LSI sebut hoaks Ratna Sarumpaet bakal terus rugikan Prabowo jika polisi seret timses
Merdeka.com - Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Ikrama Masloman menyebut kasus hoaks Ratna Sarumpaet bakal berdampak lama terhadap elektabilitas pasangan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Daya ledaknya lebih besar, ketimbang isu ekonomi yang menerpa paslon petahana.
"Kalau kita lihat memang daya ledaknya masih lebih tinggi dari isu lain. Memang kemarin masih ada isu ekonomi tapi memang kasus Ratna Sarumpaet membekas," ujarnya di kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (23/10).
Menurutnya, dampak terhadap Prabowo-Sandiaga baru akan habis jika dalam proses penyelidikan polisi tak menemukan keterkaitan produksi hoaks Ratna dengan Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga. Sentimen terhadap Prabowo diyakini bakal berkurang.
-
Mengapa Riza Patria sebut Prabowo-Sandi? Riza juga meminta para caleg memetakan kekuatan untuk disinergikan. Di sinilah mantan Wakil Gubernur DKI itu menyebut nama Prabowo-Sandi. 'Sayap-sayap caleg-caleg kita juga terpenting petakan dan kita sinergikan, karena kerja-kerja caleg ini lebih terukur, dirasakan keberadaannya di masyarakat untuk memenangkan Prabowo-Sandi, maksud saya Prabowo-Gibran,' tuturnya.
-
Kenapa elektabilitas Prabowo naik? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
-
Siapa yang Prabowo sebut pernah menyebarkan hoaks tentang dirinya? Prabowo mengaku pernah mendapati dirinya disebut memaki-maki, padahal dia merasa tidak pernah melakukan hal tersebut.
-
Siapa ajudan Prabowo yang sedang jadi sorotan? Rizky Irmansyah, ajudan Prabowo, menjadi sorotan karena memiliki tubuh yang tinggi tegap dan diisukan memiliki masalah dengan Nikita Mirzani
-
Apa hasil LSI soal Prabowo-Gibran di putaran 2? Dari hasil survei tetap mengungguli pasangan nomor urut dua tersebut. Dengan perolehan, Prabowo-Gibran 56,5 persen unggul atas Anies-Muhaimin 26,4 persen, sementara tidak menjawab 17,1 persen.
"Kalau kita lihat 50 persen publik tahu tentang kasus ini. Kasus ini akan berhenti sejauh mana investigasi saya pikir. Saya pikir ketika investigasi ada temuan baru kejutan lain tentu ada dinamika dukungan," jelas Ikaram.
Tetapi, kalau polisi menyeret banyak pihak terutama dari kubu Prabowo, maka elektabilitasnya akan terus tergerus.
"Tetapi kalau diketahui kasus Ratna menyeret banyak pihak yang terlibat dalam Ratna tentu ada efek negatif," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyatakan kasus hoaks Ratna Sarumpaet secara nyata merugikan pasangan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Sekitar 17,9 persen responden menyatakan lebih tak mendukung Prabowo-Sandiaga.
"Kasus hoaks RS merugikan Prabowo. Ada 17,9 persen publik yang menjadi lebih tidak mendukung," ujar peneliti LSI Denny JA, Ikrama Masloman saat pemaparan survei di kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (23/10).
Adapun survei memiliki responden 1.200 orang yang dipilih secara acak (multistage random sampling). Survei dilakukan pada 10-19 Oktober 2018 dengan metode wawancara tatap muka. Survei ini memiliki margin of error 2,8 persen.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasilnya, dukungan Anies ternyata sangat berpengaruh pada elektabilitas para pasangan calon.
Baca SelengkapnyaSurvei ini dilakukan pada 6-12 September 2024, terkait pengaruh Anies di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaHasto mengaku PDIP tidak akan melakukan kampanye hitam atau black campaign.
Baca SelengkapnyaDirektur Komunikasi Indonesia Indicator, Rustika Herlambang memaparkan analisis debat capres perdana digelar KPU pada Selasa lalu.
Baca SelengkapnyaPembicara LSI Denny JA Ardian Sopa mengatakan, Prabowo-Gibran bisa menang satu putaran jika bisa mempertahankan tren peningkatan elektabilitasnya.
Baca SelengkapnyaCak menuturkan, enam lembaga survei mencatat suara Pramono-Rano di atas 50 persen adalah Charta Politika, LSI Denny JA, Voxpoll, LSI, SMRC dan Poltracking.
Baca SelengkapnyaSurvei dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI), Poltracking Indonesia dan Parameter Politik Indonesia (PPI) selama periode Oktober.
Baca SelengkapnyaSaidiman Ahmad menilai dugaan publikasi hasil survei lembaga survei mempengaruhi pilihan publik soal calon presiden, salah total.
Baca SelengkapnyaAdjie mengatakan, dengan angka yang diperoleh Prabowo-Gibran, maka Pilpres 2024 berpeluang satu putaran.
Baca SelengkapnyaDukungan Anies Baswedan Penting dan Berpengaruh Signifikan Terhadap Elektabilitas Paslon.
Baca SelengkapnyaRefly Harun mencurigai, elektabilitas Prabowo meningkat karena efek dan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaHasil survei LSI Denny JA menunjukkan elektabilitas Prabowo lebih unggul dari Ganjar.
Baca Selengkapnya