Loyalis Anas tegaskan berani lawan SBY di Kongres Demokrat
Merdeka.com - Politikus Demokrat Gede Pasek Suardika berniat maju jadi calon ketua umum di Kongres awal 2015 nanti. Dia tak khawatir meski nanti harus melawan incumbent Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga didesak maju.
Pasek mengungkapkan, pihaknya maju karena tak ingin ada oligarki di Partai Demokrat. Dia mencium ada gelagat pemaksaan terhadap DPC dan DPD untuk mendukung satu calon secara aklamasi di kongres.
"Respons terhadap upaya tidak demokratis untuk memaksa DPC dan DPD untuk membuat pernyataan bermaterai dan mendukung secara aklamasi calon tunggal yang akan maju," kata Pasek saat dihubungi, Rabu (17/12).
-
Kenapa Bung Yes optimis Indonesia bisa menang? Keyakinan Bung Yes ini didasarkan pada alasan yang kuat. Sebagai seorang wartawan olahraga senior, ia berpendapat bahwa Indonesia memiliki modal yang baik untuk meraih kemenangan. Modal tersebut adalah hasil imbang yang didapat Skuad Garuda pada pertandingan pertama di kandang Arab Saudi, di mana Jay Idzes dan rekan-rekannya menunjukkan penampilan yang baik dan percaya diri.
-
Kenapa SBY ibaratkan Pemilu 2024 sebagai perang Bharatayudha? Dalam sebuah kesempatan, SBY bahkan mengibaratkan, Pemilu 2024 sebagai perang Bharatayudha.
-
Siapa yang diyakini Surya Paloh akan menang jika Pilpres dua putaran? Paloh yakin Anies-Cak Imin akan menang jika dua putaran.
-
Kenapa persaingan Pilgub Sulteng sangat ketat? Dari dua skenario 3 calon ini terlihat bahwa persaingan ketat terjadi antara Ahmad M Ali dan Anwar Hafid. Selisih keduanya hanya 0.8-4.3 persen tergantung komposisi calon yang bersaing,' papar Deni.
-
Apa itu Pilkada? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah proses demokratisasi di Indonesia yang memungkinkan rakyat untuk memilih kepala daerah mereka secara langsung.
-
Siapa calon Menkeu Prabowo? Prabowo didampingi sejumlah pejabat, yang salah satunya dikabarkan sebagai calon menteri keuangan.
Pasek yang juga kawan akrab Anas Urbaningrum ini mengaku mendapat laporan banyak pengurus DPC yang dipecat, diganti oleh pelaksana tugas demi memuluskan desain aklamasi untuk calon itu. Dia tak mau menyebut secara gamblang, siapa calon yang dimaksud itu.
"Respons terhadap fakta yang kita temukan, ternyata banyak sekali ketua DPC yang di-Plt-kan. Walaupun surat pemecatan itu tidak ditandatangani oleh Ketua Harian Syarief Hasan dan Sekjen Ibas. Padahal mereka itu adalah yang memilih SBY pada kongres sebelumnya. Saya sudah temukan puluhan," terang dia.
Karena temuan-temuan ini, Pasek merasa harus maju di kongres. Dia menilai, roda organisasi harus tetap berjalan dan setiap kader berhak mencalonkan diri sebagai ketua umum.
"Kalau incumbent tampil, itu adalah hal yang biasa. Katanya kuat sekali? Saya yakin, Pak SBY adalah calon yang kuat. Tapi, ibarat piala dunia, masa tidak ada kompetisi? Masa akan membiarkan Jerman Barat menang? Biarkan lah Indonesia ikut supaya ada kompetisi," lanjut dia.
Dia juga tak khawatir dan tidak takut untuk melawan sekaligus mengkritik SBY secara terbuka. Dia hanya ingin membangun kader Demokrat dengan karakter yang kuat.
"Kalau incumbent dikritik wajar, risiko incumbent dikritik atas kebijakan yang dibuat sebelumnya. Saya ingin membangun Demokrat dengan karakter kader pejuang, bukan penikmat. Makanya kalau kader berkarakter Sengkuni tidak akan nyaman dengan karakter saya. Mereka pasti akan belingsatan," pungkasnya. (mdk/ren)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies rupanya berbeda pendapat dengan SBY. Menurut Anies, Pilpres 2024 merupakan kompetisi.
Baca SelengkapnyaBharatayuddha dikenal sebagai perang besar antara keluarga Pandawa melawan Kurawa.
Baca SelengkapnyaNasDem meminta Anies tidak memilih calon wakil presiden karena tokoh tersebut punya partai politik.
Baca SelengkapnyaSebuah pengalaman bagi PKS pada Pilpres 2024 untuk memenangan Anies Baswedan menjadi Presiden
Baca SelengkapnyaNamun SBY ingin seluruh kader Demokrat tetap tenang. Menganggap semua yang dialami Demokrat dengan tenang. Tidak emosional.
Baca SelengkapnyaEdy Rahmayadi dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok digadang-gadang akan maju di Pilgub Sumut.
Baca SelengkapnyaDemokrat mendapatkan hikmah karena Anies akhirnya memutuskan meninggalkan AHY.
Baca SelengkapnyaWalaupun begitu, Golkar menyebut hak setiap orang untuk maju dalam pilkada termasuk Anies.
Baca SelengkapnyaPesan yang kedua yakni, kader merasa bahwa Partai Demokrat diprank oleh musang berbulu domba. Dia pun mengaku tertegun dengan kalimat itu.
Baca SelengkapnyaKeputusan berkoalisi dengan partai pengusung Ganjar maupun Prabowo itu masih menunggu keputusan Majelis Tinggi Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaSBY lebih memilih Prabowo Subianto-Gibran karena dinilai lebih siap memimpin Indonesia
Baca SelengkapnyaSBY sebut Demokrat ditelikung dan ditinggalkan atas terjadinya kejadian pada 3 hari yang lalu.
Baca Selengkapnya