para bakal Capres di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengalami peningkatan cukup signifikan, namun tidak jauh dari Ganjar.
Baca SelengkapnyaHasil Survei jika Pilpres Digelar Hari Ini: Prabowo Menang 35,1%, Anies 18,2% dan Ganjar 18%
Baca SelengkapnyaHasil survei LSI Denny JA menunjukkan elektabilitas Prabowo lebih unggul dari Ganjar.
Baca SelengkapnyaKendati Prabowo unggul secara angka, bakal calon presiden (bacapres) yang unggul di Jawa Timur belum bisa dipastikan.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Ganjar Pranowo bersaing ketat dengan Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaSurvei LSI Denny JA yang mengusung tema "Di Ambang Pilpres Satu Putaran Saja" ini dilakukan pada periode 16-26 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaEektabilitas Prabowo berada di angka 39,7 persen naik dibanding Agustus 2023
Baca SelengkapnyaNamun, sebanyak 24,9 persen responden belum menentukan pilihannya
Baca SelengkapnyaSebaliknya, penurunan dialami pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Padahal, Ganjar pernah menjabat Gubernur Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPergerakan akar rumput Ganjar-Mahfud nyaris tidak ada
Baca Selengkapnya