LSI Denny JA: Berkat Jokowi, PDIP bertahan di puncak klasemen
Merdeka.com - Lembaga riset Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil penelitian yang dilakukan pada periode 28 April sampai 5 Mei 2018. Salah satu yang dipotret adalah elektabilitas partai politik berdasarkan tiga hal. Pertama, capres yang diusung. Kedua, berdasarkan program populer. Ketiga, berdasarkan skandal kader dan politisi.
Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa menuturkan, sebanyak 75,5 persen responden menyatakan, capres yang kuat mempengaruhi elektabilitas partai. Ini yang membuat PDIP masih bertahan di puncak klasemen. Sosok Presiden Joko Widodo atau Jokowi sudah terasosiasi dengan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu.
Sebanyak 65 persen responden menyatakan Jokowi terasosiasi dengan PDIP. Sedangkan 20,0 persen menyatakan Jokowi terasosiasi gabungan partai lain. "Ini yang membuat PDIP bertahan (Jokowi) di puncak klasemen," ujar Ardian di kantornya, Jakarta, Selasa (8/5).
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Bagaimana PDIP memenangkan pemilu? Kemenangan ini menunjukkan bahwa citra dan program kerja yang ditawarkan oleh PDIP dapat diterima oleh masyarakat luas.Hal ini juga menegaskan bahwa visi dan misi partai ini sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat Indonesia.
Dilihat dari program populer, 74,7 persen responden setuju bahwa program populer mempengaruhi kesukaan pemilih terhadap partai. Soal skandal di partai, 51,7 persen responden setuju skandal politisi mempengaruhi elektabilitas partai.
Dia mencontohkan perkembangan isu korupsi e-KTP yang sempat menyeret nama Puan Maharani dan Pramono Anung. Dari yang memilih PDIP, sebesar 77 persen tetap akan memilih partai berlambang banteng bermoncong putih itu. "10,7 persen tidak akan memilih PDIP. Tidak tahu atau tidak jawab sebesar 12,3 persen," ucap Ardian
Diketahui, dalam survei ini, PDIP kokoh di puncak klasemen dengan meraih 21,70 persen suara. Disusul kemudian Golkar dengan 15,30 persen, dan Gerindra 14,70 persen. Survei ini dilakukan dengan metode multistage random sampling, dengan jumlah responden 1.200 orang. Dimana menggunakan wawancara tatap muka responden, yang menggunakan kuesioner. Dengan margin of error lebih kurang 2,9 persen.
Reporter: Putu Merta Surya PutraSumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketika tingkat dukungan untuk Jokowi meningkat, maka berdampak positif bagi PDIP.
Baca SelengkapnyaPeneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, ada dua alasan utama mengapa dukungan publik untuk PDIP tinggi.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator Politik Indonesia mencatat pengaruh figur Jokowi dan Megawati dalam mempengaruhi pillihan publik ke PDIP
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto dinilai mendapatkan ‘Jokowi Effect’ yang membuat elektabilitasnya kian tinggi jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPantai pemenang pemilu 2019 adalah PDIP. PDIP berhasil meraih posisi pemenang dengan jumlah kursi terbanyak di parlemen.
Baca SelengkapnyaDari Oktober 2023, elektabilitas PDI Perjuangan mengalami penurunan dari 20,8 persen, lalu 19,7 persen dan 19,1 persen di Desember 2023
Baca SelengkapnyaRenggangnya hubungan Jokowi dan PDIP juga bisa mempertegas posisi pendukung Jokowi di luar PDIP.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA mengungkapkan elektabilitas PDIP disalip Gerindra pada November 2023.
Baca SelengkapnyaElektabilitas PDI Perjuangan memang masih di paling atas dengan angka 19,1 persen, tetapi terus alami penurunan dari survei sebelumnya.
Baca SelengkapnyaHasto menyebut, dalam kabinet Jokowi ada menteri powerfull dan menteri super powerfull.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep optimistis partainya lolos ambang batas parlemen pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaBahlil mengutip survei kepuasan publik terhadap Jokowi yang sangat tinggi. Sehingga yang berhadapan dengan Jokowi harus melawan rakyat.
Baca Selengkapnya