LSI: 60 Persen warga DKI tak rela dipimpin Ahok
Merdeka.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) melakukan survei dari tanggal 5 hingga 11 Januari 2016, terhadap Pilkada DKI Jakarta 2017. Dari survei yang dilakukan LSI mengangkat tema mengenai status calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang menjadi terdakwa penistaan agama.
"Responden (warga) ditanya soal status pak Ahok menjadi terdakwa dalam kasus dugaan penistaan agama, sebanyak 85,80 persen warga mengaku mendengar akan hal tersebut, 8,00 persen tidak mendengar dan 6,10 persen tidak tahu," ujar salah satu peneliti LSI, Ardian Sopa, di kantor LSI, di Jalan Pemuda No. 70, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (17/1).
Survei dilakukan dengan metode sampling multistage random. Jumlah responden 880 responden. Wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner dan margin of error sekira 3,4 persen.
-
Bagaimana cara survei dilakukan? Survei dilakukan dengan wawancara responden menggunakan telepon pada 23-24 Desember 2023.
-
Bagaimana survei ini dilakukan? Survei dilakukan di seluruh Indonesia melibatkan 1.262 responden secara nasional, dan 4.000 responden di Jawa.
-
Bagaimana metode survei Litbang Kompas? Survei dilakukan Litbang Kompas pada 29 November hingga 4 Desember 2023 terhadap 1.364 responden yang dipilih secara acak. Metode penelitian yaitu dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia. Sementara tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error penelitian +-2,65 persen.
-
Bagaimana Indikator Politik melakukan survei ini? Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.200 sampel responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling.
-
Bagaimana metode pengambilan data dalam survei Gibran? Metode pengambilan data dalam survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka.
-
Bagaimana SMRC melakukan survei Pilgub Sulteng? Semua responden diwawancara secara tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Kata Sopa, selain menanyakan hal tersebut, pihak juga menanyakan responden mengenai kerelaan jika dipimpin oleh terdakwa penista agama.
"Mayoritas warga menjawab tidak mau dipimpin oleh seorang terdakwa. Ada 60 persen warga yang tidak rela gubernur terpilih adalah seorang terdakwa penista agama. 17,8 persen rela gubernur DKI seorang terdakwa penista agama dan 21,8 persen tidak menjawab," kata Ardian.
Meskipun demikian, Ardian mengatakan pendukung Ahok tetap setia untuk mendukung nomor urut dua tersebut. "Hanya minoritas yang tidak mempersoalkan status terdakwa," pungkasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Burhanuddin Muhtadi menyampaikan bahwa bantuan sosial (bansos) berefek kepada approval rating Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaTerkait dengan angka 93,3 persen itu belum dapat dipastikan jika pemilih untuk tidak golput.
Baca SelengkapnyaKedua bakal calob gubernur tersebut memiliki basis dukungan masing-masing.
Baca Selengkapnya