Kubu Prabowo Klaim Elektabilitas Jokowi Kalah Jika Diadu Gerakan 2019GantiPresiden
Merdeka.com - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi menuturkan, berdasarkan survei, elektabilitas Prabowo memang masih kalah sedikit dengan Jokowi. Namun hasilnya berbeda jika elektabilitas Jokowi diadu dengan dukungan terhadap gerakan ganti presiden.
"Namun kalau diadu antara Jokowi dengan gerakan #2019gantipresiden, elektabilitas Jokowi kalah yaitu 57 persen berbanding 43 persen," ujar juru kampanye Prabowo-Sandi, Ferdinan Hutahaen dalam acara deklarasi Melati Putih Indonesia Milenial di Sekretariat Nasional (Seknas) Pemenangan Prabowo-Sandi, Jakarta, Minggu. Seperti dilansir Antara.
Berangkat dari kepercayaan survei itu, lanjut Ferdinan, masih banyak masyarakat yang ingin terjadi pergantian kepemimpinan. Namun masih belum mau memilih Prabowo sebagai presiden pada Pilpres 2019.
-
Kenapa elektabilitas Prabowo naik? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
-
Kenapa Prabowo-Gibran dianggap punya elektabilitas tinggi? Menurut Pradana, salah satu hal yang disorot oleh The Economist adalah terkait elektabilitas Prabowo-Gibran karena komitmen keberlanjutan terhadap berbagai program Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terus digaungkan keduanya.
-
Apa klaim Prabowo tentang dirinya dan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan. Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilpres 2019? Prabowo diusung oleh Koalisi Indonesia Adil Makmur dan Jokowi didukung Koalisi Indonesia Kerja.
-
Apa yang membuat Prabowo unggul? Survei yang selesai mereka lakukan pada 6 Februari atau delapan hari jelang pemungutan suara itu menemukan bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 53,5 persen. Pasangan tersebut unggul telak dibanding dua kompetitornya, Anies-Muhaimin yang elektabilitasnya 21,7 persen dan Ganjar-Mahfud dengan tingkat keterpilihan 19,2 persen.
Karena itu BPN Prabowo menargetkan menggaet kaum milenial di 10 provinsi yang diyakini akan menimbulkan efek domino di daerah lain. Dia meyakini, suara milenial sangat menentukan kemenangan pada Pemilu 2019. Karena jumlahnya sekitar 130 juta jiwa. Karena itu BPN Prabowo-Sandi akan maksimal menggaetnya.
"Saya yakin kalau milenial di 10 provinsi itu aktif dan mengajak melakukan perubahan, maka kami yakin Prabowo-Sandi akan menang," kata Ferdinan.
Ferdinan menyebut masih banyak kalangan milenial yang belum menentukan pilihannya pada 2019 namun ingin terjadi pergantian kepemimpinan nasional.
"Kami selalu kampanyekan bahwa saat ini momentumnya milenial bangkit dan hadir sebagai agen perubahan," katanya lagi.
Ferdinan yang merupakan kader Partai Demokrat menilai kaum milenial harus digaet sebanyak-banyaknya dan partainya memiliki Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ikon kaum milenial.
Selain itu, dia mengatakan partainya terus mengkampanyekan bahwa saat ini merupakan momentum bagi milenial untuk melakukan perubahan karena kalau terlewat maka semakin sulit mengembalikan kejayaan Indonesia.
"Pada Pilpres 2019, kita punya Sandi yang menjadi ikon milenial, sehingga gerakan kekuatan ini untuk bermanfaat. Kita tidak hanya sekadar memenangkan Pilpres dan Pileg 2019 namun menjadikan milenial sebagai agen dan pelaku utama perubahan," ujarnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut LSI, belakangan ini Prabowo sangat dekat dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Baca SelengkapnyaPrabowo banyak mendapat imbas positif dari efek Jokowi.
Baca SelengkapnyaPeneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, dukungan untuk Prabowo mencapai 45,3 persen.
Baca SelengkapnyaPergerakan akar rumput Ganjar-Mahfud nyaris tidak ada
Baca SelengkapnyaKejutan hasil survei Litbang Kompas membuat Pilpres 2024 semakin seru, sehari jelang debat perdana pada 12 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPasangan Ganjar-Mahfud kini berada juru kunci dengan elektabilitas 15,3 persen.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto dinilai mendapatkan ‘Jokowi Effect’ yang membuat elektabilitasnya kian tinggi jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPengamat menilai Prabowo merupakan kandidat capres yang berpotensi besar meraih limpahan elektabilitas pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Ganjar Pranowo turun 10 persen dalam dua bulan terakhir menurut survei Indikator Politik Indonesia.
Baca SelengkapnyaPoltracking mencatat elektabilitas Prabowo-Gibran mengalahkan Ganjar-Mahfud dan Anies-Cak Imin dengan selisih suara yang besar.
Baca SelengkapnyaPenurunan elektabilitas Ganjar-Mahfud dinilai karena blunder gaya kampanye yang menyerang Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaPolitikus PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira mengatakan ke depan, partai akan mengintensifkan sosialisasi Ganjar.
Baca Selengkapnya