Kubu Prabowo Kritik Infrastruktur Jokowi, Tak Sejalan Dengan Reforma Agraria
Merdeka.com - Pembangunan infrastruktur dianggap salah satu keberhasilan yang kerang dikampanyekan Capres petahana Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019. Namun, kebutuhan infrastruktur dinilai bukan yang utama bagi kubu Prabowo-Sandiaga.
Politikus Gerindra, Kardaya Warnika mengakui, infrastruktur memang bagian amat penting untuk kemajuan bangsa dan negara. Namun, masuk ke dalam prioritas jangka panjang, bukan dipaksakan.
"Infrastrukutur itu jangkauannya jangka panjang. Harus seimbang antara jangka panjang dan pendek. Jangka pendek harus dipertimbangkan ekonomi. Kalau perekonomian lagi jeblok, itu jangan terlalu banyak mikir infrastruktur," jelas Kardaya saat menghadiri diskusi Seknas Prabowo-Sandi bertema 'Infrastruktur Era Jokowi: Efektif, Salah Sasaran atau Koruptif?' di Menteng, Jakarta, Kamis (27/12).
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Bagaimana Jokowi ingin tingkatkan kesejahteraan rakyat? 'Pak Joko Widodo menetapkan kebijakan akan menghentikan, menjual kekayaan kita dalam bentuk mentah dengan murah ke luar negeri,' ujar Prabowo.
-
Apa fokus kebijakan pangan Jokowi? Kebijakan pangan dan pertanian pada era Jokowi secara umum sudah relatif bagus. Dari sisi produksi juga sudah dilakukan diversifikasi sumber, termasuk food estate dan pemberdayaan lahan rawa.
-
Bagaimana Jokowi meningkatkan sertifikasi tanah? Presiden Jokowi mengubah lanskap pertanahan di Indonesia. Rakyat tidak perlu lagi mengalami antrian panjang untuk mendapatkan sertifikat tanah.
-
Apa yang dilakukan Jokowi di Sumbar? Jokowi bersama Ibu Negara Iriana terlebih dahulu menyapa anak-anak di tenda pengungsian. Jokowi dan Iriana membagikan makan siang, susu, makanan ringan, hingga buku kepada anak-anak yang ada di posko tersebut.
-
Apa manfaat dari program Jokowi untuk sertifikasi tanah? Dulu sertifikasi tanah yang awalnya hanya 500 ribu pertahun, sekarang jadi 7 juta per tahun. Naiknya bukan lagi seratus persen tapi ribuan persen,' kata Raja Juli.
Kardaya mencontohkan, China dan Malaysia merupakan negara yang tengah menggenjot infrastruktur. Namun, kondisi ekonomi kedua negara tersebut dinilai sedang baik.
Sementara Indonesia, kata dia, tidak dalam kondisi baik. Tapi pemerintah memaksakan membangun infrastruktur dengan biaya utang.
"Malaysia ketika pertumbuhan ekonomi 8 persen. Sekarang kayak Indonesia, walau ada yang katakan perekonomian kita bagus, tapi harus ada kriterianya. Perekonomian kita sekarang berada di bawah rata-rata Asia. Ada Myanmar, Nepal, Bhutan. Bagusnya dari mana? Angkanya siapa? Angka publik. Di ASEAN kita nomor dua dari terendah," jelas Kardaya lagi.
Dalam diskusi ini, hadir pula sebagai pembicara, Direktur Centre for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi, Sekretaris Jenderal Konsorsium Pembaharuan Agraria (KPA) Dewi Kartika dan Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (Iress) Marwan Batubara.
Infrastruktur Turunkan Kelas Petani
Sekjen KPA, Dewi Kartika membeberkan sejumlah persoalan pembangunan infrastruktur yang dinilai banyak pelanggaran dan terkesan sangat dipaksakan.
