Kursi Ketua MPR Jadi Rebutan, NasDem Prediksi Muncul Dua Paket Pimpinan
Merdeka.com - Kursi Pimpinan MPR kini tengah diincar banyak partai. Tidak hanya partai dalam koalisi Jokowi-Ma'ruf, tapi juga Prabowo-Sandiaga. NasDem mengatakan, semua itu akan dibahas bersama dengan koalisi Jokowi-Ma'ruf, soal paket pimpinan MPR.
"Pasti bahwa itu akan dibicarakan dalam koalisi. Dan sebagaimana biasanya, koalisi selalu resolusi konsensus. Kita sepakati bersama akan menetapkan ketuanya dan dari partai apa saja wakilnya, ditambah dengan DPD. Karena itu syarat UU MD 3," kata Sekjen NasDem Johnny G Plate di kantor DPP NasDem, Jakarta, Senin (22/7/2019).
Dia tak masalah jika Gerindra dan PAN juga mengincar kursi tersebut. Karenanya, dia memprediksi bisa saja terjadi 2 paket pimpinan.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi? 'Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan,' kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029. 'Baik tugas-tugas saat ini, beliau sebagai Menhan maupun tugas-tugas kepresidenan Pak Prabowo nanti,' jelas dia.
"Kalau dua paket, maka DPD ada dua calonnya. Masing-masing 1. Jadi kemungkinan akan ada dua paket. Yang mana itu masih bahasan lama di MPR," jelas Johnny.
Johnny pun menyindir Gerindra, di mana percaya diri bisa mendapatkan kursi tersebut, lantaran menduduki kursi kedua sebagai pemenang Pemilu 2019.
"Mekanisme pemilihan bukan atas dasar suara rakyat, atas dasar paket. Dan yang milih itu, yang milih anggota MPR. Kalau berdasarkan itu (suara Pilpres), relevansi dengan MPR juga menjadi tidak jelas," ungkap Johnny.
Dia menuturkan, sampai saat ini koalisi Jokowi masih belum membicarakan posisi oposisi. Semuanya masih bicarakan soliditas parpol.
"Koalisi ini pasti koalisi yang lebih strategis. Karena harus mengawal pemerintahan dan program," ujarnya.
Terkait pertemuan hari ini, Johnny membantah tidak mengundang PDIP. "Cak Imin, Suharso, Airlangga, mau datang. Dalam rangka ulang tahun Pak Surya. Kan kemarin, dan mereka baru hari ini bisa datang. Tentu pertemuan para Ketum, membahas yang ringan dan rileks setelah proses pilpres yang panjang, setelah ditetapkan Jokowi-Kiai Ma'ruf Amin sebagai kepala negara," jelasnya.
"Jokowi juga sudah mengundang parpol koalisi ke Istana Jakarta dan Bogor. Kali ini para Ketum memanfaatkan ultahnya Surya datang mengucapkan selamat, sekaligus diskusi ringan," lanjut dia.
Saat ditanya apakah PDIP juga diundang atau tidak, Johnny mengaku tidak tahu. "Saya enggak tahu. Tapi ini kan baru berempat (NasDem, PKB, PPP, dan Golkar)."
Namun dia menampik, tak diundangnya parpol koalisi lain, khususnya PDIP, karena koalisi sudah perlahan-lahan pecah lantaran kursi pimpinan MPR.
"Yang pasti koalisi kan harus solid. Untuk mempertegas agar informasi tidak bias, tidak ditafsirkan dengan spekulasi yang banyak, koalisi ini solid," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua pimpinan partai tersebut yakni Prabowo Subianto dan Surya Paloh sudah melakukan pertemuan
Baca SelengkapnyaHermawi mengaku, tak hanya dengan kubu Prabowo, terbuka peluang berkoalisi juga dengan paslon nomor urut 3.
Baca SelengkapnyaCapres Anies Baswedan pun menanggapi isu pertemuan Ketum PDIP Megawati dan Surya Paloh.
Baca SelengkapnyaCEO Lembaga Survei Proximity Indonesia, Whima Edy Nugroho mengatakan, tiga poros itu tidak akan jauh dari koalisi parpol pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Baca SelengkapnyaPKB tetap ngotot ingin jatah cawapres Prabowo. Golkar dan PAN boleh gabung tapi tidak untuk kursi Cawapres.
Baca SelengkapnyaPKB mempunyai syarat Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar bisa menjadi calon presiden atau calon wakil presiden.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh Soal Kemungkinan AMIN Koalisi dengan Ganjar-Mahfud: Amat Sangat Memunginkan
Baca SelengkapnyaPDIP menegaskan tidak punya niatan untuk membubarkan koalisi lain.
Baca SelengkapnyaRapat dipimpin oleh Ketua MPR RI Sementara, Guntur Sasono dan Wakil Ketua Sementara Larasati Moriska.
Baca SelengkapnyaApabila nantinya PSI akan ditawari untuk mengisi salah satu kursi menteri, Kaesang mengaku akan ikut keputusan.
Baca SelengkapnyaNama cawapres pendamping Ganjar masih belum ditentukan. Partai pendukung Ganjar, mengusulkan sejumlah nama. Namun muaranya tetap berada di Megawati.
Baca SelengkapnyaAHY menyerahkan kepada Prabowo apabila ada partai politik yang ingin bergabung ke Koalisi Indonesia Maju.
Baca Selengkapnya