Loyalis: Kalau Bamsoet Tak Maju Munas Golkar Malah Melukai Pendukung
Merdeka.com - Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) disebut akan tetap maju dalam Munas Golkar Desember 2019 nanti. Setelah sebelumnya, Bamsoet disebut cooling down dan menyatakan mendukung Airlangga sebagai ketua umum.
Tim Pemenangan Bamsoet, Nofel Saleh Hilabi menegaskan, Bamsoet memang harus maju di Munas Golkar 2019. Sebab jika tidak, hal itu malah melukai para pendukungnya.
"Mas Bamsoet memang harus maju. Jadi kalau mas Bamsoet tidak maju itu melukai seluruh pendukung dan pengusung kalau dia tidak maju, karena mas Bamsoet maju bukan keinginan dia sendiri, mas Bamsoet maju dapat dorongan dari teman-teman di daerah dan teman-teman pengurus pleno yang tergabung dalam tim pemenangan Bamsoet," jelas Nofel saat dihubungi merdeka.com, Kamis (31/10).
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Mengapa Golkar ingin Airlangga memimpin lagi? Pasalnya, Airlangga dinilai berhasil dengan membawa Golkar berada di urutan kedua Pemilu 2024 dengan perolehan suara 15,28% 'Prestasi AH (Airlangga Hartarto) yang bisa naikkan elektabilitas Golkar tak bisa dibantah,' ujar Pengamat Politik Adi Prayitno, Jumat (29/3).
-
Siapa yang ingin Airlangga memimpin Golkar? Kendati begitu, mayoritas pengurus dan kader Partai Golkar menginkan Airlangga melanjutkan kepemimpinannya.
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
Nofel juga menegaskan, tidak ada perjanjian bahwa jabatan ketua MPR yang dipegang Bamsoet saat ini sebagai bentuk kesepakatan tak boleh lagi maju di Munas Golkar. Pada akhir September lalu, Airlangga dan Bamsoet bertemu, setelah itu muncul keputusan ketua MPR.
"Enggak ada hal-hal kaya gitu, enggak ada, Mas Bamsoet mendukung Airlangga sebagai ketum karena memang Golkar saat ini di bawah kepemimpinan Airlangga masa enggak dukung. Kalau Ketua MPR, kan tidak cuma didukung Golkar, tapi parpol lain," kata Nofel.
Ketum Golkar Jangan Rangkap Menteri
Dia menegaskan, setiap kader berhak mencalonkan diri sebagai ketua umum di Munas Golkar. Apalagi, jika kader tersebut mendapatkan dorongan dari pemilik suara di munas. Ketum Airlangga tidak berhak melarang kader untuk maju.
"Jadi kalau misalkan, Airlangga bilang enggak bisa maju karena sudah jadi ketua MPR berarti sifat dia otoriter enggak bagus, buat partai," tambah Nofel lagi.
Dia juga tak ingin ketua umum Golkar merangkap jabatan sebagai menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf. Hal itu akan menjadikan tugas menteri Jokowi semakin berat.
"Kalau bisa (ketum Golkar) jangan yang jadi pembantu presiden. Jadinya nanti yaitu kasus menteri rapat-rapat Glkar di kantor menko, kerjaannya menko kan berat, banyak," tutup dia.
Jadi Ketua MPR Bukan Karena Airlangga
Setelah sempat menyatakan diri untuk cooling down di pertarungan Munas Golkar, Bambang Soesatyo disebut akan kembali berkontestasi dengan Airlangga Hartarto. Hal ini diungkap oleh loyalis Bamsoet, Darul Siska.
"Tetap maju," kata Darul kepada merdeka.com, Kamis (31/10).
Bamsoet sempat menyatakan cooling down setelah melakukan pertemuan dengan Airlangga Hartarto beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan itu, disepakati bahwa Bamsoet akan dicalonkan Golkar menjadi ketua MPR.
