Kubu Prabowo akan fasilitasi kepala daerah yang ingin jadi jurkam
Merdeka.com - Partai Gerindra klaim tidak akan melibatkan kepala daerah pada kampanye di Pilpres 2019. Sebab menurut anggota Badan Komunikasi Gerindra, Andre Rosiade kepala daerah seharusnya harus fokus untuk mengerjakan tugas utama yaitu mengabdi kepada masyarakat.
"Kita tidak akan melibatkan rencananya kepala daerah di tim sukses. Tetapi kalau seandainya kepala daerah ingin menjadi jurkam (juru kampanye) nanti tentu akan kami fasilitasi. Tetapi filosofi awalnya kita prinsipnya tidak akan melibatkan," kata Andre di Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (12/9).
Tetapi, dia meminta kepada kepala daerah agar tidak melanggar peraturan. "Tetapi kalau seandainya kepala daerah ingin menjadi jurkam nanti tentu akan kami fasilitasi. Tetapi filosofi awalnya kita prinsipnya tidak akan melibatkan," papar Andre.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilkada? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
-
Bagaimana Prabowo meminta panitia untuk membantu? 'Jangan dipaksa, kalau terlalu panas, keluar. Dibantu. Panitia, izin minta disiram air, bisa?' ungkap Prabowo.
-
Siapa ajudan Prabowo Subianto? Pada masa kampanye pilpres beberapa waktu lalu nama Mayor Teddy mendadak naik daun. Ia diketahui merupakan abdi negara yang bertugas sebagai ajudan pribadi Prabowo Subianto. Selain Mayor Teddy, sosok Rajif Sutirto juga ikut viral di masa kampanye pilpres beberapa waktu lalu. Laki-laki yang bertugas sebagai Komponen Cadangan (KC) TNI ini juga menjadi ajudan pribadi Prabowo Subianto bersama Mayor Teddy.
-
Apa yang akan dilakukan Prabowo? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Bagaimana Demokrat akan membantu Prabowo? Nantinya, kata Waketum Gerindra, Demokrat akan memberikan masukan dan catatan terhadap program pemerintahan Jokowi. 'Prabowo sudah menyatakan keyakinannya untuk melanjutkan banyak sekali program-program Pak Jokowi yang sangat baik. Dan tentu Partai Demokrat pada saatnya akan memberikan masukan-masukan juga dan catatan-catatannya.'
Kemudian dia memberikan contoh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang tidak masuk dalam tim kampanye. Pihaknya meminta kepada Anies agar fokus untuk mengedepankan urusan rakyat dan menyerahkan sepenuhnya kepada tim sukses.
"Urusan tim sukses serahkan ke partai koalisi dan partai relawan. Jadi insyallah tidak akan memanfaatkan kepala daerah di kampanye 2019," papar Andre.
Diketahui sebelumnya ada sejumlah kepala daerah yang mendukung bakal capres-cawapres, Jokowi-Ma'ruf Amin. Salah satunya Gubernur Papua Lukas Enembe yang terang-terang mendukung pasangan bakal capres-cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. Keputusan Lukas berlawanan dari sikap partainya, Demokrat yang mendukung Prabowo-Sandiaga Uno.
"Saya dukung Jokowi. Tidak ada urusan, tidak ada urusan dengan partai," kata dia di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (5/9).
Lukas Enembe siap menerima sanksi dari Demokrat jika keputusan mendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin dianggap sebagai sebuah pelanggaran.
"Sanksi silakan saja," ujarnya.
Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Papua ini punya alasan tersendiri sehingga memilih beda sikap dengan partainya. Dia mengungkapkan, Jokowi lebih memahami persoalan yang dihadapi Papua ketimbang calon presiden lain. Jokowi, lanjut dia, juga bisa menyelesaikan masalah yang menimpa Papua selama ini.
"Semua presiden tidak mampu menyelesaikan provinsi Papua. Ini kami catat. Siapa pun presiden, tapi saat ini yang terbaik Jokowi. Dia sudah lihat masalah kita banyak di Papua. Semua permasalahan di Papua dia memahami. Selama ini orang Jakarta tidak tahu, tapi Jokowi sudah memahami bahwa ternyata Papua lebih susah," jelasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satunya, Prabowo terang-terangan menyatakan dukungan kepada pasangan Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta serta Ahmad Lutfi-Taj Yasin di Pilkada Jateng
Baca SelengkapnyaPresiden maupun para menteri juga diperbolehkan mengkampanyekan pasangan calon tertentu di Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaMasyarakat akan menilai dan membandingkan pernyataan Jokowi yang kerap berubah.
Baca SelengkapnyaDia meminta, agar seluruh unsur negara harus menjaga kontestasi politik supaya berjalan jujur dan adil (jurdil).
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini, Ridwan Kamil diendorse Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, hal ini bertolak belakang dengan sikap Prabowo sebelumnya yang pernah bilang tidak akan intervensi Pilkada.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Relawan Pro-Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi mengklaim Jokowi tidak akan cawe-cawe pada Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaLuthfi menjelaskan dukungan yang disampaikan Prabowo dalam kapasitasnya sebagai ketua umum Partai Gerindra
Baca SelengkapnyaMenurut Hasan, Kepala negara dan menteri diperbolehkan memberikan dukungan kepada pasangan calon tertentu
Baca SelengkapnyaGubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan kode dukungan kepada pasangan nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaBerkaitan dengan pilkada, Prabowo meminta semua pihak jangan mau diadudomba dan dihasut.
Baca SelengkapnyaHal ini menuai polemik, terlebih Prabowo saat ini menjabat sebagai presiden.
Baca Selengkapnya