Loyalis Ngotot Bamsoet Harus Maju Jadi Caketum Golkar

Merdeka.com - Kader Partai Golkar Loyalis Bambang Soesatyo (Bamsoet) menegaskan dukungan untuk Bamsoet menjadi Ketum partai beringin. Ketua Tim Sukses Bamsoet, Ahmadi Noor Supit, mengklaim, mayoritas kader mendorong Bamsoet maju jadi caketum di Munas Golkar.

"Saya ingin sampaikan bahwa BS atas dasar desakan dan dukungan yang keras dari bawah, dari atas, dari bawah, dari pinggir, dari semua kalangan Bamsoet harus tetap maju sebagai caketum Golkar," kata Ahmadi saat jumpa pers, di Hotel Sultan, Jakarta, Senayan, Kamis (7/11).

Ahmadi menyebut, pihaknya sudah menyerap aspirasi kader berkembang dari tingkat daerah dan pusat. Mereka ingin melihat partai beringin bangkit dari kekalahan yang melanda dari pemilu 3 periode belakang.

"Golkar perolehan suaranya menurun. Ini adalah fakta. Oleh karena itu kader Golkar dari seluruh jajaran di Indonesia merasakan bahwa bagi Golkar sekarang 2019-2024 kita harus betul-betul siap mengembalikan marwah martabat Partai Golkar," ujarnya.

Golkar Adalah Partai Terbuka

Menurut Ahmadi, Golkar tidak bisa bangkit karena secara internal pecah dan ada intrik dari luar dalam yang mengakibatkan Golkar tidak bisa satu. Dia bilang, semua kader Golkar ingin seorang pemimpin yang bisa menyatukan dan menyalurkan semua potensi Golkar untuk menjadi besar kembali.

"Yang paling pantas dengan segala macam reputasi dan keberhasilan dengan segala macam kemampuan kapasitas untuk bisa menyatukan kembali partai Golkar, bahkan juga bisa diakui untk bisa bergaul dari kalangan-kalangan dari bawah ke atas, tokoh itu adalah Bambang Soesatyo," tuturnya.

Dia menambahkan, bahwa Golkar adalah partai terbuka dan bukan partai yang dimiliki satu orang.

"Kita tidak dikendalikan oleh orang lain. Tidak boleh terjadi ada calon tunggal. Oke yang kami pastikan bahwa salah satu calonnya adalah Bambang Soesatyo," pungkas politikus Golkar itu.

Acara dukungan tersebut dihadiri sejumlah politikus Golkar yakni Robert Kardinal, Andi Sinulingga, Darul Siska, Ichsan Firdaus, dan Yorrys Raweyai.