Kumpulan Survei Terbaru Dirilis April 2019, Jokowi vs Prabowo Siapa Unggul?
Merdeka.com - Mendekati hari pencoblosan 17 April 2019, pertarungan antara dua pasangan Capres-Cawapres Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno semakin sengit. Jokowi dan Prabowo sama-sama tengah berusaha merebut hati pemilih untuk meraih kemenangan dalam Pilpres 2019.
Sejumlah lembaga telah melakukan survei pada rentang waktu Februari-Maret 2019 untuk merekam tingkat elektabilitas capres dan cawapres. Survei yang dilakukan pada Maret ini telah dirilis pada awal April, atau kurang lebih dua pekan menjelang pencoblosan.
Dalam survei terbaru ini, siapa paling unggul? Jokowi atau Prabowo? Berikut hasil surveinya:
-
Bagaimana cara Jokowi mempersiapkan Prabowo? 'Jadi, Mas Bowo berangkat ke sini ketemu ini jadi beliau yang saya siap pak siap bener saya ke Tiongkok atas petunjuk beliau saya ke Jepang saya sekarang di perintahkan untuk ke Timur Tengah karena sangat penting,' imbuh dia.
-
Apa klaim Prabowo tentang dirinya dan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan. Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi? 'Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan,' kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029. 'Baik tugas-tugas saat ini, beliau sebagai Menhan maupun tugas-tugas kepresidenan Pak Prabowo nanti,' jelas dia.
-
Siapa yang ingin Prabowo menangkan di Jawa Timur? AHY mengungkapkan Prabowo memberikan tugas khusus kepada Demokrat untuk bisa memenangkan dirinya di Jawa Timur.
-
Bagaimana Prabowo mendapatkan dukungan dari Jokowi? “Dorongan dari Pak Jokowi itu membuat Pak Prabowo Subianto sekarang lebih unggul. Endorse dari Pak Jokowi yang sudah kelihatan itu kan.“
Survei PolMark: Selisih Jokowi dan Prabowo 14,6 Persen
Lembaga survei PolMark Indonesia merilis tentang elektabilitas pemilihan presiden 2019 pada Senin 1 April 2019. Hasilnya, Jokowi-Ma'ruf unggul tipis ketimbang pasangan Prabowo-Sandiaga dengan selisih 14,6 persen.
Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 40,4 persen, Prabowo-Sandiaga 25,8 persen. Sementara undecided voters 33,8 persen. Sebanyak 31,5 persen dari total responden pemilih Jokowi-Ma'ruf menyatakan sebagai pemilih mantap. Sedangkan untuk Prabowo-Sandiaga, angka pemilih mantapnya adalah 20,5 persen.
Survei dilakukan dari bulan Oktober 2018-Februari 2019 dengan jumlah responden 440 (margin of error plus-minus 4,8%) di masing masing 72 dapil dan 880 responden (margin of error plus-minus 3,4%) di 1 dapil. Pengambilan sampel survei ini dilakukan dengan metode Multistage Random Sampling dengan selang kepercayaan 95 persen.
Indo Barometer Prediksi Jokowi Menang 61,3 Persen
Lembaga survei Indo Barometer merilis hasil survei Pilpres 2019 terbarunya, Selasa 2 April 2019. Hasilnya, pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf masih unggul dari pasangan nomor urut 02, Prabowo-Sandi. Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 50,8 persen dan Prabowo-Sandi sebesar 32 persen. Sementara responden yang belum memilih atau tidak menandai kertas simulasi sebesar 17,2 persen.
Indo Barometer juga memprediksi pasangan Jokowi-Ma'ruf bakal memenangkan kontestasi Pilpres 2019 pada 17 April mendatang. Pasangan Jokowi-Ma'ruf diproyeksikan menang 61,3 persen dari pasangan nomor urut 02, Prabowo-Sandi hanya 38,7 persen.
Ada lima indikator yang bakal mempengaruhi kemenangan Jokowi-Ma'ruf dari hasil proyeksi tersebut. Pertama, mayoritas publik Indonesia merasa puas dengan kinerja Jokowi sebagai capres petahana. Responden yang menyatakan puas dengan kinerja Jokowi selama menjabat presiden sebesar 64,4 persen, sedangkan yang tidak puas hanya 31,6 persen.
