Langkah politik berani TGB Zainul Majdi jelang Pilpres 2019
Merdeka.com - Tuan Guru Bajang Zainul Majdi atau yang lebih dikenal dengan TGB Zainul Majdi ini tengah memjadi perbincangan hangat di kancah perpolitikan Indonesia. Hal ini tidak lain karena keputusannya yang keluar dari partai Demokrat beberapa waktu lalu.
"Saya sudah mundur (dari Demokrat) beberapa hari lalu," ujar TGB Zainul Majdi dalam pesan singkatnya kepada Liputan6.com, 23 Juli 2018.
-
Kenapa Jokowi bergabung dengan Golkar? 'Kita perhatikan saat ini, meskipun putaran pileg atau pilpres ini belum selesai Jokowi secara gesit dan tangkas sudah mempersiapkan series cawe-cawe putaran berikut untuk memanfaatkan instrumen parpol mana yang bisa 'ditunggangi' untuk tetap berkuasa,' kata Andreas Hugo, saat dikonfirmasi, Senin (11/3).
-
Kenapa PKB mendukung yang lain di Pemilu lalu? 'Kita kumpul berbeda bisa kerja sama saudara-saudara sekalian walaupun dalam pemilihan yang lalu PKB mendukung yang lain, tapi saya mengatakan dari awal saya yakin pada saatnya PKB akan kembali mendukung saya. Saya yakin saya yakin bahwa PKB akan bersama saya membangun bangsa,'kata Prabowo.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Kenapa Gibran enggan menanggapi soal Jokowi sebagai pemimpin koalisi? Calon Wakil Presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming Raka enggan menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi bakal pemimpin koalisi besar Prabowo-Gibran. Dia menilai usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Apa tanggapan Gibran terkait usulan Jokowi sebagai pemimpin koalisi? 'Nggak ada, belum ada pembicaraan seperti itu.' Wali Kota Solo yang juga anak pertama Presiden Jokowi itu mengaku belum bisa memberikan tanggapan karena memang belum ada pembicaraan terkait usulan itu.
-
Kenapa Ganjar Pranowo dianggap didukung Jokowi? “Ganjar dinilai sebagai capres yang didukung Presiden Joko Widodo pada Pemilihan Umum 2024 nanti,“ Saiful Mujani.
Gubernur Nusa Tenggara Barat TGB Zainul Majdi ©2018 Merdeka.com/Aksara Bebey
TGB menegaskan, keputusannya mundur dari Demokrat merupakan keputusan pribadi dan tidak ada intervensi dari pihak mana pun.
Sebelumnya, TGB ainul Majdi menyatakan dukungan agar Jokowi bisa menjabat dua periode sebagai Presiden RI. Padahal, Partai Demokrat belum menyatakan dukungan ke kandidat mana pun.
Selengkapnya dapat dilihat dalam Infografis di bawah ini:
TGB ©2018 liputan6.com
Alasan Mendukung Jokowi
TGB ©2018 liputan6.com
Menurut TGB, ada dua alasan utama mendukung Jokowi menjadi presiden untuk dua periode. "Bapak Joko Widodo ini relevan untuk kebutuhan Indonesia. Berorientasi pada hasil dan berusaha membuat terobosan-terobosan," jelas TGB.
Alasan kedua, untuk keberlanjutan kepemimpinan karena pembangunan saat ini sangat massif. Sehingga, waktu penyelesaiannya tidak cukup dalam satu periode.
"Saya semakin kuat menyampaikan apresiasi dan saya juga mengharapkan seluruh yang dilaksanakan itu tuntas," ujar TGB.
Mundur Baik-Baik
TGB ©2018 liputan6.com
TGB menyadari, banyak pihak yang mengaitkan kemundurannya dengan sikap politik Partai Demokrat. Sebab, sebelumnya TGB memberikan dukungan ke Jokowi untuk maju lagi sebagai calon presiden pada Pilpres 2019. "Jadi, saya mundur baik-baik. Tapi sebenarnya itu tidak berkaitan (soal dukungannya kepada Jokowi)," ucap TGB saat berkunjung ke kantor Liputan6.com, Jakarta, 24 Juli 2018.
Keputusan berani ini memang mengejutkan banyak pihak. Namun, semua ini bukan semata-mata karena TGB ingin mendukung Jokowi. Ia mempunyai alasan tersendiri yang tidak bisa ia katakan.
Sumber: liputan6.com
(mdk/mg2)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Muzani menambahkan, Presiden Jokowi pernah berkampanye saat Pilpres 2019.
Baca SelengkapnyaTuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi resmi keluar dari Perindo.
Baca SelengkapnyaJokowi memastikan Presiden boleh kampanye dan berpihak di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaPKB gerah koalisinya dengan Gerindra belum juga memutuskan siapa calon wakil presiden yang akan diusung. 11 bulan koalisi berjalan tetapi belum ada keputusan.
Baca SelengkapnyaCawapres Mahfud MD blak-blakan alasan memilih menjadi cawapres Ganjar Pranowo dibanding Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaTPN Ganjar Mahfud menyindir langkah Presiden Jokowi sebagai politik yang salah.
Baca SelengkapnyaAdian yakin Presiden Jokowi mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) 2024.
Baca SelengkapnyaHabiburokhman mengamini ucapan Jokowi mengenai Presiden boleh memihak dan mendukung pasangan Capres dan Cawapres
Baca SelengkapnyaMenurutnya hal itu tidak sejalan dengan semangat negara hukum yang menjamin tidak ada diskriminasi.
Baca SelengkapnyaSelain Cak Imin masuk bursa cawapres Ganjar, peluang berkoalisi bisa dilakukan karena PKB dengan PDI Perjuangan merupakan partai politik sudah berkawan lama.
Baca SelengkapnyaHabiburrahman menegaskan pihaknya terbuka apabila kubunya mendapat dukungan Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnya