Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kubu Prabowo Kritik Infrastruktur Jokowi, Tak Sejalan Dengan Reforma Agraria

Kubu Prabowo Kritik Infrastruktur Jokowi, Tak Sejalan Dengan Reforma Agraria diskusi seknas prabowo dihadiri kardaya warnika dan dewi kartika. ©2018 Merdeka.com/istimewa

Merdeka.com - Pembangunan infrastruktur dianggap salah satu keberhasilan yang kerang dikampanyekan Capres petahana Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019. Namun, kebutuhan infrastruktur dinilai bukan yang utama bagi kubu Prabowo-Sandiaga.

Politikus Gerindra, Kardaya Warnika mengakui, infrastruktur memang bagian amat penting untuk kemajuan bangsa dan negara. Namun, masuk ke dalam prioritas jangka panjang, bukan dipaksakan.

"Infrastrukutur itu jangkauannya jangka panjang. Harus seimbang antara jangka panjang dan pendek. Jangka pendek harus dipertimbangkan ekonomi. Kalau perekonomian lagi jeblok, itu jangan terlalu banyak mikir infrastruktur," jelas Kardaya saat menghadiri diskusi Seknas Prabowo-Sandi bertema 'Infrastruktur Era Jokowi: Efektif, Salah Sasaran atau Koruptif?' di Menteng, Jakarta, Kamis (27/12).

Kardaya mencontohkan, China dan Malaysia merupakan negara yang tengah menggenjot infrastruktur. Namun, kondisi ekonomi kedua negara tersebut dinilai sedang baik.

Sementara Indonesia, kata dia, tidak dalam kondisi baik. Tapi pemerintah memaksakan membangun infrastruktur dengan biaya utang.

"Malaysia ketika pertumbuhan ekonomi 8 persen. Sekarang kayak Indonesia, walau ada yang katakan perekonomian kita bagus, tapi harus ada kriterianya. Perekonomian kita sekarang berada di bawah rata-rata Asia. Ada Myanmar, Nepal, Bhutan. Bagusnya dari mana? Angkanya siapa? Angka publik. Di ASEAN kita nomor dua dari terendah," jelas Kardaya lagi.

Dalam diskusi ini, hadir pula sebagai pembicara, Direktur Centre for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi, Sekretaris Jenderal Konsorsium Pembaharuan Agraria (KPA) Dewi Kartika dan Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (Iress) Marwan Batubara.

Infrastruktur Turunkan Kelas Petani

Sekjen KPA, Dewi Kartika membeberkan sejumlah persoalan pembangunan infrastruktur yang dinilai banyak pelanggaran dan terkesan sangat dipaksakan.

Dia menjelaskan, pembangunan infrastruktur konsekuensi logisnya adalah menuntut pengadaan tanah dalam skala besar. Karena bersifat lapar tanah, dan tanah-tanah yang dijadikan objek pembangunan infrastruktur itu wilayah pedesaan dan perkotaan, maka yang kena dampaknya masyarakat kecil di bawah.

"KPA mencatat sektor pembangunan infrastruktur penyebab konflik agraria terbesar. Kaitan dengan pengadaan tanah sangat korelasi terhadap pembangunan infrastruktur. Kami mencatat tahun 2015, sektor infrastruktur menjadi penyumbang nomor 2 konflik agraria, 2016 nomor 3 dengan jumlah kasus 100 konflik, 2017, sektor infrastuktur menjadi penyumbang konflik tertinggi nomor 3 dengan 94 kasus," jelas Dewi lagi.

Dari sisi kekerasan, lanjut dia, pengadaan tanah untuk infrastruktur lekat dengan kekerasan bentuknya kriminalisasi dan intidimasi. Pada 2015 kekerasan di seluruh sektor 278 kasus, petani yang dikriminalkan, 2016 ada 177 kasus. Tahun 2017 ada 369 utamanya petani yang dikriminalkan, karena mempertahankan hak atas tanah. Jadi sangat erat kaitannya pengadaan tanah untuk infrastruktur dengan konflik agraria.

"Konon Jokowi sedang jalankan reforma agraria, tujuannya memperbaiki ketimpangan struktur agraria. KPA kita konsisten negara ini harus jalankan reforma agaria. Sayangnya, pembangunan infrastruktur juga berkontribusi terhadap semakin parahnya ketimpangan struktur agraria. Bukannya memperbaiki, tapi justru banyak terjadi konversi lahan pertanian," kata Dewi.

Dewi menjelaskan lebih dalam, sensus yang dilakukan dari 2003-2013, tercatat 5,9 juta hektar dari sektor pertanian ke non pertanian. Pertahun 100-110 ribu hektar lahan berubah dari fungsi lahan.

