Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kubu OSO tuding Wiranto gelar pertemuan terlarang dengan pejabat MA

Kubu OSO tuding Wiranto gelar pertemuan terlarang dengan pejabat MA Menko Polhukam Wiranto. ©2018 Merdeka.com/Nur Habibie

Merdeka.com - Partai Hanura kubu Oesman Sapta Odang (Oso)-Herry Lontung Siregar, menuding Ketua Dewan Pembina Hanura Wiranto, telah melakukan pertemuan terlarang dengan Mahkamah Agung dan Ketua PTUN Jakarta. Pertemuan itu diduga untuk mengurusi dualisme kepengurusan di kubu partai Hanura.

"Pertemuan 'terlarang' Wiranto dengan pejabat Mahkamah Agung, membuat noda hitam dalam kabinet kerja presiden Jokowi," ucap Wakil Sekjen Bidang Hukum DPP Hanura Petrus Selestinus dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, Selasa (10/7).

Dia menuturkan, pertemuan yang dimaksud adalah pertemuan Menko Polhukam itu dengan sejumlah pejabat di kantornya, pekan lalu yang membicarakan masalah Hanura. Menurutnya apa yang dilakukan oleh Wiranto telah menyandera kekuasaan MA.

"Ini jelas melanggar asas penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman yang merdeka yang mengancam dengan pidana segala campur tangan dalam urusan peradilan oleh pihak lain di luar kekuasaan kehakiman. Rakortas Menko Polhukam merupakan perbuatan melanggar prinsip negara hukum, terlebih-lebih telah menyandera kebebasan hakim dalam memutus perkara perselisihan Partai Hanura, yang saat ini dalam proses banding," tutur Petrus.

Dia menuturkan, sikap Wiranto tersebut mengandung itikad tidak baik. Karena sudah tahu ada banding. Seharusnya Wiranto berkoordinasi dengan OSO dan sekjen Herry Lontung sebagai yang berhak bertindak mewakili Partai Hanura.

"Wiranto dikesankan seolah-olah bertindak sebagai pembina teknis bagi Badan Peradilan, padahal pembinaan teknis bagi Peradilan, sepenuhnya menjadi milik Mahkamah Agung, itu-pun dengan syarat tidak boleh mengurangi kebebasan hakim dalam memeriksa dan memutus perkara. Langkah Wiranto, tidak memiliki dasar hukum dan menjadi kontraproduktif, karena proses perkara yang sedang berjalan tidak menghambat kepemimpinan Oesman Sapta-Herry Lontung Siregar di Partai Hanura, untuk mendaftarkan para caleg di KPU," ungkap Petrus.

Sebelumnya, Kamis 5 Juli 2018, Wiranto memanggil sejumlah instansi, salah satunya Komisi Pemilihan Umum (KPU) ke kantornya, untuk membahas masalah Hanura. "Membahas tindak lanjut putusan PTUN tentang Hanura. Jadi kan ini sudah masa pendaftaran, jadi bagaimana cara menindaklanjuti putusan PTUN tersebut. KPU menjelaskan yang dikerjakan KPU, itu kan berjenjang," ucap Ketua KPU Arief Budiman di lokasi.

Dia menuturkan, pihaknya telah bertanya ke Kemenkum HAM, lantaran lembaga yang berhak mengeluarkan daftar kepengurusan partai politik. Kemudian diketahui harus kembali ke pengurusan, yang tertera dalam Keputusan Menteri Hukum dan HAM Nomor M.HH-22.AH.11.01, dengan Ketua Umum Oesman Sapta Odang dan Sekjen Sarifuddin Sudding.

Saat ditanya apakah tak takut disebut diintervensi oleh Hanura, mengingat Wiranto merupakan Ketua Dewan Pembina Hanura? Arief menuturkan "Enggak. Yang hadir disini kan bukan hanya orang KPU. Ini Menko Polhukam, ada kemudian Kementerian Hukum dan HAM, ada dari PTUN, ada dari DKPP juga ada. Jadi bukan hanya kami sendiri dan semua berikan pendapat. Kita hanya mendiskusikan pendapat hukum yg paling bisa membuat tahapan pemilu ini tetap bisa berjalan lancar. Jadi enggak ada yang terganggu," ujarnya.

Diketahui, Wiranto menganjurkan agar konflik dalam tubuh partai besutannya diselesaikan dengan musyawarah. Dia menuturkan, agar kader Hanura bisa taat hukum.

"Syarat dengan kebersamaan. Taat hukum, itu merupakan suatu hal yang dilakukan dalam kita sedang tidak cocok dengan yang lain maka kita harus berusaha masuk dalam satu konsep tadi," papar Wiranto.

Konsep bersatu juga kata Wiranto harus dilakukan pada tubuh Hanura. Sebab dengan cara tersebut kata dia bisa mempesatukan partai serta tidak ada konflik kembali.

"Konsep resolusi untuk bersatu. Dengan persatuan itulah kita dapat mencapai hasil baik. Tidak mungkin kita namanya punya cita-cita tapi mengupayakan dengan cara-cara tidak damai. Cara-cara dendam dan benci saya kira tidak akan menghasilkan yang baik," papar Wiranto.

