Lepas Risma, 10 ribu kader PDIP Surabaya siap menangkan Pilwali
Merdeka.com - Di Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya, Jawa Timur 2015, PDIP akan memaksimalkan mesin partainya di lini RT/RW yang ada di 31 kecamatan se-Kota Pahlawan. Sekitar lebih 10 ribu kader PDIP se-Surabaya siap menangkan Pilwali yang mengusung kader-nya sendiri.
Untuk itu, partai besutan Megawati Soekarnoputri ini, di Pilwali Surabaya pada Desember mendatang, memastikan diri mengusung calon dari internal partai. Sehingga bisa dipastikan tidak ada nama Tri Rismaharini dalam penjaringan bakal calon yang diusung PDIP Kota Surabaya.
Hal ini sesuai hasil rapat kerja cabang (Rakercab) yang menjadi agenda awal kepengurusan baru DPC PDIP Surabaya pada Minggu malam (15/3) kemarin. Pada Rakercab yang digelar di Gedung Wanita Jalam Kali Bokor, Surabaya itu, disepakati tiga rekomendasi. Tiga rekomendasi untuk program yang dijalankan selam lima tahun ke depan itu antara lain; rekomendasi di bidang politik, organisasi, dan program.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa saja yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada memilih beberapa posisi penting yang mencakup: 1. Gubernur dan Wakil Gubernur, 2. Bupati dan Wakil Bupati, 3. Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
-
Siapa saja yang terlibat dalam Pilkada? Selain itu, Pilkada juga merupakan ujian bagi penyelenggara pemilu, partai politik, dan para calon kepala daerah dalam menjalankan proses demokrasi yang jujur dan adil.
-
Apa yang dilakukan PDIP untuk Pilgub Jatim? 'Jadi, kepala daerah incumbent misalnya itu muncul beberapa nama. Kalau dari kalangan menteri misalnya, ada Ibu Risma (Tri Rismaharini), ada Pak Abdullah Azwar Anas, ada Pak Pramono Anung. Pak Pramono ini laris manis, nih. Ada yang mengusulkan di Jakarta, ada yang mengusulkan di Jawa Timur,' ucap Hasto.
Sementara berkaitan kekuatan barisan partai di bidang organisasi, dan politik yang disampaikan perwakilan PAC, menugaskan kader internal untuk agenda Pemilukada di Kota Pahlawan.
"Dengan kekuatan partai, hal ini menjadi rekomendasi pengurus dan DPP agar bersedia menugaskan kader sendiri di agenda politik Pemilukada Desember mendatang," terang Ketua PAC PDIP Bulak Banteng, Riswanto, Senin (16/3).
Target yang dibebankan bidang organisasi menyolidkan lebih dari 10 ribu kader dan pengurus anak ranting dari masing-masing 31 PAC se-Surabaya, untuk ikut menyukseskan Pilwali Surabaya, yang digelar serentak bersama 18 daerah lain di Jawa Timur pada akhir Tahun 2015 mendatang.
"Kekuatan mesin partai akan difokuskan di tingkat RT/RW untuk menghadapi Pilwali Surabaya pada Desember 2015 mendatang. Karena ini menjadi salah satu rekomendasi dari bidang organisasi pada Rakercab Minggu malam kemarin," sambungnya.
Sementara menurut Ketua DPC PDIP Surabaya, Wisnu Sakti Buana, target lebih dari 10 ribu kader itu, merupakan target rasional. Sebab, kata dia, pada periode kepengurusan lalu, tercatat 9.800 pengurus dari cabang hingga anak ranting. "Maka dengan target lebih dari 10 ribu pengurus, itu sangat memungkinkan," katanya.
Mantan Wakil Ketua DPRD Surabaya ini menerangkan, dimaksimalkannya kepengurusan yang baru itu, juga menjadi salah satu laporan yang akan disampaikan dalam Kongres PDIP ke IV di Nusa Dua, Bali, mendatang.
"Selanjutnya, barisan-barisan mesin partai siap bergerak dinamis dalam satu komando menghadapi Pilwali Surabaya, sekaligus memaksimalkan jumlah pengurus," ucapnya.
Dengan begitu, di Pilwali Surabaya mendatang, di hari pencoblosan, tidak perlu susah-susah lagi mencari saksi di ribuan TPS yang ada di seluruh daerah di Surabaya. "Bisa jadi, dalam satu TPS ada tiga sampai lima saksi yang akan ditugaskan," urai putra mantan Sekjen DPP PDIP, almarhum Sutjipto ini.
Sayangnya, pada Rakercab PDIP Surabaya itu, belum memutuskan nama bakal calon yang akan diusung merebutkan kursi L 1. Hanya saja, nama Wisnu Sakti Buana, yang kerap disebut-sebut menjadi bakal calon PDIP di Pilwali Surabaya mendatang.
"Tidak ada satupun PAC yang mengusulkan nama Risma. Mereka menganggap Risma bukan kader PDI-P," kata Ketua Rakercab PDIP Surabaya, Budi Leksono.
Menurutnya, PDIP Surabaya kecewa dengan sikap Risma selama memimpin Kota Surabaya selam lima tahun terakhir ini, yang gagal menjalin komunikasi politiknya dengan partai pengusung. "Risma juga dipastikan tidak memiliki KTA (kartu tanda anggota) partai karena memang bukan kader PDIP," pungkasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun demikian, PDIP mulai tancap gas lagi berkomunikasi dengan berbagai kelompok.
Baca SelengkapnyaKetua DPD PDIP Jatim, Said Abdullah, mengatakan partainya terbuka bila dalam bekerja sama dengan partai lainnya
Baca SelengkapnyaKetujuh orang tersebut telah bertemu dengan Pramono Anung di kediamannya.
Baca SelengkapnyaMenurut Said, pengumuman nama Risma menjadi Cagub Jatim akan dilaksanakan besok, Rabu (28/8/2024).
Baca SelengkapnyaPDIP menyiapkan sejumlah kadernya dari kalangan kepala daerah sampai menteri untuk diusung di Pilkada Jatim 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP tidak hanya mengandalkan kekuatan kolektif semata
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan akan terus bergerak cepat menghadapi pilkada serentak.
Baca SelengkapnyaTim RK-Suswono menargetkan menang besar bukan hanya menang tipis, sebab menyangkut harga diri Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.
Baca SelengkapnyaKetujuh pasangan tersebut sebagian besar adalah kader tulen PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaHasto menegaskan, PDIP akan mendorong sistem kaderisasi secara sistemik.
Baca SelengkapnyaPDIP tidak akan membiarkan Khofifah Indar Parawansa melawan kotak kosong di Pilkada Jawa Timur (Jatim). PDIP disebut menyiapkan 4 nama untuk diusung di Pilkada
Baca SelengkapnyaHasto meyakini Pilkada Jakarta 2024 tidak hanya satu pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur saja.
Baca Selengkapnya