Litbang BPN: Kenaikan Prabowo Melambat, Penurunan Jokowi juga Melambat
Merdeka.com - Anggota Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Haryaddin Mahardika mengklaim, hasil survei internalnya saat ini hampir menyentuh angka imbang dengan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf.
Bahkan, kata dia, selisih angka 11,8 persen antara Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi dalam survei Litbang Kompas, merupakan temuan angka tim litbang BPN pada empat bulan lalu.
"Sudah sangat tipis, sudah hampir dikatakan sebenarnya seri kalau tanding bola. Sudah bisa dikatakan imbang," kata Haryaddin di Prabowo-Sandi Media Center, Jalan Sriwijaya I No 35, Jakarta Selatan, Rabu (20/3).
-
Kenapa Prabowo-Gibran dianggap punya elektabilitas tinggi? Menurut Pradana, salah satu hal yang disorot oleh The Economist adalah terkait elektabilitas Prabowo-Gibran karena komitmen keberlanjutan terhadap berbagai program Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terus digaungkan keduanya.
-
Kenapa elektabilitas Prabowo naik? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Apa prestasi utama Prabowo Subianto? 'Menhan Prabowo mencatatkan jumlah Net Sentiment tertinggi, yaitu 27,518, yang merupakan indikator kuat dari jumlah besar percakapan positif yang berpusat pada kinerjanya. Hal ini menjadi penanda penting, tidak hanya bagi dirinya tetapi juga bagi Kabinet Indonesia Maju secara keseluruhan,'
-
Suara apa yang diraih Prabowo-Gibran di Sulawesi Utara? Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengesahkan suara pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul di wilayah Sulawesi Utara. Prabowo-Gibran meraup 1.229.069 suara. Hal ini berdasarkan hasil rapat rekapitulasi wilayah Sulawesi Utara yang digelar di kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (14/3).
Dia menambahkan, Litbang BPN selalu melakukan survei berkelanjutan tiap satu bulan sekali. Namun, Haryaddin enggan membeberkan berapa elektabilitas Prabowo-Sandi dari hasil survei internal.
"Tentu saja per bulan (lakukan survei). Sebenarnya kan kalau hasil survei internal saya tidak boleh sebutkan, tapi kira-kira selisihnya sudah single digit dan hampir seri," ungkapnya.
Meski elektabilitas hampir imbang, Haryaddin mengakui, dari hasil survei yang mereka lakukan tiap bulannya terus mengalami pelambatan. Contohnya, kenaikan elektabilitas untuk Prabowo-Sandi saat ini cenderung melambat, begitu juga penurunan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf juga melambat.
"Pergerakan memang lambat, artinya pertambahan kita nggak secepat dulu, turunnya 01 juga enggak secepat dulu, tapi kira-kira kalau bagi kita, kita selalu optimis karena bagi kita survei internal kita menunjukan hasil yang cukup konsisten," tuturnya.
Selain itu, Haryaddin mengatakan, untuk provinsi Jawa Tengah hasil survei internalnya menunjukan pertumbuhan angka yang signifikan. Ibaratnya, kata dia, selisih angka Prabowo-Hatta melawan Jokowi-Jusuf Kalla di Pilpres 2014 di 'kandang banteng' sebanyak 6 juta. Sementara saat ini telah merosot menjadi 3 juta.
"Ya Jateng salah satu fokus kita. Dan kita cukup berhasil di Jateng mengurangi gap ini sejauh ini. Sudah jauh dibandingkan 2014, sudah jauh yah kita bisa katakan kalau dulu 2014 bedanya 6 juta mungkin sekarang tinggal separuh mungkin bedanya," kata Harryadin.
Dia mengaku, metode survei yang digunakan BPN tak jauh beda dengan metode survei yang dilakukan lembaga survei lain, termasuk yang dilakukan Kompas baru-baru ini.
"Ya rata-rata sama sih itu kan perhitungan lembaga survei untuk survei seluruh Indonesia rata-rata jumlahnya segitu saja kan. Kita ikuti hampir sama metodologinya sama," kata Harryadin.
Politikus Partai Gerindra itu menambahkan, pendukung Prabowo-Sandi dari hasil survei internal mereka kebanyakan adalah kaum terpelajar, orang berpenghasilan tinggi, hingga anak-anak muda.
"Kekuatan kita semakin muda semakin kuat kita, semakin melek teknologi semakin kuat, semakin tinggi pendapatan semakin kuat, semakin tinggi pendidikan semakin kuat. Kuat dukungan Prabowo-Sandi," tandasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pergerakan akar rumput Ganjar-Mahfud nyaris tidak ada
Baca SelengkapnyaPada survei terbaru 23-24 Desember 2023, elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai angka 46,7 persen. Angkanya terus naik dari November 2023.
Baca SelengkapnyaPresiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) menanggapi hasil survei Pilkada Jateng terbaru yang dirilis SMRC.
Baca SelengkapnyaHasto menyampaikan, di Jawa Tengah pihaknya optimis bisa meraup suara untuk Ganjar-Mahfud sebesar 62 persen.
Baca SelengkapnyaPasangan nomor urut dua, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mengalami kenaikan.
Baca SelengkapnyaSebaliknya, penurunan dialami pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Padahal, Ganjar pernah menjabat Gubernur Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA merilis Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berada di urutan teratas dengan 42,9%.
Baca SelengkapnyaTren elektabilitas ketiga calon pada periode Juli-Agustus 2023 menunjukkan Ganjar mengalami kenaikan.
Baca Selengkapnya"Kalau tingkat kepuasan Jokowi naik maka kabar baik bagi Prabowo, kurang baik bagi Anies," kata kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta
Baca SelengkapnyaSementara pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengalami juga peningkatan.
Baca SelengkapnyaElektabilitas paslon nomor urut tiga Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Jawa Tengah menurun menurut lembaga survei Indikator Politik Indonesia.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dengan elektabilitas 53,4 persen.
Baca Selengkapnya