Indikator lainnya ialah tiga kartu baru yang diperkenalkan Jokowi-Ma'ruf saat debat beberapa waktu lalu. Tiga kartu ini, kata Hadi, sangat disukai masyarakat. Indikator keempat, mayoritas pemilih muslim menganggap Jokowi lebih mewakili aspirasi umat Islam dibanding Prabowo, termasuk di kalangan santri. Sebesar 45,5 persen responden beragama Islam menyatakan paling terwakili oleh Jokowi. Sedangkan 30 persen responden Islam merasa paling diwakili oleh Prabowo Subianto. Sementara responden Islam yang tidak menjawab atau tidak tahu sebesar 24,5 persen.
Kelima yaitu, keunggulan Jokowi-Ma'ruf merata di berbagai segmen penting pemilih, seperti jenis kelamin, desa/kota, pulau, agama, usia, pendidikan, dan lain-lain. Survei dilaksanakan pada 15-21 Maret 2019 dengan jumlah sampel sebanyak 1.200 responden dari 34 provinsi, dengan margin of error sebesar sekitar 2,83 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. Metode penarikan sampel yang digunakan multistage random sampling.
LSI Denny JA: Jokowi Masih Ungguli Prabowo
Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan, elektabilitas pasangan capres - cawapres 01, Jokowi-Ma'ruf Amin meninggalkan jauh pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 56,8 hingga 63,2 persen. Sementara elektabilitas Prabowo-Sandi 36,8 hingga 43,2 persen. Jokowi-Ma'ruf Amin unggul dalam lima segmen dari Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019. Survei dirilis pada 2 April 2019.
Survei menunjukan bahwa 69,5 persen, pemilih menyatakan puas dengan kinerja Jokowi sebagai presiden. Hanya 25,6 persen pemilih saja yang menyatakan tidak puas dengan kinerja Jokowi sebagai presiden.
Survei dilakukan 18-26 Maret 2019. Melibatkan 1.200 responden di 34 provinsi dengan metode multistage random sampling. Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan menggunakan kuesioner dan margin of error sebesar 2,8 persen.
Roy Morgan: Jokowi 56,5 persen, Prabowo 43,5 persen
Lembaga Roy Morgan kembali merilis hasil survei di Pilpres 2019 terbarunya pada 2 April 2019. Pada Maret 2019 atau satu bulan sebelum pemilihan, Capres petahana Jokowi-Ma'ruf masih unggul dari sang penantang Prabowo-Sandiaga. Namun Roy Morgan mencatat, Prabowo sukses memperkecil ketertinggalan di sisa waktu yang ada.
Elektabilitas Jokowi mendapat 56,5 persen atau turun 0,5 persen dari bulan Februari. Sementara Prabowo naik 0,5 persen menjadi 43,5 persen. Survei Roy Morgan dilakukan pada Maret 2019 dengan 1.102 responden.
Dalam surveinya, Jokowi masih unggul di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sumatera Utara. Sementara Prabowo, masih tak terkalahkan di Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Selatan dan pulau-pulau Sulawesi dan Kalimantan. Secara keseluruhan, di daerah pedesaan preferensi jelas mendukung Jokowi 63 persen, sementara Prabowo 37 persen.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebaliknya, penurunan dialami pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Padahal, Ganjar pernah menjabat Gubernur Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaDirektur Eksekutif LSI Djayadi Hanan menyebut, pemilih Joko Widodo (Jokowi) pada Pemilihan Presiden (2019) beralih kepada Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo banyak mendapat imbas positif dari efek Jokowi.
Baca Selengkapnya39,5 persen responden yang meyakini Ganjar Pranowo mampu melanjutkan kinerja Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaEmpat lembaga suvei merilis elektabilitas tiga capres
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto dinilai memiliki keunggulan yang signifikan di wilayah Jawa Timur jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSurvei ini melibatkan 1.000 responden dengan margin 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca SelengkapnyaPrabowo diasosiasikan sebagai bacapres yang paling direstui Jokowi.
Baca SelengkapnyaPrabowo dianggap bisa melanjutkan program yang sudah digagas Jokowi.
Baca SelengkapnyaPeneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, dukungan untuk Prabowo mencapai 45,3 persen.
Baca SelengkapnyaSetidaknya ada tiga faktor yang membuat elektabilitas Prabowo-Gibran mendominasi kota yang terkenal dengan kesenian reog tersebut.
Baca SelengkapnyaPrabowo-Gibran meningkat tajam dibandingkan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD
Baca Selengkapnya