Reporter: Putu Merta Surya Putra

Sumber: Liputan6.com

(mdk/rzk)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Nada Tinggi Haris Azhar Bahas Buku Putih Diketahui Asing dengan Jenderal TNI di Sidang
VIDEO: Nada Tinggi Haris Azhar Bahas Buku Putih Diketahui Asing dengan Jenderal TNI di Sidang

Deputi Bidang Koordinasi Politik Dalam Negeri Kemenko Polhukam Mayjen Heri Wiranto bersaksi dalam sidang lanjutan kasus pencemaran nama baik Luhut Panjaitan.

Baca Selengkapnya
Pesan Prabowo ke Kuasa Hukum jika Ada yang Coba Pecah Belah Hubungannya dengan Jokowi
Pesan Prabowo ke Kuasa Hukum jika Ada yang Coba Pecah Belah Hubungannya dengan Jokowi

Menurut Otto, Prabowo sedikit berpesan bahwa jangan harap ada yang dapat memecah belah hubungannya dengan Jokowi.

Baca Selengkapnya
Top News: Haris Azhar Cecar Jenderal Soal Bisnis TNI | Duduk Perkara Mayor Bentak Kasat Reskrim
Top News: Haris Azhar Cecar Jenderal Soal Bisnis TNI | Duduk Perkara Mayor Bentak Kasat Reskrim

Sidang berlangsung panas saat kubu pengacara Haris Azhar dan Fatia mencecar Heri Wiranto soal bisnis TNI.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Bawaslu Ngaku ke Ketua MK, Sulit Jadikan Pertemuan Jokowi & Prabowo Pelanggaran Pemilu
VIDEO: Bawaslu Ngaku ke Ketua MK, Sulit Jadikan Pertemuan Jokowi & Prabowo Pelanggaran Pemilu

Ketua Bawaslu Rahmat Bagja mengakui kepada Ketua M Suhartoyo dalam menentukan pelanggaran Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Hasto Ungkap Rekaman Suara Jokowi Diduga Perintahkan Intimidasi, Istana Beberkan Fakta Sebenarnya
Hasto Ungkap Rekaman Suara Jokowi Diduga Perintahkan Intimidasi, Istana Beberkan Fakta Sebenarnya

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana membantah apa yang disampaikan Hasto.

Baca Selengkapnya
Hakim MK Arief Hidayat: Pilpres 2024 Paling Hiruk Pikuk, Ada Pelanggaran Etik hingga Isu Cawe-Cawe Presiden
Hakim MK Arief Hidayat: Pilpres 2024 Paling Hiruk Pikuk, Ada Pelanggaran Etik hingga Isu Cawe-Cawe Presiden

hakim semula hendak memanggil Jokowi untuk meminta keterangan. Namun, dibatalkan demi menghargai kepala negara.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bertemu Ketum Partai Akhir Mei Lalu, Demokrat: Sangat Biasa, Presiden Juga Pembina Parpol
Jokowi Bertemu Ketum Partai Akhir Mei Lalu, Demokrat: Sangat Biasa, Presiden Juga Pembina Parpol

Demokrat menilai sangat wajar jika Jokowi bertemu dengan para ketua umum partai politik

Baca Selengkapnya
Gelak Tawa Kubu Prabowo-Gibran Tanya Nepotisme Jokowi ke Saksi AMIN: Apa itu Hasil Penerawangan Saudara?
Gelak Tawa Kubu Prabowo-Gibran Tanya Nepotisme Jokowi ke Saksi AMIN: Apa itu Hasil Penerawangan Saudara?

Gelak Tawa Kubu Prabowo-Gibran Tanya soal Nepotisme: Apa itu Hasil Penerawangan Saudara Ahli?

Baca Selengkapnya
VIDEO: Istana Buka Fakta di Tengah Isu Jokowi Ajak Megawati Bertemu Jelang Pilres
VIDEO: Istana Buka Fakta di Tengah Isu Jokowi Ajak Megawati Bertemu Jelang Pilres

Ari membantah pertemuan dalam rangka langkah politik terkait dengan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
FOTO: Momen Hasto Blak-blakan Jokowi Tak Diundang di Rakernas V PDIP, Ini Alasannya
FOTO: Momen Hasto Blak-blakan Jokowi Tak Diundang di Rakernas V PDIP, Ini Alasannya

Hasto menegaskan, yang diundang adalah mereka yang menjaga demokrasi hukum dan mau menegakkan hukum.

Baca Selengkapnya
Moeldoko Pastikan Pemeriksaan Sekjen PDIP Hasto oleh KPK Bukan karena Kritik Istana
Moeldoko Pastikan Pemeriksaan Sekjen PDIP Hasto oleh KPK Bukan karena Kritik Istana

Hasto diperiksa KPK terkait Harun Masiku beberapa waktu lalu.

Baca Selengkapnya
Ini Kasus yang Membelit Hasto di Polda Metro Jaya hingga Ditertawakan Megawati
Ini Kasus yang Membelit Hasto di Polda Metro Jaya hingga Ditertawakan Megawati

Hasto juga mengaku ditertawai oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Baca Selengkapnya