Lewat Independen, Dimyati Natakusumah siap maju Pilgub Banten
Merdeka.com - Acmad Dimyati Natakusumah, anggota DPR dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan meniru Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan mencalonkan diri melalui jalur independen di Pilkada Banten. Menurut dia, dirinya melihat meski mahal biaya calon independen, tetapi dia ingin menguji publik karena memang selama ini jarang dilakukan di Banten.
"Kenapa saya katakan mahal, kalau sukarela masyarakat beli satu materai saja Rp 6.000 untuk satu juta orang, itu gotong rotong masyarakat membuat surat penyataan saja bisa mencapai Rp 6 miliar," ujar Dimyati di Tangerang, Rabu (20/4).
Dia juga membantah jika ada yang mencurigai bahwa dia saat ini tengah 'jualan' agar disuruh mundur oleh calon lain. Karena, kata Dimyati, dirinya memang merupakan Sekjen PPP, sehingga banyak yang meragukan kalau dia mau maju bersungguh-sungguh.
-
Siapa saja yang bertarung di Pilgub Jakarta? Kubu Pramono Anung-Rano Karno meyakini memenangi Pilkada satu putaran dengan perolehan 50,7 persen plus 2.943 suara. Sementara itu pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) meminta sejumlah pihak bersabar menanti pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum.
-
Dimana Pilkada ini? Pilkada Jawa Tengah semakin menarik karena bakal ada 'perang bintang'.
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
-
Apa itu Pilkada? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah proses demokratisasi di Indonesia yang memungkinkan rakyat untuk memilih kepala daerah mereka secara langsung.
-
Siapa saja caleg petahana yang gagal di Pemilu? Sederet petahana calon legislatif (caleg) yang sempat menimbulkan kontroversi di DPR terancam tak lolos parlemen pada Pemilu 2024. Hal itu diprediksi dari rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024 tingkat nasional yang telah disahkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
-
Siapa yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada adalah proses di mana masyarakat memilih pemimpin lokal, seperti gubernur, bupati, atau wali kota, yang akan memegang kendali atas pemerintahan daerah mereka selama beberapa tahun ke depan.
"Karena seolah kan tidak mungkin, pasti akan ada conflict of interest. Tapi saya tegaskan, partai pun justru mendukung saya, itu tertuang pada Musyarawarah Kerja," kata Dimyati.
Dimyati juga menjelaskan alasannya ingin maju pada Pilkada Banten, karena dia selama ini melihat bakal calon yang sudah 'mencuri start' dalam kampanye, dianggapnya belum mumpuni.
"Saya selama ini melihat dulu atau wait and see. Saya lihat tak ada dari calon yang muncul saat ini dapat mempercepat perubahan di Banten, tanpa mengecilkan ya saya anggap belum mumpuni," ujarnya.
Mantan Bupati Pandeglang tersebut mengatakan, hingga saat ini pihaknya melalui tim berjuluk 'Dulur Dimyati' telah berhasil mengumpulkan 700 kartu tanda penduduk (KTP).
"Saya yang lahir di Tangerang ini sudah berkomunikasi juga dengan Arief (Wali Kota Tangerang) dan Zaki Iskandar (Bupati Tangerang), saya tanya pada mau maju enggak, mereka bilang masih fokus di daerah, kenapa saya tanya mereka karena mereka anak muda yang memiliki kemampuan. Meski saya dibilang belum masuk ke dalam survey, saya yakin akan melonjak karena saya sudah punya kekuatan nama saya yang bagus bersih saat memimpin Pandeglang," katanya.
Dia juga menyampaikan, sampai saat ini sudah ada beberapa nama yang sudah mendatanginya untuk menawarkan menjadi calon wakil gubernur, seperti Andhika Hazrumy anak dari Ratu Atut Chosiyah, kemudian tim dari Intan Nurul Hikmah adik Zaki Iskandar dan Wawan Iriawan Ketua DPD Nasdem.
"Saya rasa itu nanti kita serahkan kepada tim dan 'Dulur Dimyati' dan koalisi partai yang akan mendukung Dimyati, yang pasti saya tidak mau punya hutang ke partai politik, ini tujuannya agar Banten bisa berbenah, bisa berubah, bisa kok Banten bersih dengan kondisi masyarkat seperti ini, asalkan betul-betul ada kemauan, saat ini kan sudah nyaris hattrick (setiap Gubernur Banten terjerat kasus korupsi)," tandasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain Jakarta, PDIP juga tengah menjaring nama-nama untuk Pilkada Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaDjarot menegaskan koalisi gemuk bukan jaminan menang.
Baca Selengkapnya"Jangan sampai Banten ini jatuh ke lubang yang sama. Kalau jatuh ke lubang yang sama, itu namanya jadi keledai,” ujar Dimyati.
Baca SelengkapnyaMenurut Adian, pihaknya juga tidak peduli apapun pernyataan partai di Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaPDIP mengakui tak bisa mengusung sendiri calon di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaMenurut mantan Wali Kota Surabaya ini, memimpin suatu daerah memiliki tanggung jawab yang besar
Baca SelengkapnyaDPD PDIP DKI Jakarta tengah menjaring bakal cagub-cawagub untuk Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP, Said Abdullah, meminta publik agar memberikan waktu kepada parpol-parpol untuk melakukan penjajakan dan komunikasi politik.
Baca SelengkapnyaMegawati Soekarnoputri mengumumkan para calon kepala daerah untuk menghadapi Pilkada Serentak 2024, Senin (26/8).
Baca SelengkapnyaKetum PDIP Megawati Soekarnoputri menyinggung orang yang mau maju Pilkada tapi tak mau berpartai
Baca SelengkapnyaHasto menilai, upaya mengganjal Anies adalah proses demokrasi yang tidak sehat.
Baca SelengkapnyaPDIP masih mencari figur-figur yang tepat untuk diusung nantinya
Baca Selengkapnya