Luangkan waktu kritik pemerintah Jokowi, bentuk rasa sayang SBY
Merdeka.com - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf menyayangkan reaksi 'orang dekat' Istana yang mengirimkan pesan ke Presiden Ke enam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) lantaran gerah dengan kritikan SBY. Pemerintahan Jokowi-JK diminta tak alergi dengan derasnya kritikan dari pelbagai kalangan. Sebab tujuannya demi perbaikan.
"Kritik itu dianggapnya tak enak, orang yang tidak suka kritik kalau sakit tak mau minum obat, kritik itu pahit seperti obat. Kritik tak perlu ditanggapi serius, tapi dikoreksi, untuk evaluasi, agar ke depannya lebih baik," kata Nurhayati saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Selasa (9/2).
Nurhayati menuturkan, SBY meluangkan waktu mengkritik pemerintah karena dilandasi sayang dan ingin turut membangun bangsa. Akan lebih baik jika pemerintah menghargai kritikan yang datang atas nama perbaikan kehidupan bangsa dan negara.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Kenapa Joe Biden dikritik? Biden juga diserang beberapa anggota Partai Demokrat karena mendanai Israel dan mengabaikan genosida penjajah Israel terhadap warga Palestina di Gaza.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
"Orang yang kritik itu sayang sama kita. Kalau tak sayang kan tak peduli. Apalagi Pak SBY presiden ke enam, saya yakin Pak SBY bicara seperti itu harus dihargai, Pak SBY meluangkan waktu perlu diapresiasi, karena beliau mengingatkan berarti sayang, dan pengalaman beliau banyak dan terbukti. Presiden dua periode," jelas Nurhayati.
Untuk diketahui, sejak lengser dari pemerintahan, Presiden ke enam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kerap menyampaikan pandangannya tentang kebijakan yang diambil oleh pemerintah Presiden Jokowi. Melalui media sosial, SBY sering sampaikan sejumlah pandangan dan pengalamannya selama 10 tahun memimpin negeri.
Namun beberapa bulan belakangan ini, SBY sempat menghilang berkomentar tentang pemerintah. Apa penyebabnya?
Melalui wawancara yang diunggah melalui Youtube pada 6 Februari lalu, SBY mengungkap alasan menghilang sejenak mengkritik pemerintah. Menurut dia, ada elemen di lingkar Istana yang tak suka dengan kritik yang disampaikannya.
"Saya masih ingat kalau tidak salah dulu sekian bulan lalu, ketika saya sekali-sekali melepas Twitter, ada pihak yang tidak suka, ada elemen di lingkar kekuasaan yang tidak nyaman bahkan mengirim pesan kepada saya," kata SBY dalam wawancara itu dikutip merdeka.com, Selasa (9/2).
Menurut SBY, ini negara demokrasi siapa pun berhak bicara. Dia bahkan menyindir ada orang yang dulu vocal mengkritik pemerintah namun ketika sekarang berada di kekuasaan justru tak mau dikritik.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengatakan siap beri masukan susunan kabinet Prabowo jika diminta
Baca SelengkapnyaDia pun mengingatkan agar Partai Demokrat paham akan soal etika politik.
Baca SelengkapnyaSusilo Bambang Yudhoyono merespons soal kritikan yang disampaikan kalangan akademisi terkait demokrasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan, SBY adalah presiden pertama yang dipilih secara langsung dengan sistem one man one vote.
Baca Selengkapnyasaat mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Wakil Presiden pada pemerintahan 2004 hingga 2009, JK cenderung berselisih paham dengan SBY.
Baca SelengkapnyaSBY menginstruksikan keluarga besar Partai Demokrat untuk memilih Prabowo Subianto
Baca SelengkapnyaAgus Harimurti Yudhoyono (AHY) dilantik sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) pada hari Rabu (21/02) lalu
Baca SelengkapnyaSBY mengatakan, menjaga demokrasi itu penuh tantangan. Maka untuk menjaga demokrasi tersebut diperlukan perjuangan.
Baca SelengkapnyaSBY menegaskan, apa yang sudah berjalan baik dari pemerintahan Jokowi harus dilanjutkan.
Baca SelengkapnyaSaat ini Gerindra masih menunggu deklarasi resmi Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaSBY juga mengingatkan Prabowo untuk berpegang teguh pada konstitusi, Undang-Undang, dan sistem yang berlaku.
Baca SelengkapnyaSBY meminta AHY untuk bisa menjalin komunikasi dengan baik dengan pemimpin lintas sektor.
Baca Selengkapnya