Namun menurut Darul, terpilihnya Bamsoet jadi ketua MPR bukan karena restu dari Airlangga. Tapi atas rekomendasi partai Golkar.
Sementara untuk Munas Golkar, Bamsoet disebut tak bisa mengelak dari desakan pimpinan DPD partai. Bamsoet diklaim didukung banyak kader untuk menjadi ketua umum Golkar.
"Mas Bambang Soesatyo jadi Ketua MPR karena dukungan Partai, Mas Bambang Soesatyo tak mengelak dari tanggung jawab karena didesak oleh pimpinan DPD dan kader-kader untuk memimpin dan membesarkan partai," tambah Darul.
Sempat Cooling Down
Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo bertemu, Jumat 27 September lalu. Hasilnya, Bamsoet memutuskan mendukung pencalonan Airlangga di Munas Golkar.
Bamsoet menjelaskan, hal ini dilakukan guna menjaga soliditas partai. Terlebih saat ini tengah terjadi berbagai isu di Tanah Air yang butuh perhatian elite politik.
"Untuk sementara ini, saya cooling down dulu. Memutuskan untuk mendukung pencalonan beliau (Airlangga)," jelas Bamsoet kepada merdeka.com, Sabtu (28/9).
Dia tak ingin kegaduhan terjadi di internal Golkar menambah beban Presiden Jokowi. Ditambah, kondisi dan situasi negara yang tengah menghadapi banyak persoalan.
Golkar sebagai partai pemerintah, harus mendukung dan menjaga stabilitas politik Jokowi. Terlebih jelang pelantikan Jokowi-Maruf Amin 20 Oktober nanti.
Bukan cuma itu, Bamsoet juga akhirnya menerima tawaran untuk menjadi Ketua MPR dari Golkar. Hal itu yang ditawarkan oleh Airlangga dalam pertemuan semalam.
"Beliau meminta saya jadi calon ketua MPR," tambah Ketua DPR itu.
Untuk pencalonan di Munas Golkar 2019, Bamsoet sekali lagi menegaskan ingin menjaga soliditas partai.
"Saya cooling down dulu, karena pertarungan pendukung saya dan beliau keras sekali," tutup dia.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada Munas sebelumnya, Bamsoet mengaku tidak masuk gelanggang demi menjaga keutuhan Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaBamsoet mengaku kondisi Golkar saat ini baik-baik saja. Menurutnya, partai beringin masih terkonsolidasi dengan baik.
Baca SelengkapnyaTak menutup kemungkinan akan ada Munaslub apabila ada peristiwa besar di Partai Golkar.Reporter: Lisza Egeham
Baca SelengkapnyaAirlangga Hartarto mengundurkan diri dari Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) sejak 10 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaMenurut Bamsoet, tantangan dan cobaan itulah yang membuat Golkar semakin menyatu dan saling menguatkan.
Baca SelengkapnyaDia menyebut tak menjamin Airlangga akan terpilih menjadi ketua umum kembali.
Baca SelengkapnyaBamsoet menegaskan, pertemuan dengan JK itu tidak membahas Munas Golkar
Baca SelengkapnyaBamsoet masih belum memastikan apakah dirinya akan ikut bertarung di Munas Golkar.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar saat ini sedang melakukan persiapan Munas untuk memilih ketua umum definitif, usai Airlangga mundur dari jabatannya.
Baca SelengkapnyaPolitikus yang akrab disapa Bamsoet ini menegaskan tidak ada wacana Munaslub untuk mengubah keputusan soal pencapresan.
Baca SelengkapnyaPerubahan UU MD3 bisa mempengaruhi komposisi pimpinan DPR, dan jabatan ketua.
Baca SelengkapnyaBamsoet menyapa para ketua umum partai politik dalam sidang tahunan MPR/DPR/DPD RI. Bamsoet sempat mencari-cari Menteri Investasi Indonesia Bahlil Lahadalia.
Baca Selengkapnya