Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kubu Prabowo: Kedaulatan ada di tangan rakyat dan bukan di lembaga survei

Kubu Prabowo: Kedaulatan ada di tangan rakyat dan bukan di lembaga survei Hidayat Nur Wahid. ©2018 Merdeka.com/Darmadi Sasongko

Merdeka.com - Wakil Ketua tim Kampanye Nasional (TKN) Johnny G Plate memberi tanggapan positif terkait survei tingkat kepuasan terhadap calon Presiden Joko Widodo di atas 70 persen. Hasil survei mengungkapkan Jokowi unggul dari elektabilitas hingga kepuasan kinerjanya saat memimpin.

Sebelumnya, hasil survei nasional Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan ada sejumlah faktor ekonomi yang dapat mengubah tren terutama isu ekonomi, hukum dan keamanan yang menjadi perhatian. Namun, secara umum rakyat menilai kondisi ekonomi makro saat ini 73 persennya menyatakan puas.

"Hasil itu memberikan gambaran bahwa masyarakat sudah paham programnya Pak Jokowi dan sudah merasakan programnya, maka tentu ingin dia melanjutkan program yang telah dirasa puas masyarakat," kata Johnny di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (8/10).

Orang lain juga bertanya?

Untuk elektabilitas sebagai capres, SMRC juga menyatakan Jokowi unggul jauh atas Prabowo. Namun Johnny berharap hasil ini tidak membuat tim Jokowi berkepala besar. Dia ingin kerja keras terus ditingkatkan.

"Nah survei itu juga diikuti dengan peningkatan elektabilitas Pak Joko Widodo yang luar biasa meningkat tinggi sampai di atas 60 persen gitu ya. Tapi tentu peningkatan keterpilihan pak Joko Widodo itu menjadi masukan kepada TKN ya," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid mengatakan, survei SMRC tersebut tidak bisa menjadi kesimpulan bahwa Prabowo akan kalah. Karena survei dilakukan setelah kejadian Ratna Sarumpaet, dia menilai, mempengaruhi nama baik Prabowo di Pilpres 2019.

"Saya yakin survei itu sebelum kasus Ratna, jadi pertanyaannya tidak relevan. Tapi apakah peristiwa itu akan berdampak? Harus lihat dari beragam cara. Kami meyakini masalah ini harus diperbaiki, dikoreksi," katanya.

Menurutnya, Prabowo telah memberikan contoh yang baik sebagai pemimpin. Sebab Prabowo sudah minta maaf karena beliau merupakan korban hoaks aktivis Ratna Sarumpaet.

"Publik mengapresiasi sikap pak Prabowo sudah minta maaf daripada tidak pernah minta maaf dan berlarut-larut. Jadi kita lihat saja karena memang menuju april 2019 masih sangat lama. Masih banyak peristiwa akan terjadi," jelasnya.

Hidayat Nur Wahid mempercayai kemenangan Prabowo-Sandiaga tidak dipengaruhi atas hasil survei. Alasannya karena rakyat kristis dalam menyikapi isu-isu yang muncul ketika Pilpres berlangsung.

"Tentang rakyat masih percaya itu hak rakyat tapi itu juga hak lembaga survei. Publik sudah paham SMRC itu apa dan siapa, kualitasnya orang juga sudah hafal, jadi silakan survei apapun bahkan 98 persen juga boleh," tegasnya.

"Rakyat sudah hafal dengan itu semuanya dan sekali lagi pemilih itu kedaulatan ada di tangan rakyat dan bukan di tangan lembaga survei," tutup Hidayat Nur Wahid.

Sebelumnya diberitakan, hasil survei nasional Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) tentang elektabilitas calon presiden yang dilakukan September 2018, menyebutkan 60,4 persen warga akan memilih Jokowi apabila pemilu dilaksanakan sekarang. Adapun survei dilakukan pada 7-14 September 2018 terhadap 1.220 responden dengan response rate 1.074 responden.

Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling dan margin of error kurang lebih 3,05 persen. Sedangkan responden terpilih diwawancarai melalui tatap muka.

"Dengan mewawancarai 1.220 responden secara random di seluruh Indonesia, survei menunjukkan 60,4 persen akan memilih Jokowi sebagai presiden, sementara yang memilih Prabowo hanya 29,8 persen," kata Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan di Kantor SMRC, Menteng, Minggu (7/10).

Djayadi mengatakan, berdasar hasil survei tersebut peluang Jokowi untuk terpilih kembali pada Pilpres 2019 semakin menguat. Dibandingkan survei Mei 2018, suara dukungan Jokowi naik 3 persen yakni dari 57 persen menjadi 60 persen, sedangkan Prabowo turun dari 33,2 persen menjadi 29,4 persen.

