Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

LSI sebut Ahok ditinggalkan pendukung karena kasus penistaan agama

LSI sebut Ahok ditinggalkan pendukung karena kasus penistaan agama ahok. ©2012 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Penetapan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai tersangka kasus dugaan penistaan agama berdampak buruk bagi karier politiknya. Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan para pendukung meninggalkan mantan Bupati Belitung Timur itu.

Peneliti LSI Ardian Sopa menyatakan, efek penistaan terhadap surah Al Maidah adalah faktor penyumbang terbesar hengkangnya para pendukung suami dari Veronica Tan itu.

"Sejak menjadi viral, video pidato Ahok di Kepulauan Seribu yang menafsirkan surah Al Maidah Ayat 51 memunculkan kontroversi dan dugaan penistaan agama Islam. Berujung pada demo besar-besaran yang menuntut Ahok diperiksa dan diadili," ujarnya di bilangan Jakarta Timur, Jumat (18/11).

Turunnya tingkat kesukaan masyarakat pada Ahok, lanjutnya, juga sebagai penyebab turunnya nilai elektabilitas Ahok-Djarot. "Selain menilai pernyataan Ahok sebagai sebuah kesalahan, mayoritas publik pun menyatakan bahwa pernyataan Ahok yang menyentil surat Al Maidah Ayat 51 adalah bentuk penistaan agama," kata dia.

Faktor berikutnya adalah, kekhawatiran Jakarta di bawah kepemimpinan Ahok penuh gejolak sosial. Hal itu terlihat dari maraknya gelombang penolakan ketika berkampanye di sejumlah wilayah.

"Personaliti Ahok yang cenderung kontroversial dengan pihak yang bersebrangan, ditakutkan masyarakat akan membuat gejolak sosial," ujarnya.

Tidak hanya itu, menurut Ardian, sosok Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) maupun Anies Baswedan dipandang menjadi sosok pilihan yang pas untuk Jakarta yang lebih stabil. Dimana gaya dari kedua sosok ini dipersepsikan sebagai individu yang ramah, santun dan menjanjikan Jakarta yang lebih stabil.

Lebih lanjut Ardian mengatakan, status tersangka yang melekat pada Ahok semakin memperburuk citra Ahok dimata masyarakat khususnya warga Jakarta.

"Selama ini semua pejabat (Menteri, Gubernur dll) yang menjadi tersangka diminta mundur dari jabatannya. Ini tradisi yang sudah kuat, tradisi Good Governance," paparnya.

Ardian menjelaskan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan Ahok dalam merebut hati pemilihnya.

"Pertama, bisa merebut kembali hati mayoritas pemilih Islam yang luka. Kedua, 'play victim' bahwa ia tak salah walau tersangka. Ketiga, jika Agus dan Anies tak berhasil mengambil hati pendukung lama Ahok. Namun tiga hal itu adalah kerja maha sulit. Jika tak bisa dicapai dalam sisa waktu tiga bulan, Ahok justru tersingkir dalam putaran pertama," tutup Ardian. (mdk/eko)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cerita Mardiono Elektabilitas PPP Jakarta Runtuh Setelah Dukung Ahok di Pilgub DKI 2017
Cerita Mardiono Elektabilitas PPP Jakarta Runtuh Setelah Dukung Ahok di Pilgub DKI 2017

Pada saat itu Ahok menelan kekalahan dan berimbas pada kursi PPP di DKI Jakarta yang tak sesuai dengan target.

Baca Selengkapnya
Elektabilitas Ahok Urutan 2 di Pilgub Jakarta versi Litbang Kompas, PKS: Enggak Ada Masalah
Elektabilitas Ahok Urutan 2 di Pilgub Jakarta versi Litbang Kompas, PKS: Enggak Ada Masalah

Sohibul Iman mengaku tidak masalah dengan survei tersebut

Baca Selengkapnya
Survei Litbang Kompas Terhadap Ahok Mengejutkan, PDIP: Potensial Kalahkan Anies
Survei Litbang Kompas Terhadap Ahok Mengejutkan, PDIP: Potensial Kalahkan Anies

Sampai saat ini nama Ahok juga masih menjadi pertimbangan bagi PDIP untuk di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya
Ahok Bicara Pemimpin Jakarta, Pengamat Nilai Cek Ombak Jelang Pilgub 2024
Ahok Bicara Pemimpin Jakarta, Pengamat Nilai Cek Ombak Jelang Pilgub 2024

Persoalan di Jakarta menjadi konten perdana yang diunggah Ahok di 2024.

Baca Selengkapnya
PDIP Tak Minta Ahok untuk Mundur dari Komisaris Utama Pertamina
PDIP Tak Minta Ahok untuk Mundur dari Komisaris Utama Pertamina

PDIP Tak Arahkan Ahok untuk Mundur dari Komisaris Utama Pertamina

Baca Selengkapnya
Jika Anies vs Ahok Terulang di Pilkada Jakarta 2024, Ini Hasilnya
Jika Anies vs Ahok Terulang di Pilkada Jakarta 2024, Ini Hasilnya

Litbang Kompas merilis survei terbaru terkait pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Jakarta 2024, Selasa (16/7).

Baca Selengkapnya
LSI: 79,6% Publik Setuju Panji Gumilang Dihukum Penistaan Agama, 65,6% Al-Zaytun Dibubarkan
LSI: 79,6% Publik Setuju Panji Gumilang Dihukum Penistaan Agama, 65,6% Al-Zaytun Dibubarkan

69,0 persen setuju terjadi penyimpangan di Ponpes Al-Zaytun.

Baca Selengkapnya
Pemilih KIM Plus Menyeberang ke Andika-Hendi Meski Jokowi & Prabowo Endorse Luthfi-Yasin
Pemilih KIM Plus Menyeberang ke Andika-Hendi Meski Jokowi & Prabowo Endorse Luthfi-Yasin

Harusnya jika linier pasangan Ahmad Lutfi-Taj Yasin mendapat 72 persen, tetapi pasangan yang didukung KIM Plus ini (elektabilitas) mendapatkan 47,19 persen.

Baca Selengkapnya
Survei LSI: 66% Pemilih Jokowi di 2019 Dukung Prabowo di 2024
Survei LSI: 66% Pemilih Jokowi di 2019 Dukung Prabowo di 2024

Loyalis Jokowi juga malah lebih banyak memilih untuk mendukung paslon nomor urut satu Anies-Muhaimin.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ahok Sempat Kesal Masih Gubernur Aktif & Teman Presiden Masuk Bui
VIDEO: Ahok Sempat Kesal Masih Gubernur Aktif & Teman Presiden Masuk Bui "Saya Terlalu Sombong"

Mantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.

Baca Selengkapnya
LSI Denny JA Ungkap Sederet Blunder PDIP yang Bikin Suara Disalip Gerindra untuk Pertama Kali
LSI Denny JA Ungkap Sederet Blunder PDIP yang Bikin Suara Disalip Gerindra untuk Pertama Kali

LSI Denny JA mengungkapkan elektabilitas PDIP disalip Gerindra pada November 2023.

Baca Selengkapnya
Kesedihan Ahok Usai Jusuf Hamka Mundur dari Partai Golkar
Kesedihan Ahok Usai Jusuf Hamka Mundur dari Partai Golkar

Ahok pun juga pernah dihubungi Jusuf Hamka untuk membahas Pilkada DKI Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya