Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kubu Sudding beberkan bukti diminta mahar oleh kubu OSO untuk maju Pilbup Siak

Kubu Sudding beberkan bukti diminta mahar oleh kubu OSO untuk maju Pilbup Siak Yan Mandenas. ©2018 Merdeka.com/Ahda

Merdeka.com - Wasekjen DPP Hanura Wilayah Papua Barat, Yan Mandenas, blak-blakan ihwal Oesman Sapta Odang (OSO) yang meminta uang mahar untuk pencalonan sebagai kepala daerah. Yan yang juga seorang pendiri Hanura di Papua, mengajukan diri sebagai bakal calon Bupati Kabupaten Biak.

"Saya bertemu OSO berulang kali, meminta kebijakan untuk kader Hanura itu dan saya juga sebagai pendiri partai kalau bisa tidak dikenakan mahar partai. Supaya saya bisa menggunakan 2 kursi Hanura," kata Yan di Hotel Sultan, Jakarta Selatan, Kamis (18/1).

Dia berulang kali menghubungi OSO maupun lewat pertemuan langsung. Namun, hasilnya nihil. OSO malah meminta uang Rp 350 juta untuk satu kursi. Sementara dia butuh dua kursi, sehingga harus menggelontorkan uang Rp 700 juta kepada OSO.

Yan juga mengatakan, proses keluarnya rekomendasi melalui keputusan OSO pribadi. Semuanya bakal calon kepala daerah harus bertemu OSO lebih dahulu.

"Saya tidak dikasih kebijakan itu, dalam bentuk lisan tertulis, saya ketemu OSO. Bicara berkali-kali, di rumahnya, di kantor DPD, di kantor DPD dua kali, yang pertama saya ketemu di gedung nusantara II, yang ke dua saya ketemu di ruangannya sendiri, yang ke tiga saya ketemu di rumahnya, yang ke 4 saya cari dia ke City Tower, hampir 3 bulan saya cari," ungkapnya.

"Tapi saya ketemu bendahara untuk ambil surat keputusan untuk pencalonan saya di Biak. Itu saya diminta mahar, minta berapa, satu kursi Rp 350 Juta saya harus bayar. Dua kursi Rp 700 juta saya harus bayar," imbuhnya.

Yan tidak terima dengan hal itu dan akhirnya mengundurkan diri sebagai bakal calon pada 18 Desember 2017. Hal itu setelah bertemu dengan Sekjen Hanura Sarifuddin Sudding.

"Sebaiknya saya mundur sebagai calon bupati hari ini, dan saya diminta mahar itu, itu diminta terang-terangan," ujarnya.

Tak hanya itu, Yan menunjukkan bukti percakapan dengan Ketua DPP Hanura kubu OSO, Benny Rhamdani. Dalam percakapan itu terungkap, ada upaya permintaan uang muka. Percakapan itu melalui pesan singkat pada tanggal 11 Desember 2017.

"Pak Yan untuk kontribusi tidak ada penentuan nominal yang siap saja yang bisa dikirim sebelum rapat dimulai tks," tulis Benny kepada Yan.

chat diduga antara yan mandenas dan kubu oso

"Iya bang soalnya kemarin waktu kami jumpa pak Benny Prananto (Wakil Bendahara Umum Hanura) beliau sampaikan kader maupun bukan kader tetap sama 350 perkursi sehingga sampai hari ini kami belum menyetor kontribusi bang," jawab Yan.

"Pak Yan Mandenas yang saya maksud adalah dana kontribusi awal katakanlah tanda jadi pak Yan Mandenas ke DPP agar surat tugas bisa diberikan kepada pak Yan tks," balas Benny.

(mdk/rzk)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dua Anggota Bawaslu OKU Diduga Terima Suap Caleg hingga Rp1,3 M
Dua Anggota Bawaslu OKU Diduga Terima Suap Caleg hingga Rp1,3 M

Bawaslu Sumsel segera menyelidiki kasus tersebut dengan meminta klarifikasi terhadap yang bersangkutan.