"Dari pengalaman tiga kali pilpres, calon yang suara dukungannya naik dan unggul terus sulit dikalahkan," ucapnya.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
TKN Prabowo-Gibran Ogah Lengah Hasil Survei Litbang Kompas: Kita Kerja Keras dan Cerdas sampai Pencoblosan
TKN Prabowo-Gibran Ogah Lengah Hasil Survei Litbang Kompas: Kita Kerja Keras dan Cerdas sampai Pencoblosan

TKN Prabowo-Gibran tak merasa cepat puas dengan perolehan survei Litbang Kompas tersebut.

Baca Selengkapnya
Reaksi Cak Imin soal Elektabilitas Anies Kalah di Jatim
Reaksi Cak Imin soal Elektabilitas Anies Kalah di Jatim

Hasil survei tersebut menjadi cambuk bagi Cak Imin untuk bekerja keras.

Baca Selengkapnya
Survei Temukan Fakta: Jokowi Efek Tak Mampu Dongkrak Elektabilitas PSI, Ini Penyebabnya
Survei Temukan Fakta: Jokowi Efek Tak Mampu Dongkrak Elektabilitas PSI, Ini Penyebabnya

80 persen pemilih puas atas kinerja Presiden Joko Widodo

Baca Selengkapnya
Elektabilitas Ganjar Masing Tertinggi Versi SMRC, PDIP: Harus Makin Cermat Berkoalisi
Elektabilitas Ganjar Masing Tertinggi Versi SMRC, PDIP: Harus Makin Cermat Berkoalisi

Dalam simulasi tiga nama, Ganjar Pranowo mengungguli Prabowo Subianto dan Anies Baswedan dengan poin 35,9 persen.

Baca Selengkapnya
Reaksi Santai Ganjar Elektabilitas di Jatim di Bawah Prabowo: Masing-Masing Pollster Hasilnya Beda
Reaksi Santai Ganjar Elektabilitas di Jatim di Bawah Prabowo: Masing-Masing Pollster Hasilnya Beda

Menurut Ganjar, hasil setiap lembaga survei yang melakukan jajak pendapat terhadap masyarakat berbeda-beda.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Analisis SMRC: PSI 'Jual' Jokowi, Partai Dipimpin Anak Jokowi Belum Berhasil di 2024
VIDEO: Analisis SMRC: PSI 'Jual' Jokowi, Partai Dipimpin Anak Jokowi Belum Berhasil di 2024

PSI hanya menarik 3 persen dari pemilih yang puas dengan kinerja Jokowi.

Baca Selengkapnya
Prabowo Yakin Bisa Menang Satu Putaran usai Lihat Hasil Survei: Kita Tak Boleh Lengah dan Sombong
Prabowo Yakin Bisa Menang Satu Putaran usai Lihat Hasil Survei: Kita Tak Boleh Lengah dan Sombong

Prabowo Subianto yakin bisa menang Pilpres 2024 satu putaran setelah melihat beberapa survei.

Baca Selengkapnya
Politikus Golkar: Secara Elektoral Mencaci Jokowi Menguntungkan Prabowo-Gibran
Politikus Golkar: Secara Elektoral Mencaci Jokowi Menguntungkan Prabowo-Gibran

Hal itu dikatakan Ketua DPD Golkar Jawa Timur, M Sarmuji.

Baca Selengkapnya
Elektibilitas Ganjar Pranowo Dapat Efek Bagus dari 'Penerus Program Presiden Jokowi'
Elektibilitas Ganjar Pranowo Dapat Efek Bagus dari 'Penerus Program Presiden Jokowi'

Elektabilitas Ganjar Pranowo bersaing ketat dengan Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
Jusuf Kalla Ingatkan Koalisi Besar Bukan Jaminan Menang Pilpres
Jusuf Kalla Ingatkan Koalisi Besar Bukan Jaminan Menang Pilpres

Jusuf Kalla menilai ketokohan sangat berperan dalam menambah suara dalam Pemilu.

Baca Selengkapnya
Megawati Minta Kubu Ganjar-Mahfud Jangan Percaya Survei Prabowo-Gibran Posisi Pertama
Megawati Minta Kubu Ganjar-Mahfud Jangan Percaya Survei Prabowo-Gibran Posisi Pertama

Menurut Todung, berdasarkan informasi dari media sendiri telah mencatat bahwa begitu banyak pelanggaran yang ditemukan selama perhelatan menuju Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Prabowo-Gibran Unggul di Berbagai Survei, TKN: Mustahil Bisa Dikalahkan dengan Fitnah dan Drama
Prabowo-Gibran Unggul di Berbagai Survei, TKN: Mustahil Bisa Dikalahkan dengan Fitnah dan Drama

Sederet survei yang dilakukan sejumlah lembaga menunjukkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul semakin jauh dari pasangan calon lainnya.

Baca Selengkapnya