Lima cawapres ideal untuk Jokowi versi LSI Denny JA
Merdeka.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA memprediksi ada lima nama calon wakil presiden ideal untuk mendampingi Joko Widodo. Lima tokoh itu adalah Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Lima nama ini merupakan hasil survei publik LSI Denny JA ditambah penilaian ahli terhadap nama cawapres yang muncul. LSI melibatkan ahli yang mewakili Indonesia bagian barat, timur, dan tengah untuk menilai kelayakan tokoh membentuk pemerintahan kuat.
"Pertimbangan elektoral dan tokoh itu mampu meningkatkan kualitas pemerintahan," jelas peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfarby saat rilis survei di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (10/7).
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Siapa yang daftar capres cawapres? 'Pada hari Sabtu sore, kami telah mendapatkan surat, menerima surat pemberitahuan rencana pendaftaran partai koalisi, atau gabungan partai politik dari Partai NasDem, Partai PKB, dan Partai PKS,' kata Ketua Divisi Teknis KPU RI Idham Holik dalam konferensi pers di KPU RI, Jakarta Pusat, Senin (16/10).
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Bagaimana Indikator Politik melakukan survei ini? Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.200 sampel responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling.
-
Siapa yang menilai elektabilitas PSI? Direktur Citra Publik Indonesia (CPI) LSI Denny JA Hanggoro Doso Pamungkas menilai, kehadiran Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI belum membuat elektabilitas partai tersebut naik.
Dalam survei ini, LSI membagi cawapres ideal Jokowi dalam empat kategori. Kategori itu merupakan penilaian publik bagaimana kriteria pemerintahan kuat.
Kategori pertama adalah cawapres ideal untuk mendukung Jokowi di parlemen/DPR. Ketua Umum Golkar menempati posisi teratas dengan elektabilitas 35,7 persen. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengikuti dengan angka 21,5 persen. Nama Ketua Umum PPP M Romahurmuziy cukup tinggi di angka 16 persen. Sementara tokoh politik lainnya jika dikumpulkan hanya 18,5 persen.
Kategori berikutnya cawapres ideal Jokowi dalam bidang ekonomi. Menteri Keuangan Sri Mulyani paling tinggi dengan elektabilitas 32,5 persen. Menteri Perikanan Susi Pudjiastuti di urutan kedua dengan elektabilitas 24,5 persen. Pengusaha Chairul Tanjung di urutan ketiga dengan elektabilitas 17 persen. Tokoh lainnya jika digabungkan mencapai 18 persen.
Isu berikutnya adalah keamanan. Cawapres paling ideal bagi Jokowi adalah Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Mantan Kapolda Metro Jaya itu memiliki elektabilitas 32,6 persen. Kepala Staf Kepresidenan yang juga Mantan Panglima TNI, Moeldoko menempati urutan kedua dengan elektabilitas 29 persen. Tokoh berikutnya adalah Mantan Panglima ABRI dan Menko Polhukam Wiranto dengan elektabilitas 25,7 persen. Elektabilitas gabungan tokoh lainnya hanya 7,1 persen.
Kategori terakhir adalah cawpares ideal Jokowi dari tokoh agama. Ketua MUI Maaruf Amin paling tinggi elektabilitasnya di angka 21 persen. Tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin mengikuti dengan elektabilitas 17,2 persen. Gubernur NTB TGB Zainul Majdi di posisi ketiga dengan 12,3 persen. Mantan Ketua MK Mahfud MD di posisi keempat dengan angka 9,5 persen. Sementara tokoh lainnya jika dikumpulkan elektabilitasnya mencapai 22,7 persen.
Survei nasional dilaksanakan setelah pergelaran Pilkada Serentak 27 Juni 2018, dari 28 Juni sampai 5 Juli. Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan responden 1.200 orang. Survei memiliki margin of error kurang lebih 2,9 persen. Survei ini juga dilengkapi dengan focus group discussion, analisis media dan wawancara mendalam.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Denny JA menegaskan pentingnya data untuk menyusun strategi.
Baca SelengkapnyaSejumlah lembaga survei memotret elektabilitas atau tingkat keterpilihan capres dan cawapres empat hari menjelang pencoblosan.
Baca SelengkapnyaDi Bali, NTB, dan NTT, Ganjar-Mahfud memimpin dengan angka 49,6 persen.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA merilis Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berada di urutan teratas dengan 42,9%.
Baca Selengkapnyamasyarakat yang tidak puas dengan kinerja Jokowi lebih banyak memilih Anies-Muhaimin
Baca SelengkapnyaBerdasarkan survei ASI, elektabilitas Ganjar-Mahfud MD menempel Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaAdjie mengatakan, dengan angka yang diperoleh Prabowo-Gibran, maka Pilpres 2024 berpeluang satu putaran.
Baca SelengkapnyaSelain Jabar dan Jatim, Prabowo juga unggul di Banten.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan survei LSI Denny JA bulan September 2023, total jumlah segmen milenial sebanyak 48,5 persen.
Baca SelengkapnyaElektabiltas terbaru versi LSI Denny JA, Prabowo-Gibran 46,6 persen, Ganjar-Mahfud 24,8 persen dan Anies-Cak Imin 22,8 persen.
Baca SelengkapnyaTingginya elektabilitas Luthfi sejalan dengan moncernya popularitas mantan Kapolda Jateng ini.
Baca Selengkapnya