Kumpulan Survei Merekam Jumlah Pemilih Belum Tentukan Pilihan Capres
Merdeka.com - Pasangan Capres-Cawapres Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno saat ini sedang memperebutkan suara pemilih yang belum menentukan pilihan. Suara pemilih ini bisa menjadi indikator kemenangan dari kedua paslon tersebut. Karena menurut beberapa lembaga survei suara pemilih yang belum menentukan pilihannya masih tinggi.
Untuk itu di sisa kampanye dan mendekati hari pencoblosan, Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga bersaing untuk merebut hati suara pemilih yang belum memutuskan pilihan. Berikut ini jumlah pemilih yang belum memutuskan pilihan versi lembaga survei:
Charta Politika: 11% Belum Menentukan Pilihan
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Siapa yang berpengaruh terhadap partisipasi pemilih? Partisipasi masyarakat dalam Pemilu juga dipengaruhi oleh kepercayaan terhadap penyelenggara Pemilu dan kontestan.
-
Bagaimana Indikator Politik melakukan survei ini? Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.200 sampel responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling.
-
Apa saja faktor yang mempengaruhi hasil pemilu? Hasil pemilu dipengaruhi oleh berbagai faktor yang kompleks dan bervariasi tergantung pada konteks politik suatu negara. Beberapa faktor yang umumnya dapat memengaruhi hasil pemilu meliputi: 1. Kandidat dan Partai Politik, 2. Isu Pemilu, 3. Faktor Ekonomi, 4. Media Massa, 5. Partisipasi Pemilih, 6. Sistem Pemilu, 7. Peraturan Pemilu, 8. Sentimen Publik, 9. Dukungan Elektoral, 10. Perubahan Demografis.
-
Apa yang diukur dalam survei indikator? Lembaga Survei Indikator Politik merilisi hasil survei elektabilitas pasangan calon (paslon) pada Pilpres 2024.
-
Siapa yang menentukan hasil pemilu? Nah, kombinasi dari faktor-faktor ini dan dinamika unik setiap pemilihanlah yang akan membentuk hasil akhir pemilu suatu negara.
Charta Politika merilis hasil survei terbaru tentang elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Sebanyak 11,1 persen belum menentukan pilihan. Walau begitu, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf masih unggul dengan angka 53,6 persen dan Prabowo-Sandi 35,4 persen.
Sementara itu untuk yang sudah mantap menentukan pilihan sebanyak 76,2 persen dan yang mungkin masih berubah 13,1 persen. Jika dilihat dari hasil tingkat kemantapan pilihan masyarakat yang mencapai 70 persen, ini mengindikasikan bahwa pilihan sebagian masyarakat sudah cukup menguat di dalam menjatuhkan pilihan terhadap Capres-Cawapres. Sehingga tingkat swing voters relatif sudah rendah.
Charta Politika juga menyajikan hasil ekstrapolasi elektabilitas terhadap kedua paslon. Ekstrapolasi merupakan prediksi hasil akhir terhadap kedua paslon tanpa undicided voters atau pemilih yang belum menentukan pilihan. Hasilnya pasangan Jokowi-Ma'ruf tetap unggul. Ketika dilakukan ekstrapolasi, Jokowi-Ma'ruf menghasilkan perolehan suara 60,2 persen. Sementara Prabowo-Sandi 39,8 persen.
Survei Charta Politika Indonesia dilakukan pada 1-9 Maret 2019 melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Survei tersebut menggunakan 2.000 responden yang tersebar di 34 Provinsi dan menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of eror 2,19 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei Vox Populi: 12,3% Belum Memutuskan Pilihan
Pasangan calon Jokowi-Maâruf Amin meraih elektabilitas 54,1 persen, sedangkan Prabowo-Sandi hanya sebesar 33,6 persen. Sisanya sebanyak 12,3 persen masih belum memutuskan pilihan versi lembaga survei Vox Populi Research Center.
Menurut Direktur Riset Vox Populi Research Center Dika Moehamad, memasuki masa kampanye terbuka dan iklan di media massa, serta dua putaran debat kandidat, kepuasan dan ketidakpuasan publik bisa menjadi amunisi bagi kedua kubu untuk merebut suara mengambang.
Survei Vox Populi Research Center dilakukan dengan metode kuantitatif. Jumlah responden sebanyak 1200 orang, dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling) mewakili seluruh provinsi. Margin of error ±2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen. Pengambilan data dilakukan pada 5-15 Maret 2019.
Litbang Kompas: 13,4% Belum Menetukan Pilihan
Litbang Kompas baru saja merilis hasil survei terbaru yang dilakukan pada 22 Februari-5 Maret 2019. Hasilnya sebanyak 13,4 persen masih merahasiakan pilihannya. Dengan elektabilitas Jokowi - Maruf mendapat perolehan suara 49,2 persen, sedangkan Prabowo-Sandi 37,4 persen dengan selisih 11,8 persen.
Walaupun selisih keterpilihan semakin sempit, Jokowi-Ma'ruf masih berpeluang memenangkan Pilpres 2019. Sebab hasil ekstrapolasi elektabilitas menunjukkan peluang kemenangan Jokowi-Ma'ruf lebih besar dari Prabowo-Sandi. Ekstrapolasi adalah perluasan data di luar data yang tersedia, tetapi tetap mengikuti pola kecenderungan data yang tersedia itu. Dengan mengasumsikan kelompok yang belum memutuskan dukungan pilihan (undecided voters) akan terbagi proporsional menurut perolehan survei, potensi kemenangan Jokowi-Ma'ruf 56,8 persen dan Prabowo-Sandi 43,2 persen.
Survei ini diikuti 2.000 responden yang dipilih secara acak dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Tingkat kepercayaannya 95 persen dengan margin of error penelitian plus/minus 2,2 persen.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil survei Populi mengungkapkan ada sebanyak 8,1 persen masyarakat yang belum memutuskan pilihannya dalam Pilpres mendatang
Baca SelengkapnyaElektabilitas pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD berada di posisi terbawah yakni 15,3 persen.
Baca SelengkapnyaHari pencoblosan Pemilu semakin dekat. Empat lembaga survei memotret elektabilitas para Capres Cawapres.
Baca SelengkapnyaSurvei Litbang Kompas menjelaskan, kalangan yang termasuk ke dalam kelompok undecided voters atau pemilih ragu-ragu
Baca SelengkapnyaElektabilitas dari berbagai lembaga survei dapat dijadikan sebagai cerminan.
Baca SelengkapnyaNamun, pemilih bimbang masih cukup tinggi mencapai 28,7 persen
Baca SelengkapnyaDebat diyakini tidak bakal banyak mengubah peta elektabilitas para calon presiden.
Baca SelengkapnyaSurvei terkait jumlah putaran Pilpres ini ditanggapi kritis oleh Andi Sinulingga selaku Juru Bicara Timnas Pemenangan Anies-Muhaimin.
Baca SelengkapnyaPendukung Anies-Cak Imin yang menonton debat mencapai 48,9 persen, sementara Ganjar-Mahfud 48,4 persen. Pendukung Prabowo-Gibran yang menonton debat 39,1.
Baca SelengkapnyaSejumlah lembaga survei memotret elektabilitas atau tingkat keterpilihan capres dan cawapres empat hari menjelang pencoblosan.
Baca SelengkapnyaDi posisi kedua diduduki oleh Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 16,3 persen.
Baca Selengkapnya