Dia menjelaskan, pembangunan infrastruktur konsekuensi logisnya adalah menuntut pengadaan tanah dalam skala besar. Karena bersifat lapar tanah, dan tanah-tanah yang dijadikan objek pembangunan infrastruktur itu wilayah pedesaan dan perkotaan, maka yang kena dampaknya masyarakat kecil di bawah.
"KPA mencatat sektor pembangunan infrastruktur penyebab konflik agraria terbesar. Kaitan dengan pengadaan tanah sangat korelasi terhadap pembangunan infrastruktur. Kami mencatat tahun 2015, sektor infrastruktur menjadi penyumbang nomor 2 konflik agraria, 2016 nomor 3 dengan jumlah kasus 100 konflik, 2017, sektor infrastuktur menjadi penyumbang konflik tertinggi nomor 3 dengan 94 kasus," jelas Dewi lagi.
Dari sisi kekerasan, lanjut dia, pengadaan tanah untuk infrastruktur lekat dengan kekerasan bentuknya kriminalisasi dan intidimasi. Pada 2015 kekerasan di seluruh sektor 278 kasus, petani yang dikriminalkan, 2016 ada 177 kasus. Tahun 2017 ada 369 utamanya petani yang dikriminalkan, karena mempertahankan hak atas tanah. Jadi sangat erat kaitannya pengadaan tanah untuk infrastruktur dengan konflik agraria.
"Konon Jokowi sedang jalankan reforma agraria, tujuannya memperbaiki ketimpangan struktur agraria. KPA kita konsisten negara ini harus jalankan reforma agaria. Sayangnya, pembangunan infrastruktur juga berkontribusi terhadap semakin parahnya ketimpangan struktur agraria. Bukannya memperbaiki, tapi justru banyak terjadi konversi lahan pertanian," kata Dewi.
Dewi menjelaskan lebih dalam, sensus yang dilakukan dari 2003-2013, tercatat 5,9 juta hektar dari sektor pertanian ke non pertanian. Pertahun 100-110 ribu hektar lahan berubah dari fungsi lahan.
Kementerian perindustrian merilis sampai 2019, kebutuhan infrastruktur membutuhkan 133 ribu hektar tanah. Apalagi, Presiden jokowi sudah keluarkan perpres 56/2018 tentang percepatan proyek staregis nasional. Hal ini dikhawatirkan akan perparah ketimpangan struktur agaria.
"Artinya pembangunan infrastruktur berkontribusi menurunkan kelas-kelas petani. Bisa dibayangkan 10 tahun lagi sensus pertanian dilakukan, jumlah rumah tangga petani tergusur," kritik Dewi.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Khususnya agraria, yang tak mencerminkan pemerintahan Jokowi bekerja untuk melindungi
Baca SelengkapnyaJokowi mengetahui praktik banting harga demi dapat proyek infrastruktur.
Baca SelengkapnyaJokowi menyinggung alasan pemerintah fokus membangun infrastruktur
Baca SelengkapnyaCapres Anies mengkritik pemerintahan Jokowi yang banyak melakukan pembangunan infrastruktur jalan tapi berbayar (jalan tol).
Baca SelengkapnyaPemerintah membangun IKN agar terjadi titik pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyindir keras banyak pengusaha infrastruktur suka banting harga agar menang lelang
Baca SelengkapnyaRaja Juli mengingatkan tidak boleh ada ego sektoral dalam reformasi agraria.
Baca SelengkapnyaDoli meminta para elite politik jangan menunjukkan sikap perbedaan yang kontras secara terbuka. Agar pemilu bisa berjalan tanpa keterbelahan.
Baca SelengkapnyaSekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menegaskan program Food Estate bukan punya Prabowo.
Baca SelengkapnyaJokowi mengakui program food estate memang belum berhasil sepenuhnya.
Baca SelengkapnyaDi depan warga yang hadir, Jokowi memamerkan kinerja PUPR dalam memperbaiki jalan yang sudah lama rusak.
Baca SelengkapnyaCawapres Gibran Rakabuming Raka menyinggung tentang reforma agraria dengan membanggakan kinerja di Kota Solo.
Baca Selengkapnya