Baca Selengkapnya
Laporan Awal Dana Kampanye Pilkada Sumsel, Paslon Petahana Herman Deru Tembus Rp50 Juta
Laporan Awal Dana Kampanye Pilkada Sumsel, Paslon Petahana Herman Deru Tembus Rp50 Juta

KPU Sumsel menetapkan jumlah dana kampanye para paslon tak lebih dari Rp226 miliar.

Baca Selengkapnya
Tergoda Tawaran Penggandaan Uang dan Suara Berlimpah, Caleg Golkar di Pekalongan Tertipu Rp300 Juta
Tergoda Tawaran Penggandaan Uang dan Suara Berlimpah, Caleg Golkar di Pekalongan Tertipu Rp300 Juta

Polres Pekalongan mengungkap kasus penipuan dengan modus penggandaan uang bermotif politik. Korbannya seorang caleg dari Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
Viral Tim Calon Bupati Musi Banyuasin Bagi-Bagi Uang, Begini Kata Bawaslu
Viral Tim Calon Bupati Musi Banyuasin Bagi-Bagi Uang, Begini Kata Bawaslu

Dalam video disebutkan kejadiannya terjadi di Desa Sukarami, Kabupaten Muba, Sumatera Selatan pada Kamis (10/10).

Baca Selengkapnya
KPK Ungkap Gubernur Bengkulu Pakai Uang Hasil Peras Anak Buah untuk 'Serangan Fajar' Pilkada
KPK Ungkap Gubernur Bengkulu Pakai Uang Hasil Peras Anak Buah untuk 'Serangan Fajar' Pilkada

Rohidin merupakan calon gubernur (Cagub) petahana yang diusung Partai Golkar, PKS, PPP dan Hanura.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Cak Imin Bocorkan Kiai Digoda Uang Miliaran Pilih dari Paslon Lain: Waspada Pilpres Keras!
VIDEO: Cak Imin Bocorkan Kiai Digoda Uang Miliaran Pilih dari Paslon Lain: Waspada Pilpres Keras!

Cak Imin menceritakan ada seorang kiai diberikan uang miliaran rupiah untuk mendukung salah satu pasangan capres dan cawapres.

Baca Selengkapnya
Mengenal ‘Uang Perahu’, Mahar Politik Dibutuhkan untuk Jadi Calon Wakil Rakyat
Mengenal ‘Uang Perahu’, Mahar Politik Dibutuhkan untuk Jadi Calon Wakil Rakyat

Ikhsan pernah melakukan penelitian saat pemilihan Walikota Serang, Banten tahun 2013 dan mendapati salah satu calon membayar Rp5 miliar.

Baca Selengkapnya
Terbukti Terima Rp1,3 M dan Mobil dari Caleg Buat Beli Suara, Anggota Bawaslu OKU Dipecat
Terbukti Terima Rp1,3 M dan Mobil dari Caleg Buat Beli Suara, Anggota Bawaslu OKU Dipecat

Feru terbukti menerima uang Rp1,3 miliar dan mobil dari calon legislatif untuk membeli suara.

Baca Selengkapnya
Uang Perahu Jelang Pemilu, Apa Itu?
Uang Perahu Jelang Pemilu, Apa Itu?

Uang perahu ini akan banyak ditemukan menjelang pemilu.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Fakta Persidangan, SYL Serahkan Rp850 Duit Hasil Memalak di Kementan ke NasDem
VIDEO: Fakta Persidangan, SYL Serahkan Rp850 Duit Hasil Memalak di Kementan ke NasDem

Uang itu disebut-sebut untuk keperluan pendaftaran bakal calon legislatif

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kejutan! Cagub Bengkulu Peras Ancam Pecat Bawahan Jika Tak Dibantu Ongkos Pilkada
VIDEO: Kejutan! Cagub Bengkulu Peras Ancam Pecat Bawahan Jika Tak Dibantu Ongkos Pilkada

KPK menangkap Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah (RM) dalam kasus pemerasan dan gratifikasi di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tega Eks Kapolsek Terbukti Peras Rp2 Juta Guru Supriyani, Duit 'Dimakan' Bikin Bangunan
VIDEO: Tega Eks Kapolsek Terbukti Peras Rp2 Juta Guru Supriyani, Duit 'Dimakan' Bikin Bangunan

Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Sulawesi Tenggara mengungkap fakta persidangan terbaru.

Baca Selengkapnya