Loyalis Anas: Banyak tokoh politik tewas diracun
Merdeka.com - Juru Bicara Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), Ma'mun Murod Al-Barbasy meminta masyarakat tidak menanggapi berlebihan soal larangan agar Anas Urbaningrum tidak menikmati makanan dari KPK. Ada sejumlah alasan, mengapa keluarga mengeluarkan larangan itu.
"Saya rasa keinginan sahabat dan keluarga Anas bukan hal aneh. Faktanya banyak tokoh politik yang meninggal secara aneh dan misterius," ujar Ma'mun kepada wartawan di Jakarta, Selasa (14/1).
Dia menjelaskan, ada sejumlah alasan yang membuat pihaknya melarang Anas menyicipi makanan dari KPK. Banyak tokoh internasional maupun nasional yang tewas akibat memakan makanan karena terdapat racun di dalamnya.
-
Bagaimana Anies meminta agar masyarakat tidak menghukumnya? Oleh karena itu, Anies meminta agar masyarakat tidak menghukumnya dengan janji-janji pemimpin lain yang tidak dipenuhi.
-
Kenapa Anies meminta masyarakat agar tidak menghukumnya? Oleh karena itu, Anies meminta agar masyarakat tidak menghukumnya dengan janji-janji pemimpin lain yang tidak dipenuhi.
-
Kenapa Anies-Cak Imin keberatan? Ketua KPU Provinsi Bengkulu, Rusman Sudarsono membacakan keberatan saksi pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin atas hasil rekapitulasi suara di Bengkulu. Dia mengatakan, saksi Anies-Cak Imin mengaku keberatan karena ada dugaan pejabat memenangkan pasangan tertentu melalui program pemerintah.
-
Kenapa nafsu makan anak yang berlebihan harus ditahan? Sebab, anak yang terus merasa lapar dan selalu ingin makan bisa menyebabkan peningkatan berat badan yang tidak terkontrol.
-
Mengapa Anas Urbaningrum tidak ingin dipaksakan untuk bertemu SBY? “Begini, jadi silaturahim itu sesuatu yang baik, tetapi silaturahim itu juga tidak harus dipaksakan waktunya, tempatnya kan begitu,“
-
Bagaimana menghentikan anak mengemut makanan? Ini bisa dilakukan dengan berbagai kombinasi cara. Mulai dari membatasi camilan, mengajak makan bersama, hingga menciptakan suasana makan menyenangkan.
Di antaranya, lanjut Ma'mun, meninggalnya Presiden Palestina Yasser Arafat karena diracun oleh Israel, atau kecelakaan aneh yang dialami tokoh NU Subhan ZE di Makkah. Dia pun menyoroti kematian aktivis HAM Munir yang tewas di pesawat saat perjalanan dari Indonesia menuju Belanda.
"Berangkat dari fakta-fakta ini, rasanya keinginan sahabat dan keluarga Anas tidak berlebihan. Dalam politik, apapun sangat mungkin terjadi, termasuk pembunuhan secara berlahan melalui makanan," tandasnya.
Dalam keterangannya di Markas PPI, sejumlah kolega dan keluarga mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu memberi catatan khusus untuk suaminya. Salah satunya untuk tidak mengonsumsi makan dan minum dari KPK.
"Mas Anas tidak boleh makan dan minum dari pemberian KPK itu catatan keluarga," kata Fungsioner Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), Deny Hariatna di Markas PPI, di Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (10/1).
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Surat pernyataan 'Temu Kangen Anas' menyebut acara ini tidak akan mengandung unsur politik.
Baca SelengkapnyaPemerintah diminta memberikan arahan kepada seluruh aparat sipil negara untuk netral.
Baca SelengkapnyaMenurut dia pernyataan 'Gantung di Monas' jika terlibat dalam kasus korupsinya bukan betul gantung diri secara fisik.
Baca SelengkapnyaASN dilarang like dan komen di akun media sosial capres-cawapres.
Baca Selengkapnya"Kemudian minta maaf pada yang menciptakan manusia. Menciptakan kita semua. Minta maaf kalau saya bergetar soal ini," katanya.
Baca SelengkapnyaMenpan RB Azwar Anas menegaskan, ASN dilarang like dan komen di akun media sosial capres-cawapres.
Baca SelengkapnyaAturan ini untuk mencegah penggunaan fasilitas jabatan atau negara, serta mencegah adanya keputusan dan/atau tindakan yang dapat menguntungkan.
Baca SelengkapnyaHendropriyono menganggap orang toxic adalah pihak yang anti kemapanan.
Baca SelengkapnyaAnas memberikan pidato perihal pernyataan siap digantung di Monumen Nasional (Monas) apabila terbukti terlibat dalam kasus korupsi proyek Hambalang.
Baca SelengkapnyaMenpan RB Azwar Anas telah menyiapkan sanksi bagi ASN tak netral selama Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaNamun, dalam acara tersebut mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu tak ujuk-ujuk digantung. Dia justru merayakan momen ulang tahunnya yang ke-54.
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, standar orang yang memimpin KPK bukan hanya harus bebas dari masalah hukum tetapi juga masalah etika.
Baca Selengkapnya