Kursi Cawapres Anies Baswedan Picu Naiknya Tensi Politik Demokrat dan NasDem
Merdeka.com - Partai Demokrat dan Partai NasDem menghangat usai pernyataan Ketua Bappilu Andi Arief yang menyebut partainya akan memikirkan opsi lain bila hingga Juni tidak ada kepastian deklarasi capres-cawapres dari Koalisi Perubahan untuk Perbaikan.
Pernyataan itu memantik reaksi Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali. Menurutnya, Partai Demokrat seolah memaksa Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Sang Ketum untuk menjadi cawapres Anies.
Ali membaca, Partai Demokrat mencari opsi lain lantaran tidak mendapat kepastian ketumnya AHY akan jadi cawapres Anies Baswedan.
-
Apa nama partai yang dibentuk Anies Baswedan? Sampai saat ini Anies belum mengumumkan nama partai yang akan didirikannya.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Apa nama lengkap Anies Baswedan? Anies Baswedan, dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan, merupakan salah satu kandidat presiden untuk tahun 2024, dilahirkan di Kuningan pada tanggal 7 Mei 1969.
-
Siapa yang disebut bakal jadi cawapres Anies? Nama Yenny sebelumnya disebut sebagai bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Anies Baswedan.
-
Bagaimana Anies Baswedan berpendapat tentang demokrasi? 'Kemudian kan dia nyindir-nyindir sekarang tidak demokratis, kalau tidak demokratis berarti dia tidak jadi gubernur. Ketika memaparkan sesuatu itu lebih banyak asumsi, opini,' kata Trubus.
-
Kenapa Anies Baswedan jadi menteri? Kesungguhannya dalam memajukan sektor pendidikan terwujud ketika Jokowi memilihnya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam Kabinet Kerja periode 2014-2019.
"Mau ambil opsi lain? Pasti di pikiran kamu opsi lain itu Demokrat mau menarik diri dari Koalisi Perubahan. Atau mungkin bisa jadi karena ketidakpastian AHY jadi wapres, atau dia ingin mengatakan bahwa kalau Anies tidak dengan AHY, kami akan keluar," kata Ali.
Melalui akun Twitternya, Andi Arief menepis prasangka itu. Dia justru bertanya balik ke Ahmad Ali apakah NasDem akan keluar jika Anies akan memilih AHY sebagai cawapres.
"Menurut Mad Ali gertakan Demokrat hanya untuk memaksakan AHY menjadi cawapres Anies dan akan cabut dari koalisi bisa membuat kita berbalik tanya pada Mad Ali jika Anies memilih AHY apakah NasDem akan cabut dari koalisi?" kata Andi Arief dalam cuitannya.
NasDem Sebut Demokrat Ngotot Sodorkan AHY
Partai Demokrat dianggap memaksakan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Cawapres Anies Rasyid Baswedan. Hal ini dikatakan Bendahara Umum NasDem Ahmad Sahroni.
"Mereka maksa pokoknya untuk AHY mendampingi Anies," kata Sahroni kepada wartawan di Gedung Parlemen, Jakarta, Jumat (9/6).
Menurutnya, tak hanya Demokrat yang menghendaki nama Cawapres Anies Baswedan segera dibuka. Partai lain juga berharap hal sama.
"(Jadi ancaman koalisi kalau bukan AHY) Itukan keinginan partai politik pastikan beda-beda PKS beda, NasDem beda, Demokrat beda. Semua partai selain koalisi perubahan pasti punya keinginan yang sama pengen cepet-cepet diumumin Cawapresnya," ujarnya.
Menanggapi menghangatnya suhu di koalisi, Tim delapan Koalisi Perubahan memastikan tak ada paksaan terkait nama bakal cawapres pendamping Anies Baswedan.
Anggota tim delapan Koalisi Perubahan untuk Perbaikan (KPP) Sudirman Said memastikan tidak ada pihak yang memaksakan kehendaknya dalam penentuan sosok calon wakil presiden untuk Anies Baswedan di Pemilu 2024.
