LSI: Elektabilitas Demokrat di bawah 5 persen
Merdeka.com - Menjelang Pemilu 2014, suara Partai Demokrat diperkirakan terus mengalami penurunan. Tergerusnya suara Partai Demokrat dikarenakan banyak kadernya tersandung kasus korupsi.
Hal itu berdasarkan hasil survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI). Demokrat diperkirakan menjadi partai kecil dengan elektabilitas di bawah 5 persen.
"Elektabilitas menurun akibat para kadernya tersangkut korupsi seperti iklan yang ditunjukkan kepada masyarakat. Angelina Sondakh, Anas Urbaningrum, Andi Mallarangeng dan Nazaruddin ini yang ditandai berakhirnya rezim Demokrat," ujar Peneliti LSI Adji Alfaraby di Kantor LSI, Jakarta Timur, Minggu (2/2).
-
Bagaimana Partai Demokrat meraih suara? Partai Demokrat yang lahir sebelum Pemilu 2004 merupakan partai yang mampu menarik suara dengan mengandalkan popularitas seorang tokoh, yakni Susilo Bambang Yudhoyono.
-
Kenapa suara Partai Demokrat merosot? Merosotnya perolehan suara ditengarai karena konflik internal dan beberapa tokoh partai yang terciduk kasus korupsi.
-
Apa itu Sengketa Pemilu? Sengketa Pemilu adalah konsekuensi yang mungkin terjadi dalam sistem penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu). Walaupun sistem sudah dirancang sebaik mungkin, kemungkinan pelanggaran yang bisa mencederai kualitas Pemilu masih bisa terjadi.
-
Apa itu pelanggaran kode etik Pemilu? Pelanggaran kode etik pemilu merujuk pada tindakan yang melanggar etika atau norma-norma penyelenggara pemilu terhadap sumpah dan janji yang diucapkan sebelum mereka menjalankan tugas sebagai penyelenggara pemilu.
-
Apa saja contoh pelanggaran pemilu? Contoh Pelanggaran Pemilu Pelanggaran pemilu dapat dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain kampanye hitam, politik uang, intimidasi pemilih, dan penyebaran berita bohong atau hoaks.
-
Siapa saja yang terlibat dalam kecurangan pemilu di Kuala Lumpur? 'Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum telah menyatakan lengkap secara formil dan materiil (P-21) berkas perkara tersangka 7 anggota PPLN,' kata Kapuspenkum Kejagung, Ketut Sumedana dalam keteranganya, Rabu (6/3).
Ia menambahkan, Demokrat telah mengalami masalah konflik internal. Selain itu, kultur Demokrat tergantung dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah menjadi blunder.
Tidak hanya partainya, tingkat elektabilitas 11 Capres Konvensi Demokrat mengalami hal sama yakni di bawah 5 persen. LSI memperkirakan, tingkat elektabilitas itu sulit naik menjelang pemilu.
"Nama Capres Konvensi Demokrat seperti Dahlan Iskan 2,5 persen, Pramono Edhie Wibowo 2,1 persen, Marzuki Alie 2,0 persen serta peserta konvensi lainnya 2 persen. Jika disimulasikan dengan capres partai konvensi hanya 5 persen," katanya.
Ia memperkirakan pemilih Demokrat pada 2014 beralih memilih partai lain. Sebab, 10 tahun SBY berkuasa masyarakat dilukai dengan kasus korupsi.
"Survei kami Pemilu 2014, Demokrat akan mengalami penurunan drastis dan ditinggalkan para pemilihnya. Faktor paling utama terhadap kemerosotan Demokrat adalah kasus korupsi yang melibatkan mantan petingginya," tandasnya.
Survei ini dilakukan pada 6-16 Januari 2014 dengan metode multistage random sampling. Jumlah responden 1.200 dengan margin of eror sebesar +/- 2,9 persen melakukan teknik wawancara tatap muka di 33 Provinsi Indonesia. (mdk/has)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nama-nama Caleg Terancam Gagal Dapat Kursi DPR Meski Dapat Ratusan Ribu
Baca SelengkapnyaPopuli Center menggelar survei tatap muka pada 28 November-5 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA mengungkapkan kehadiran Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI belum membuat elektabilitas partai naik.
Baca SelengkapnyaIndonesia Corruption Watch (ICW) merilis daftar pejabat mantan narapidana kasus korupsi, yang kini kembali maju mencalonkan diri sebagai calon legislatif
Baca SelengkapnyaSejumlah politikus PDIP berpotensi gagal menjadi anggota DPR pada Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaTemuan LSI, terjadi dinamika elektabilitas partai sebagai peserta Pemilu.
Baca SelengkapnyaHasil survei dilakukan Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas PDI Perjuangan mengalami tren penurunan.
Baca SelengkapnyaLingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA melakukan analisis hitung cepat atau quick count terkait Pemilu Legislatif (Pileg) 2024.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan memiliki elektabilitas mencapai 16,4 persen. Partai Gerindra di urutan kedua dengan elektabilitas 14,6 persen.
Baca SelengkapnyaHasil SPI KPK menunjukkan skor integritas untuk tahun 2023 sebesar 71.
Baca SelengkapnyaTim kuasa hukum NasDem mengungkapkan, pengurangan suara dimaksud dikarenakan adanya dugaan keberpihakan termohon yaitu KPU.
Baca SelengkapnyaPadahal pada masa kampanye, PSI seperti telah diendorse oleh Jokowi.
Baca Selengkapnya