Kubu Romi: Mbah Moen di Mukernas bukan untuk dukung Djan Faridz
Merdeka.com - Mbah Moen, tokoh yang cukup disegani di tubuh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) muncul di Mukernas yang digelar kubu Djan Faridz di Hotel JW Luwansa, Rasuna Said, Jakarta.
Wasekjen PPP Kubu Romahurmuziy, Arsanul Sani, menilai kedatangan Mbah tidak perlu dipersoalkan terlalu jauh apalagi sampai ditafsirkan mendukung kubu mantan Menteri Perumahan Rakyat itu.
"Mbah Moen ulama yang bijaksana yang mengayomi semuanya. Jadi tidak bisa dianggap Mbah Moen hanya akui kubu A atau kubu B," kata Arsanul saat dihubungi, Jakarta, Kamis (11/12).
-
Siapa yang memimpin MU? 'Mari kita lihat. Ini baru pertandingan ketiga di musim ini. Kami perlu membangun tim yang baru,' ungkap Ten Hag.
-
Siapa hakim MK yang berbeda pendapat? Hakim Mahkamah Konstitusi Saldi Isra berbeda pendatan (dissenting opinion) terhadap putusan batas usia capres-cawapres 40 tahun atau pernah menjabat kepala daerah untuk maju di Pemilu 2024.
-
Siapa yang dipersilakan MK untuk menyampaikan kesimpulan? Selama RPH berlangsung, ia mempersilakan apabila terdapat pihak yang ingin menyampaikan kesimpulan dalam bagian penanganan PHPU Pilpres 2024.
-
Siapa yang memiliki keselarasan nilai? Cinta sejati sering kali muncul ketika dua individu memiliki keselarasan dalam nilai-nilai fundamental. Nilai-nilai ini meliputi keyakinan, prinsip, serta tujuan hidup yang sangat mendasar.
-
Siapa yang bisa menjadi pemimpin? Pemimpin adalah individu yang memiliki otoritas formal atau informal untuk memimpin dan mengarahkan orang lain dalam mencapai tujuan tertentu.
Lebih lanjut, Arsanul menceritakan, kedatangan Mbah Moen ke Jakarta bukan hanya untuk mendatangi forum yang digelar Kubu Djan Faridz. Melainkan, sesepuh PPP itu juga mengutus putranya untuk menjalin silaturahmi dengan Kubu Romahurmuziy.
"Kemarin Mbah Moen datang di Jakarta, tapi putranya yang tertua juga hadir silaturahmi di ponpes bareng Romi. Itulah bijaknya Mbah Moen, tetap mengutus putranya." jelas Arsanul.
Menanggapi Mukernas yang digelar Kubu Djan Faridz, Arsanul menegaskan, itu hanya forum biasa. Dirinya pun bersama dengan kubu Romi tidak akan menghadiri acara tersebut.
"Bagi kami yang di Jakarta itu forum silaturahmi, kita baik sangka saja. Mudah-mudahan hasilnya menyelesaikan perselisihan," tandasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mahfud mengatakan, para kiai memiliki pandangan politik yang berbeda-beda
Baca SelengkapnyaFuad menjelaskan, Nusron Wahid telah menarasikan secara ekstrem Kiai Munif sebagai Ketua Dewan Syuro bertemu dengan kandidat dari paslon lain untuk Pilpres.
Baca SelengkapnyaMardiono memastikan PPP menjalankan amanah yang diberikan Mbah Moen.
Baca SelengkapnyaDia menjelaskan, Prabowo bertemu denganya hanya untuk meminta doa dan bukan meminta dukungan.
Baca SelengkapnyaMenurut Ramli, capres dan cawapres yang mendapatkan dukungan tidak bisa menolak dukungan yang diberikan elemen masyarakat manapun.
Baca SelengkapnyaDin menyatakan keyakinannya bahwa warga Muhammadiyah dukung Anies-Cak Imin depan Ketua Umum PKS.
Baca SelengkapnyaDukungan itu dengan mendeklarasikan dukungan untuk pasangan capres-cawapres nomor urut 3 di Pondok Pesantren Sulaiman Trenggalek, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaAnies bahkan kalah dikenal jika dibandingkan Cak Imin di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaKetua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Anwar Abbas secara pribadi mendukung Capres dan Cawapres nomor urut satu, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN).
Baca SelengkapnyaNamun saat pencoblosan nanti coblos calon yang lain.
Baca SelengkapnyaMendukung Prabowo Gibran, Gus Miftah juga menggalang dukungan dari kiai kampung se-Jawa.
Baca SelengkapnyaCak Imin juga setuju dengan pernyataan Gus Yahya pengurus PBNU tidak boleh mengatasnamakan organisasi dipimpinnya secara politik.
Baca Selengkapnya