Menurutnya, semua partai yang tergabung dalam KPP sudah menyerahkan mandat kepada Anies untuk menentukan siapa cawapresnya. Hal tersebut, sejalan dengan Piagam Piagam Kerjasama Tiga Partai yang diteken 14 Februari 2023.
"Sejauh ini suasana dalam rapat-rapat Tim Delapan yang merupakan wakil resmi dari partai-partai dan capres, selalu kondusif, saling support, dan saling percaya. Tidak ada suasana memaksakan kehendak, termasuk dalam membicarakan opsi-opsi bakal calon pasangan Pak Anies," kata Sudirman, saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (10/6).
Termasuk kabar Partai Demokrat yang disebut memaksakan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres Anies. Sudirman menegaskan hal itu tidak terjadi.
"Tidak ada satupun pihak yang memaksakan. Semua mendapat kesempatan mengusulkan nama. Partai Nasdem mengusulkan beberapa nama, PKS mengusulkan beberapa figur baik kader maupun non kader. Begitupun Partai Demokrat menyodorkan sejumlah tokoh, baik internal maupun eksternal Partai," imbuhnya.
Dia menjelaskan, proses pemilihan pasangan telah mendekati final. Pada waktunya nanti, Anies Baswedan akan mengumumkan sosok pendampingnya di Pilpres 2024.
"Partai-partai sejak awal telah bersepakat memberikan mandat kepada capres pilihannya. Karena itu tidak mungkin ada yang bisa memaksakan harus dengan nama tertentu, atau apriori menolak nama tertentu. Kami syukuri, kesepakatan ini menjadi jalan keluar yang dapat menghindari kebuntuan," jelasnya.
Sudirman Said juga bicara soal munculnya berbagai usulan dan perbedaan cara pandang mengenai sosok cawapres Anies. Menurutnya, hal itu sangat wajar. Dia meyakini, pada akhirnya nanti segala perbedaan akan berujung pada satu kesepakatan bersama.
"Bagus dong, demokrasi kan memberi ruang perbedaan pandangan. Ini adalah proses ujian kedewasaan dan kematangan semua pihak. Insya Allah setajam apapun perbedaan, semua akan selesai bila Pemimpin sudah mengambil keputusan," tegasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AHY mengaku ikhlas dan siap untuk menyongsong peluang masa depan yang lebih baik lagi.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, Sahroni mengatakan Ketum Partai NasDem, Surya Paloh tidak pernah memerintahkan para kadernya hal-hal negatif kepada lawan politiknya.
Baca SelengkapnyaAHY mengaku tak masalah jika tidak menjadi cawapres Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaAHY juga berpesan bahwa perjuangan kader partainya hingga kini tentu ada imbalan yang akan dihasilkan kedepannya.
Baca SelengkapnyaGambar Anies Baswedan yang berhubungan dengan Partai Demokrat di wilayah Jawa Barat mulai diturunkan sesuai perintah pengurus di tingkat pusat.
Baca SelengkapnyaSaat ini Demokrat telah memutuskan keluar dari Koalisi Perubahan karena merasa dikhianati
Baca SelengkapnyaDemokrat buka-bukaan NasDem menolak AHY jadi Cawapres Anies
Baca SelengkapnyaAHY mengaku kerap ditanya sikap Demokrat jika dirinya tak dipilih mendampingi Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaDemokrat sering kali mendesak Anies untuk segera mengumumkan nama Cawapresnya, namun Anies dan NasDem tegaskan tunggu waktu yang tepat.
Baca SelengkapnyaDia mengatakan, jika Anies ingin menang dalam kontestasi Pilpres 2024 harus berpasangan dengan AHY.
Baca SelengkapnyaDemokrat memandang platform perjuangan yang senada adalah bersama Koalisi Perubahan mengusung Anies Baswedan.
Baca Selengkapnya