LSI: Jokowi kalah di Jakarta karena kampanye negatif

Merdeka.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) telah melakukan survei di tujuh wilayah strategis yang menjadi kantong suara yaitu Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Banten, Sulawesi Selatan, dan Sumatra Utara . Pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla unggul di lima provinsi, sedangkan Prabowo - Hatta hanya unggul di DKI Jakarta dan Banten.

Peneliti LSI Rully Akbar mengatakan kekalahan Jokowi di ibu kota dikarenakan banyaknya kampanye negatif (negative campaign) yang menyerang Jokowi. Salah satunya soal janji 5 tahun membangun Jakarta.

"Kalau untuk konteks DKI figur Jokowi dinilai cocok untuk jadi seorang gubernur, sementara untuk presiden dinilai belum cocok. Terlebih lagi, adanya kampanye negatif tentang janji-janji Jokowi dalam membangun Jakarta," kata Rully di Kantor LSI Jakarta Timur, Rabu (4/6).

Rully menilai, warga Jakarta yang memilih Jokowi saat pilgub lalu sebagian merasa kecewa karena maju sebagai calon presiden. Sementara Prabowo, dinilai memiliki karakter pemimpin yang cocok untuk Indonesia.

"Faktor figur memang mempengaruhi di sini, khususnya Jakarta. Di mana banyak media yang berpusat pada Jakarta, kerap kali memberitakan soal Jokowi. Warga Jakarta melihat hal itu menjadi kecewa dengan pemberitaan Jokowi yang janji membenahi Jakarta," ucapnya.

Rully melanjutkan, kampanye negatif yang dilakukan di media sosial juga sangat berpengaruh menjatuhkan pamor salah satu figur calon presiden. "Saya pernah bicara oleh seorang yang bekerja sebagai tracking sosmed soal black campaign. Saat ini Prabowo - Hatta bisa mengimbangi black campaign di sosmed. Di mana Jokowi juga sering di serang isu tersebut," paparnya. (mdk/has)