Kementerian perindustrian merilis sampai 2019, kebutuhan infrastruktur membutuhkan 133 ribu hektar tanah. Apalagi, Presiden jokowi sudah keluarkan perpres 56/2018 tentang percepatan proyek staregis nasional. Hal ini dikhawatirkan akan perparah ketimpangan struktur agaria.

"Artinya pembangunan infrastruktur berkontribusi menurunkan kelas-kelas petani. Bisa dibayangkan 10 tahun lagi sensus pertanian dilakukan, jumlah rumah tangga petani tergusur," kritik Dewi.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
10 Tahun Pemerintahan Jokowi, Kondisi Masyarakat Adat hingga Buruh Tani Dianggap Memburuk
10 Tahun Pemerintahan Jokowi, Kondisi Masyarakat Adat hingga Buruh Tani Dianggap Memburuk

Khususnya agraria, yang tak mencerminkan pemerintahan Jokowi bekerja untuk melindungi

Baca Selengkapnya
Jokowi Titip Pesan Agar Bangun Infrastruktur Jangan Asal Jadi
Jokowi Titip Pesan Agar Bangun Infrastruktur Jangan Asal Jadi

Jokowi mengetahui praktik banting harga demi dapat proyek infrastruktur.

Baca Selengkapnya
VIDEO: IKN Keras Dikritik Kubu Anies, Presiden Jokowi: Proyek Terbesar Untuk Apa?
VIDEO: IKN Keras Dikritik Kubu Anies, Presiden Jokowi: Proyek Terbesar Untuk Apa?

Jokowi menyinggung alasan pemerintah fokus membangun infrastruktur

Baca Selengkapnya
Anies Kritik Jokowi Lebih Banyak Bangun Jalan Tol Ketimbang Jalan Umum, Pemerintah Respons Begini
Anies Kritik Jokowi Lebih Banyak Bangun Jalan Tol Ketimbang Jalan Umum, Pemerintah Respons Begini

Capres Anies mengkritik pemerintahan Jokowi yang banyak melakukan pembangunan infrastruktur jalan tapi berbayar (jalan tol).

Baca Selengkapnya
Jokowi Respons Kritikan Anies soal IKN Timbulkan Ketimpangan Baru
Jokowi Respons Kritikan Anies soal IKN Timbulkan Ketimpangan Baru

Pemerintah membangun IKN agar terjadi titik pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Nyelekit Jokowi Sindir Pengusaha Doyan Banting Harga, Bangun Proyek Asal Jadi
VIDEO: Nyelekit Jokowi Sindir Pengusaha Doyan Banting Harga, Bangun Proyek Asal Jadi

Presiden Jokowi menyindir keras banyak pengusaha infrastruktur suka banting harga agar menang lelang

Baca Selengkapnya
Wamen ATR Raja Juli Ingatkan Jajaran Reforma Agraria Program Prioritas Presiden Jokowi
Wamen ATR Raja Juli Ingatkan Jajaran Reforma Agraria Program Prioritas Presiden Jokowi

Raja Juli mengingatkan tidak boleh ada ego sektoral dalam reformasi agraria.

Baca Selengkapnya
PDIP Kritik Food Estate, Golkar Ingatkan Jangan Munculkan Keterbelahan Jelang Pemilu
PDIP Kritik Food Estate, Golkar Ingatkan Jangan Munculkan Keterbelahan Jelang Pemilu

Doli meminta para elite politik jangan menunjukkan sikap perbedaan yang kontras secara terbuka. Agar pemilu bisa berjalan tanpa keterbelahan.

Baca Selengkapnya
PDIP Sentil Food Estate Rusak Lingkungan, Gerindra: Prabowo Jalankan Program Jokowi
PDIP Sentil Food Estate Rusak Lingkungan, Gerindra: Prabowo Jalankan Program Jokowi

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menegaskan program Food Estate bukan punya Prabowo.

Baca Selengkapnya
PDIP Kritik Implementasi Food Estate, Jokowi: Proses Supaya Tidak Krisis Pangan
PDIP Kritik Implementasi Food Estate, Jokowi: Proses Supaya Tidak Krisis Pangan

Jokowi mengakui program food estate memang belum berhasil sepenuhnya.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Diisukan Mundur, Pak Bas Dipamerkan Jokowi Saat Blusukan di 'Kandang Banteng'
VIDEO: Diisukan Mundur, Pak Bas Dipamerkan Jokowi Saat Blusukan di 'Kandang Banteng'

Di depan warga yang hadir, Jokowi memamerkan kinerja PUPR dalam memperbaiki jalan yang sudah lama rusak.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Debat Panas! Mahfud Keras Sentil Kinerja Jokowi, Respons Kejutan Gibran
VIDEO: Debat Panas! Mahfud Keras Sentil Kinerja Jokowi, Respons Kejutan Gibran

Cawapres Gibran Rakabuming Raka menyinggung tentang reforma agraria dengan membanggakan kinerja di Kota Solo.

Baca Selengkapnya