Laporan dana kampanye akhir, Gerindra terbesar, PKPI terkecil
Merdeka.com - Komisi Pemilihan Umum ( KPU ) resmi menutup pelaporan dana kampanye tahap akhir bagi peserta Pemilu Legislatif (Pileg) 9 April 2014, Kamis (24/4) malam. KPU menyatakan semua partai politik peserta Pemilu sudah resmi melaporkan dana kampanye tahap akhir.
Data yang dihimpun merdeka.com, Jumat (25/4), Partai Gerindra menjadi yang pertama memberikan laporan dana kampanyenya sehari sebelum batas waktu penutupan. Disusul kemudian Partai NasDem .
Selain menjadi yang pertama dalam pelaporan dana kampanye tahap akhir, Gerindra juga menjadi partai dengan pelaporan dana terbanyak yakni Rp 435 miliar, disusul PDIP sebesar Rp 404.730.519.590.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Dimana PDIP meraih suara terbanyak di Pileg 2019? Adapun dalam Pileg 2019, PDIP di Bali berhasil meraih 60 persen suara sedang untuk Pilpres yang mengusung pasangan Jokowi-Amin mencapai 90 persen.
-
Siapa yang ada di peringkat kedua? Pembalap Kolombia tersebut diikuti oleh Daniel Holgado dari Red Bull GASGAS Tech 3 yang menduduki peringkat kedua dengan 176 poin.
-
Siapa yang menempati posisi kedua? Pembalap Turki ini diikuti oleh rekan-rekannya dari Aruba.it Racing Ducati, Nicolo Bulega, yang menempati posisi kedua dengan 273 poin, dan Alvaro Bautista di posisi ketiga dengan 243 poin.
-
Siapa yang ada di posisi kedua? Pembalap asal Kolombia tersebut diikuti oleh Jose Antonio Rueda dari tim Red Bull KTM Ajo yang menempati posisi kedua, dan Collin Veijer dari Liqui Moly Husqvarna Intact GP di posisi ketiga.
Sedangkan partai yang memiliki dana kampanye terkecil dalam laporannya adalah Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia ( PKPI ) yakni Rp 52,9 miliar.
Satu hari setelah Gerindra dan NasDem, 10 partai lain menyusul memberikan laporan dana kampanyenya ke KPU . Data yang dibawa partai itu sebagian besar menggunakan kotak plastik berukuran besar dan berisi buku-buku tebal dengan dijilid.
Secara keseluruhan jika ditotal laporan dana kampanye tahap akhir untuk Pemilu legislatif mencapai Rp 3.121.345.860.918. Berikut rincian pelaporan dana kampanye akhir partai politik untuk Pemilu Legislatif 2014, berdasarkan nomor urut partai:
1. Nasdem Rp 277.615.341.328
2. PKB Rp 244.000.000.000
3. PKS Rp 122.000.000.000
4. PDIP Rp 404.730.519.590
5. Golkar Rp 402.000.000.000
6. Gerindra Rp 435.000.000.000
7. Demokrat Rp 309.000.000.000
8. PAN Rp 271.900.000.000
9. PPP Rp 157.000.000.000
10. Hanura Rp 374.000.000.000
14. PBB Rp 71.300.000.000
15. PKPI Rp 52.900.000.000. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP, Gerindra, PSI masuk dalam tiga besar partai kategori pengeluaran terbanyak selama Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaINFOGRAFIS: Perbandingan Dana Kampanye Parpol di Pemilu 2024 dan 2019, Gerindra dan PSI Menyodok
Baca Selengkapnyaartai Solidaritas Indonesia (PSI) telah menyerahkan laporan terbaru terkait Laporan Awal Dana Kampanye (LADK) partai politik peserta Pemilu 2024 kepada KPU.
Baca SelengkapnyaPendapatan partai yang dipimpin Kaesang Pangarep itu sebesar Rp2.002.000.000 atau sekitar Rp2 miliar.
Baca SelengkapnyaTotal pengeluaran kampanye partai akan bisa dilihat nanti di Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye.
Baca SelengkapnyaSetelah PDI Perjuangan, penerimaan partai terbesar selanjutnya adalah PAN, Golkar dan PPP senilai Rp20-an miliar.
Baca SelengkapnyaLaporan dana kampanye tersebut menempatkan partai dipimpin Kaesang Pangarep masuk dalam tiga besar partai dengan kategori pengeluaran terbanyak.
Baca SelengkapnyaKPU mengungkapkan jika laporan PSI itu belum semuanya dilaporkan.
Baca SelengkapnyaINFOGRAFIS: Jokowi, Ganjar, dan Prabowo, Siapa Paling Besar Habiskan Dana Kampanye di Pilpres?
Baca SelengkapnyaGanjar-Mahfud menghabiskan dana paling besar selama Pilpres. Disusul Prabowo-Gibran dan Anies-Cak Imin.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum (KPU) mengeluarkan laporan dana awal kampanye capres dan cawapres Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPSI yang diketuai oleh Kaesang Pangarep menjadi partai non parlemen yang alami lonjakan elektabilitas cukup besar.
Baca Selengkapnya