LSI Denny JA: Usai Debat Perdana, Elektabilitas Jokowi Naik 0,6% dan Prabowo 0,4%
Merdeka.com - Lembaga penelitian Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, merilis hasil survei yang dilakukan 18-25 Januari 2019, salah satunya tentang pengaruh elektabilitas Capres Cawapres, seusai debat perdana 17 Januari 2019 lalu.
Peneliti senior LSI Denny JA, Adjie Alfaraby mengatakan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf masih unggul dibandingkan Prabowo-Sandiaga.
"Pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin meraih 54,8 persen, sementara Prabowo-Sandiaga 31,0 persen. Sementara yang masih belum memutuskan, atau rahasia, maupun tidak tahu dan tidak jawab, sebesar 14,2 persen," ucap Adjie di kantornya, Jakarta, Rabu (30/1/2019).
-
Bagaimana survei ini dilakukan? Survei dilakukan di seluruh Indonesia melibatkan 1.262 responden secara nasional, dan 4.000 responden di Jawa.
-
Bagaimana cara survei dilakukan? Survei dilakukan dengan wawancara responden menggunakan telepon pada 23-24 Desember 2023.
-
Bagaimana metode survei Litbang Kompas? Survei dilakukan Litbang Kompas pada 29 November hingga 4 Desember 2023 terhadap 1.364 responden yang dipilih secara acak. Metode penelitian yaitu dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia. Sementara tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error penelitian +-2,65 persen.
-
Bagaimana Indikator Politik melakukan survei ini? Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.200 sampel responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling.
-
Bagaimana LSI melakukan survei? Adapun survei ini dilakukan pada awal Desember 2023, memakai metode random digit dialing (RDD) dengan teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
-
Bagaimana cara penelitian ini dilakukan? Sebuah studi yang dipimpin oleh tim dari NYU Grossman School of Medicine mengamati pengalaman mendekati kematian orang-orang yang selamat dari serangan jantung. Mereka juga melihat pada saat-saat sadar ketika mereka tampak tidak sadarkan diri.
Namun, menurut dia, debat perdana Capres ini tak mempengaruhi secara signifikan terhadap elektabilitas. Pasalnya jika mengaca pada hasil survei Desember 2018, Jokowi-Ma'ruf 54,8 persen, Prabowo-Sandiaga 30,6 persen, dan tidak memilih atau menjawab 15,2 persen.
"Pasca debat kenaikan elektabilitas masing-masing paslon tidak signifikan. Jokowi-Ma'ruf naik 0,6 persen, dan Prabowo-Sandiaga naik 0,4 persen. Jadi tidak banyak berefek, karena angkanya cenderung sama," jelas Adjie.
Selain itu, masih kata dia, menjadi faktor lain lantaran, dari responden yang ada, hanya 50,6 persen menyatakan menonton, 46,7 persen tak menonton, dan tidak menjawab 2,7 persen.
"Sedangkan yang menonton secara utuh hanya 29,6 persen. Yang hanya menonton sebagian saja 69,9 persen. Tidak tahu atau tidak jawab 0,5 persen," kata Adjie.
Sehingga, masih kata dia, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf masih stabil menang, dibandingkan Prabowo-Sandiaga.
"Masih stabil menang Jokowi-Ma'ruf. Selisihnya sekitar 20 persen," pungkasnya.
Adapun survei ini menggunakan metode multistage random sampling, dengan jumlah 1.200 responden. Prosesnya pun menggunakan wawancara tatap muka dengan kuesioner, dan margin of errornya -/+ 2,8 persen.
Reporter: Putu Merta Surya PutraSumber: Liputan6.com
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
masyarakat yang tidak puas dengan kinerja Jokowi lebih banyak memilih Anies-Muhaimin
Baca SelengkapnyaElektabiltas terbaru versi LSI Denny JA, Prabowo-Gibran 46,6 persen, Ganjar-Mahfud 24,8 persen dan Anies-Cak Imin 22,8 persen.
Baca SelengkapnyaSurvei LSI Denny JA yang mengusung tema "Di Ambang Pilpres Satu Putaran Saja" ini dilakukan pada periode 16-26 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Prabowo-Gibran di dua survei Pilpres tembus 43,3% dan 46,7%
Baca SelengkapnyaPasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) memiliki elektabilitas paling tinggi 51,8% disusul Pramono-Rano 28,4% kemudian Dharma-Kun 3,2%
Baca SelengkapnyaElektabilitas pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka melampaui The Magic Number, yaitu 50,7 persen.
Baca Selengkapnya