Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kursi Menteri Buat Gerindra & Demokrat: Jokowi Membuka Diri, Pendukung Menolak

Kursi Menteri Buat Gerindra & Demokrat: Jokowi Membuka Diri, Pendukung Menolak Pertemuan Jokowi-Prabowo usai Pemilu 2019. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Presiden Jokowi sudah merampungkan susunan Kabinet Kerja Jilid II. Beredar kabar, partai oposisi yakni Demokrat dan Gerindra mendapat jatah kursi menteri.

Kabar masuknya kader Demokrat dan Gerindra, mendapat berbagai penolakan dari pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin. Mereka beranggapan partai oposisi tidak selayaknya mendapat jatah menteri karena tidak ada kontribusinya memenangkan Jokowi pada Pilpres 2019 lalu.

Berikut ini sinyal penolakan pendukung Jokowi terhadap partai oposisi yang mendapat jatah menteri:

Berharap Menteri Jokowi Orang yang Berkeringat di Pilpres

Mantan Ketua Tim Kemenangan Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Erick Thohir berharap menteri yang mengisi kursi Kabinet Kerja jilid II pernah berkontribusi memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.

"Saya selalu bilang siapa pun yang terpilih saya berharap orang-orang yang berkeringat kemarin," ujarnya di Gedung Sekretariat Kabinet, Jakarta, Kamis (17/10).

Ditolak PPP

Nama Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon sempat digadang-gadang bakal menjadi menteri. Namun, nama Fadli mendapat penolakan dari partai koalisi Jokowi, PPP.

Sekjen PPP, Arsul Sani mengatakan pihaknya keberatan bila Fadli Zon menjadi bagian kabinet Jokowi-Ma'ruf. "Say sorry ya kalau Fadli Zon jadi menteri itu saya bingung juga," kata Arsul di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (17/10).

Arsul melihat rekam jejak Fadli Zon yang selalu mengkritik tajam Jokowi dan pemerintahannya. Dia menilai kritik dan serangan Fadli lebih banyak mengarah kepada personal Jokowi dibandingkan kebijakan.

"Ya karena kritiknya dia kan terhadap Pak Jokowi bukan hanya soal kebijakan, tapi personal gitu loh kan masalah kan personalnya," ungkap Arsul.

Penolakan NasDem

Sementara itu, Partai NasDem sepakat dengan Erick Thohir yang berharap menteri yang mengisi kursi Kabinet Kerja jilid II pernah berkontribusi memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.

Ketua DPP NasDem Taufiqulhadi mengatakan dalam politik berlaku hukum besi. Maksudnya, tidak semua orang dengan mudah mendapatkan sesuatu, terlebih tidak ada kontribusinya.

"Hukum besi yang berlaku dalam kontestasi politik, yang berkeringat yang memegang piring, saya rasa Pak Prabowo sudah menabrak hukum besi kontestasi itu dan tentu ini adalah politik yang pamali," kata Taufiqulhadi, Kamis (17/10).

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Isu Demokrat Dapat Jatah Kursi Menteri, PDIP Singgung Sikap Oposisi Selama Pemerintahan Jokowi
Isu Demokrat Dapat Jatah Kursi Menteri, PDIP Singgung Sikap Oposisi Selama Pemerintahan Jokowi

Sikap politik Demokrat dalam beberapa tahun belakangan menjadi oposisi disoroti PDI Perjuangan apabila menerima tawaran kursi menteri dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Beratnya Jadi Partai Oposisi di Indonesia
Beratnya Jadi Partai Oposisi di Indonesia

Alih-alih didukung rakyat, suaranya malah turun di Pemilu.

Baca Selengkapnya
Sejumlah Menteri Jokowi Dukung Prabowo-Gibran, Ganjar: Asal Jangan Pakai Fasilitas Negara
Sejumlah Menteri Jokowi Dukung Prabowo-Gibran, Ganjar: Asal Jangan Pakai Fasilitas Negara

Ganjar mengaku tidak terlalu mempermasalahkan sikap menteri Jokowi yang mendukung Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Untung Rugi Demokrat Gabung Kabinet Jokowi Jelang Pilpres 2024
Untung Rugi Demokrat Gabung Kabinet Jokowi Jelang Pilpres 2024

Sebenarnya isu Demokrat bergabung ke koalisi pemerintah bisa dirunut dari peristiwa-peristiwa politik sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Demokrat Ditawari Kursi Menteri, Puan: Yang Harus Jawab Pak Jokowi atau Istana
Demokrat Ditawari Kursi Menteri, Puan: Yang Harus Jawab Pak Jokowi atau Istana

Reshuffle merupakan kewenangan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Budiman Sudjatmiko Akui Bakal Pertimbangkan Bila Ada Tawaran Menteri
Budiman Sudjatmiko Akui Bakal Pertimbangkan Bila Ada Tawaran Menteri

Budiman mengaku akan menerima tawaran menjadi menteri. Apabila tidak ada orang yang lebih baik dari dirinya untuk mengisi jabatan tersebut.

Baca Selengkapnya
Membaca Peran Jokowi di Balik Dukungan Golkar dan PAN ke Prabowo
Membaca Peran Jokowi di Balik Dukungan Golkar dan PAN ke Prabowo

Di DPP PAN, bersama Jokowi partai-partai pemerintah minus PDIP dan NasDem bicara wacana pembentukan koalisi besar.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bantah Janjikan Cak Imin Kursi Menhan: Enggak Ada Jatah-Jatah Seperti Itu
Jokowi Bantah Janjikan Cak Imin Kursi Menhan: Enggak Ada Jatah-Jatah Seperti Itu

Jokowi membantah pernah menjanjikan kursi Menteri Pertahanan kepada Cak Imin.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Presiden Boleh Berkampanye, Boleh Memihak!
Jokowi: Presiden Boleh Berkampanye, Boleh Memihak!

Begitu juga dengan menteri disebut Jokowi boleh berkampanye

Baca Selengkapnya
Cuma PKS yang Tak Ikut Jokowi
Cuma PKS yang Tak Ikut Jokowi

Selain Gerindra, hampir semua partai besar merapat ke Pemerintahan Jokowi seperti PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, PAN, PPP, dan Demokrat.

Baca Selengkapnya
Jokowi soal Kabar Minta PKB Dukung Prabowo-Erick: Itu Urusan Partai, Bukan Presiden
Jokowi soal Kabar Minta PKB Dukung Prabowo-Erick: Itu Urusan Partai, Bukan Presiden

Jokowi menegaskan, presiden tidak mengurusi soal pencalonan presiden atau wakil presiden.

Baca Selengkapnya
Bantah PDIP, Budiman Sudjatmiko Blak-Blakan Ditawari Berkali-Kali jadi Mendes oleh Jokowi
Bantah PDIP, Budiman Sudjatmiko Blak-Blakan Ditawari Berkali-Kali jadi Mendes oleh Jokowi

Politikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko membantah tuduhan meminta jatah menteri ke PDIP.

Baca Selengkapnya