Lima Partai Diprediksi Lolos Threshold di Pemilu 2019
Merdeka.com - Tingkat pengetahuan masyarakat terhadap pelaksanaan Pemilihan Anggota Legislatif dan Pemilihan Presiden Serentak Tahun 2019 mendatang sudah cukup tinggi. Tercatat tingkat pengetahuan masyarakat terhadap Pemilu tersebut mencapai 94,5 persen.
Direktur Eksekutif Roda Tiga Konsultan (RTK) M Kahfi Siregar mengatakan, dari 94,5 persen, tercatat 53,9 persen masyarakat sudah memahami dan menentukan pada pilihannya. Utamanya pilihan pada partai politik yang akan dipilihnya.
Sementara sisanya, dia mengungkapkan, 46,1 persen belum memiliki pilihan partai yang jelas secara terbuka (top of mind). "Jumlah pemilih tersebut berpotensi menjadi swing voters dalam pemilu 2019 mendatang," katanya dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (2/3).
-
Dimana PDIP meraih suara terbanyak di Pileg 2019? Adapun dalam Pileg 2019, PDIP di Bali berhasil meraih 60 persen suara sedang untuk Pilpres yang mengusung pasangan Jokowi-Amin mencapai 90 persen.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Partai apa yang menang Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Bagaimana calon terpilih di Pemilu Proporsional Tertutup? Dengan begitu, wakil rakyat terpilih nantinya ditetapkan oleh partai politik berdasarkan nomor urut. Dalam sistem proporsional tertutup, secara teknis pemilih hanya dapat memilih tanda gambar partai saja.
-
Kenapa PDIP menang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
Survei RTK digelar 28 Januari hingga 15 Februari 2019 dengan menggunakan metode stratified systemic random sampling dan margin of error sebesar 2,5 persen. Survei dilakukan terhadap 1610 responden yang diambil secara proporsional di 161 kelurahan di 34 propinsi. Yakni bagi WNI berusia 17 tahun yang telah memiliki hak suara di Pemilu 2019.
Kahfi menjelaskan, hasil survei Roda Tiga Konsultan menunjukkan jika responden diberikan pilihan 16 nama partai secara tertutup, maka PDIP unggul dengan elektabilitas 22,1 persen, Gerindra 13,7 persen, Golkar 11,2 persen, PKB 8 persen dan Demokrat 7,2 persen. Undecided voters masih tersisa sebesar 20,9 persen.
"Jika undecided voters diasumsikan tidak memilih dan suaranya didistribusikan secara proporsional kepada semua partai, maka perolehan suara lima partai terbesar akan mengalami kenaikan yang signifikan. PDIP menjadi 28,0 persen, Gerindra 17,4 persen, Golkar 14,1 persen, PKB 10,1 persen dan Demokrat 9,1 persen," ujarnya.
Untuk pertanyaan jika Pemilu dilaksanakan hari ini atau sekarang, dimana Roda Tiga Konsultan membagi 3 kategori parpol, tercatat hanya lima partai yang sudah jelas lolos threshold 4 persen. Kelima partai politik itu adalah PDIP, Gerindra, Golkar, PKB dan Demokrat.
Kemudian partai politik yang di ambang batas, antara lolos dan tidak lolos dalam rentang margin of error ± 2,5 persen, yaitu PPP, PKS, Nasdem dan PAN. Sementara partai yang tidak lolos threshold adalah Hanura, PBB, PKPI dan juga partai pendatang baru yaitu Garuda, Berkarya, Perindo dan PSI.
Di sisi lain, lanjut Kahfi, pihaknya juga mencatat penurunan trend dari suara PDIP. Bila sebelumnya sebesar 26 persen menjadi 22,1 persen di bulan Agustus 2019. Berbeda dengan PDIP, Golkar dan PKB justru mengalami kenaikan. Golkar tercatat naik dari 9,3 persen menjadi 11,2 persen, PKB dari 6,5 persen menjadi 8 persen.
"Sementara Gerindra dan Demokrat belum beranjak," imbuhnya.
Dibandingkan perolehan suara 2014, masih kata Kahfi, hanya PDIP dan Gerindra yang mengalami kenaikan yang signifikan. Hal ini menunjukkan efek ekor jas dari Pilpres benar-benar hanya menguntungkan bagi dua partai saja, yaitu PDIP dan Gerindra.
"Partai-partai lain harus berjuang keras untuk menyamai perolehan suara pada Pemilu 2014," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tercatat PDI Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerindra menempati posisi teratas.
Baca Selengkapnya"Elektabilitas partai politik yang tertinggi tapi masih di dalam rentang margin of error, partai Gerindra 18,1 persen, kedua PDI Perjuangan 16,4 persen,"
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan memiliki elektabilitas mencapai 16,4 persen. Partai Gerindra di urutan kedua dengan elektabilitas 14,6 persen.
Baca SelengkapnyaSementara itu, PSI menduduki posisi paling tinggi untuk partai non-parlemen.
Baca SelengkapnyaPDIP memperoleh suara paling tinggi yakni 20,3 persen.
Baca SelengkapnyaPDIP mendapatkan perolehan paling banyak sebanyak 24,1 persen dibandingkan dengan partai politik lainnya, berdasarkan survei indikator
Baca SelengkapnyaIndikator menggelar survei politik di Sumatera Barat pada 26 Juni-10 Juli 2023.
Baca SelengkapnyaKeyakinan itu, kata Hasto, didasari hasil survei yang mencatat suara bimbang atau ragu sangat tinggi yakni 17,3 persen.
Baca SelengkapnyaKendati tertinggi, hasil survei dilakukan Poltracking Indonesia, menunjukkan tren elektabilitas PDI Perjuangan mengalami penurunan sejak September 2023.
Baca SelengkapnyaProses penghitungan suara dilakukan KPU hingga kini masih berlangsung.
Baca SelengkapnyaPSI masih belum lolos parlemen dengan suara 2,36 persen
Baca SelengkapnyaHasil survei dilakukan Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas PDI Perjuangan mengalami tren penurunan.
Baca Selengkapnya