Kunker Jokowi ke Jember dinilai untuk 'check sound' Pilgub Jatim
Merdeka.com - Spekulasi politik jelang Pilgub Jawa Timur 2018, makin menarik disimak. Setelah perdebatan soal kepastian Khofifah Indar Parawansa maju di hajatan lima tahunan itu, giliran kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Jember, Sabtu (12/8) lalu disinggung.
Kedatangan Jokowi dikaitkan dengan sinyal dukungan dan akan memuluskan 'sirkuit' yang akan dilalui Khofifah jika maju Pilgub Jawa Timur sebagai calon gubernur.
Analisa ini menjadi mahfum. Sebab, Khofifah adalah salah satu menteri terbaik di Kabinet Kerja. Tentu presiden akan (dianggap) ikut berperan membantu langkah Menteri Sosial yang juga Ketum PP Muslimat NU tersebut.
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
-
Apa yang ditinjau Jokowi di Keerom? Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung ladang jagung yang ada di kawasan food estate, Desa Wambes, Kecamatan Mannem, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua.
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Siapa yang diajak Jokowi saat kunjungan kerja? Menariknya saat kunjungan kerja di Bone, Jokowi ditemani pengusaha sekaligus Wakil Ketua DPR dari Partai NasDem Rachmat Gobel.
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
Peneliti Surabaya Survey Center (SSC), Surokim Abdussalam sedikit berbeda dengan Hasan. "Saya pikir Presiden Jokowi, selain kunjungan kerja juga dalam rangka check sound Pilkada Jatim," kata Surokim saat dihubungi merdeka.com, Selasa (15/8).
Apalagi, lanjut dia, selama ini Jokowi dikenal sebagai presiden yang memiliki tipikal lebih senang mendengar sendiri aspirasi masyarakat. "Tapi khusus Jatim, saya haqul yakin, presiden akan ekstra hati-hati karena Jakarta dan Banten sudah lepas dari kemenangan PDIP," ungkapnya.
Dosen Ilmu Komunikasi Politik Universitas Trunojoyo, Madura ini menilai, Jokowi yang merupakan kader partai Kepala Banteng Moncong Putih, akan menganggap Jawa Timur sebagai upaya memulihkan kehormatan partainya.
"Sehingga menurut saya, presiden masih akan check sound lebih lama. Presiden, menurut perhitungan saya, akan memberi izin Khofifah, tapi tidak otomatis mendukungan. Presiden masih akan menyamakan frekuensi dengan DPP PDIP, khususnya Megawati Soekarnoputri."
Surokim menyampaikan, jika Jokowi memang benar ingin check sound, akan lebih baik kalau ke daerah Mataraman (Ponorogo) dan Arek (Surabaya) yang menjadi kawasan netral untuk melihat peluang kemenangan calon yang akan didukungnya.
"Karena wilayah ini pemilih rasional, pemilih menengah sedang tumbuh dan signifikan. Justru kunjungan presiden ke wilayah Arek, menurut saya yang akan strategis untuk melihat arah dukungan, bukan Jember," tandas Surokim.
Jokowi sendiri ke Jember untuk berkunjung ke sejumlah pesantren. Selain bertemu santri, Jokowi juga menyempatkan mampir ke Universitas Muhammadiyah Jember.
Namun, anggapan ini dibantah anggota DPR RI dari partai Nasional Demokrat (NasDem), Hasan Aminuddin. "Saya tidak melihat itu dukungan. Pak Jokowi ini, saya melihat tidak akan memihak kepada siapapun (di Pilgub Jatim)," tegas Hasan di Surabaya, Senin petang (14/8) kemarin.
Mantan bupati Probolinggo dua periode ini juga sangat yakin, meski Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memutuskan calonnya sendiri, Jokowi akan memberi kebebasan partai-partai lain memilih.
"Tentang partai pendukungnya (PDIP) mau mendukung siapa, Insya Allah beliau itu akan memberikan kebebeasan partai-partai pendukng pemerintah mengusung calonnya sendiri," tandasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi effect diyakini mampu mendongkrak elektabilitas Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaRibuan warga di kedua kabupaten antusias menyambut kedatangan Jokowi dan kedua pasangan yang berpawai diiringi kesenian daerah
Baca SelengkapnyaTarget ini muncul setelah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjadi Ketua Dewan Pengarah TKN sekaligus Juru Kampanye Nasional.
Baca SelengkapnyaNiat pensiun dari percaturan politik Tanah Air, Jokowi malah muncul kembali di Pilkada 2024 dengan 'open jastip' dukungan kepada calon kepala daerah.
Baca SelengkapnyaJokowi dijadwalkan menyapa warga di wilayah Banyumas, Pantura Barat, dan Pantura Timur.
Baca SelengkapnyaSekretariat Presiden bakal menyiapkan apa pun kebutuhannya mengenai kegiatan di IKN.
Baca Selengkapnya"Apa sih kira-kira yang menjadi pertimbangan Presiden memilih misalnya ke Jawa Tengah itu lebih banyak kunjungannya dibandingkan ke tempat lain?" kata Saldi.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, Jokowi sebagai presiden punya kewenangan untuk bepergian ke mana pun, termasuk ke Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaKehadiran Jokowi diharapkan bisa meningkatkan spirit para pendukung dan meraih suara masyarakat di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaMuhadjir membela Jokowi yang lebih sering mengunjungi Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaIstana menegaskan kunjungan Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke Jawa Tengah tak terkait kampanye Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaAirlangga menilai arah dukungan Jokowi di Pilpres 2024 sudah jelas
Baca Selengkapnya